Info Kesehatan Terbaru-Sering merasa sakit kepala hebat menjelang menstruasi? Ternyata, migrain dan siklus menstruasi memiliki hubungan yang lebih erat daripada yang kamu kira. Simak penjelasan lengkapnya!
Migrain adalah jenis sakit kepala yang biasanya terasa berdenyut atau berdebar, sering kali terjadi di satu sisi kepala, dan disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) atau suara (fonofobia). Migrain dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari, dan gejalanya dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sakit kepala migrain biasanya dipicu oleh berbagai faktor, seperti stres, gangguan tidur, makanan tertentu, perubahan hormon, atau kondisi lingkungan.
Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan yang terjadi dalam tubuh wanita sebagai persiapan untuk kehamilan. Siklus ini biasanya berlangsung sekitar 28 hari, meskipun bisa bervariasi antara 21 hingga 35 hari, tergantung individu.
Memahami Hubungan Antara Migrain Dan Siklus Menstruasi Dalam TCM
Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), hubungan antara migrain dan siklus menstruasi dilihat melalui lensa ketidakseimbangan energi dalam tubuh, terutama terkait dengan aliran Qi (energi vital), darah, dan keseimbangan Yin dan Yang. Migrain yang terjadi berhubungan dengan perubahan hormon dalam siklus menstruasi dipahami dalam TCM sebagai akibat dari gangguan aliran energi atau ketidakseimbangan dalam tubuh, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti stagnasi darah, kekurangan Yin, atau kelebihan panas. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang hubungan antara migrain dan siklus menstruasi dalam perspektif TCM :
1. Stagnasi Qi dan Darah
- Salah satu penyebab utama migrain dalam TCM adalah stagnasi Qi dan darah. Dalam konteks siklus menstruasi, stagnasi darah sering kali terjadi menjelang atau selama menstruasi, ketika aliran darah ke organ-organ tubuh terganggu. Ini bisa memicu rasa sakit kepala, seperti migrain, karena kurangnya sirkulasi darah yang memadai menuju kepala.
- Selama menstruasi, tubuh bekerja untuk mengeluarkan darah dan cairan tubuh lainnya, yang dapat menyebabkan stagnasi atau pembekuan darah jika aliran darah tidak lancar. Hal ini dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit yang intens, yang sering terjadi sebagai migrain menstruasi.
- Stagnasi Qi juga dapat menyebabkan ketegangan atau pembengkakan pada pembuluh darah, memperburuk serangan sakit kepala, dan membuat wanita lebih rentan terhadap sakit kepala pada fase menstruasi.
2. Kekurangan Yin atau Kelebihan Yang
- Kekurangan Yin dan kelebihan Yang adalah penyebab umum migrain dalam TCM, terutama yang terjadi pada wanita yang mengalami fluktuasi hormon selama siklus menstruasi.
- Kekurangan Yin sering terjadi pada wanita yang mengalami hal tersebut menjelang atau selama menstruasi. Kekurangan Yin berarti tubuh kekurangan cairan atau kelembapan, yang menyebabkan kelebihan panas atau kekeringan yang mengganggu keseimbangan tubuh. Panas ini dapat naik ke kepala dan menyebabkan sakit tersebut.
- Kelebihan Yang, di sisi lain, terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak panas atau energi yang berlebihan. Ketika Yang (energi panas) berlebihan, bisa menyebabkan kepala terasa panas dan berdenyut, yang berujung pada sakit, terutama pada waktu-waktu tertentu dalam siklus menstruasi yang dipengaruhi oleh fluktuasi hormon.
3. Gangguan pada Organ Tertentu (Hati dan Ginjal)
- Dalam TCM, Hati dan Ginjal adalah dua organ yang sangat berhubungan dengan migrain dan siklus menstruasi.
- Hati berfungsi mengatur aliran Qi dan darah. Ketika Qi Hati stagnan, bisa menyebabkan ketegangan, kekakuan, dan sakit kepala parah. Stagnasi Qi Hati sering terjadi selama periode PMS atau menjelang menstruasi, yang dapat memicu sakit tersebut.
- Ginjal berperan dalam mendukung Yin tubuh, dan jika Ginjal mengalami kelemahan, bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memperburuk sakit kepala yang terkait dengan menstruasi.
4. Perubahan Hormon dan Gangguan Energi
- Dalam TCM, fluktuasi hormon (seperti penurunan estrogen menjelang menstruasi) dipandang sebagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi aliran energi tubuh, terutama Qi dan darah. Ketika tubuh berusaha menyesuaikan dengan perubahan hormonal ini, aliran Qi dapat terganggu, yang bisa menyebabkan sakit.
- Penurunan kadar estrogen yang terjadi menjelang menstruasi sering kali menyebabkan penurunan aliran darah di meridian yang mengarah ke kepala, menyebabkan rasa sakit kepala yang parah.
5. Faktor Lingkungan dan Emosional
- Emosi yang kuat seperti stres, kecemasan, atau marah, sering kali menjadi faktor pemicu migrain dalam TCM, terutama menjelang atau selama menstruasi. Emosi yang tidak terkendali dapat mengganggu Qi Hati, menyebabkan stagnasi dan memicu sakit tersebut.
- Lingkungan juga memainkan peran penting. Misalnya, cuaca yang sangat panas atau lembab dapat memperburuk migrain terkait menstruasi, karena panas berlebih akan mengganggu keseimbangan energi tubuh dan memperburuk gejala.
Hubungan Antara Migrain Dan Siklus Menstruasi
Hubungan antara migrain dan siklus menstruasi cukup erat, karena perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi dapat mempengaruhi terjadinya serangan sakit kepala pada beberapa wanita. Fenomena ini dikenal dengan istilah migrain menstruasi atau sakit terkait hormon. Sakit kepala yang berkaitan dengan siklus menstruasi sering kali terjadi pada waktu tertentu dalam siklus, terutama pada fase menstruasi itu sendiri atau beberapa hari sebelum atau sesudahnya. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang bagaimana migrain dapat dipengaruhi oleh siklus menstruasi :
1. Perubahan Hormon (Estrogen dan Progesteron)
- Estrogen dan progesteron adalah hormon utama yang berperan dalam siklus menstruasi. Sakit kepala yang terkait dengan menstruasi sering kali dipicu oleh fluktuasi kadar hormon-hormon ini, terutama penurunan kadar estrogen.
- Sebelum menstruasi dimulai, kadar estrogen dalam tubuh menurun. Penurunan kadar estrogen ini dapat memengaruhi pembuluh darah di otak dan meningkatkan kecenderungan untuk mengalami migrain. Ini menjelaskan mengapa banyak wanita melaporkan migrain lebih sering pada periode beberapa hari sebelum atau selama menstruasi.
- Progesteron, hormon lain yang juga fluktuatif, dapat mempengaruhi aliran darah ke otak dan meningkatkan sensitivitas terhadap rasa sakit, yang dapat memperburuk gejala migrain pada fase-fase tertentu dari siklus.
2. Migrain Menstruasi (Menstrual Migraine)
- Migrain menstruasi adalah jenis sakit yang terjadi pada periode menstruasi. Biasanya, sakit kepala ini terjadi pada hari pertama atau kedua menstruasi dan dipicu oleh penurunan kadar estrogen yang tajam.
- Migrain menstruasi sering kali lebih parah dibandingkan dengan sakit yang terjadi pada waktu lain dalam siklus. Wanita dengan migrain menstruasi cenderung mengalami gejala yang lebih intens, dengan rasa sakit yang berdenyut, mual, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
3. Proses Fase Siklus Menstruasi yang Mempengaruhi Migrain
- Fase Folikuler (Hari 1 hingga 14, sebelum ovulasi): Pada fase ini, estrogen meningkat secara bertahap, dan migrain mungkin tidak terlalu sering terjadi, meskipun beberapa wanita masih dapat mengalami sakit kepala ringan atau sedang.
- Ovulasi (Sekitar Hari 14): Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari indung telur. Beberapa wanita mengalami migrain sekitar waktu ovulasi, yang bisa terjadi karena perubahan tajam kadar estrogen dan progesteron.
- Fase Luteal (Hari 15 hingga 28, setelah ovulasi): Pada fase ini, progesteron meningkat dan mencapai puncaknya, dan estrogen sedikit menurun. Wanita dengan kecenderungan sakit kepala mungkin mengalami gejala lebih sering pada akhir fase ini, beberapa hari sebelum menstruasi dimulai.
- Menstruasi (Hari 1 hingga 5, dimulai dengan perdarahan): Penurunan drastis kadar estrogen menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit dan melebar, yang berpotensi memicu sakit kepala.
4. Faktor Risiko dan Keterkaitannya dengan Migrain Menstruasi
- Wanita yang memiliki riwayat migrain tanpa aura atau dengan aura mungkin lebih rentan terhadap migrain menstruasi.
- Genetik juga berperan penting; wanita yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat migrain lebih mungkin mengalami menstruasi.
- Faktor lain, seperti stres, perubahan pola tidur, atau diet juga dapat memperburuk gejala yang terkait dengan siklus menstruasi.
5. Migrain dan Sindrom Pra-Menstruasi (PMS)
- Migrain PMS dapat terjadi beberapa hari sebelum menstruasi, ketika kadar estrogen mulai menurun. Wanita yang mengalami sindrom pra-menstruasi (PMS) sering melaporkan gejala tersebut, selain gejala fisik dan emosional lainnya, seperti nyeri payudara, perubahan mood, dan kelelahan.
Di Rumah Terapi Medical Hacking. Kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika Anda ingin periksa keluhan penyakit migrain, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.
Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!
Kami siap membantu keluhan Anda
Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Ahli Terapis Akupuntur Ortopedi, Hematologi, dan Neurologi

























