Yuk Pulihkan Senyum Anak Pasca Pandemi!

Empat tahun terakhir, para orang tua menghadapi berbagai tantangan. Mulai melindungi keluarga dari ancaman baru, menghadapi perubahan besar, beradaptasi dengan ketidakpastian, hingga tetap menjalankan peran sebagai orang tua. Mereka harus memahami perasaan sulit anak, Pulihkan Senyum Anak, membantu mereka mengatasi isolasi dan disrupsi. Mereka menjadi guru, teman bermain, terapis, dan penyedia kebutuhan, seringkali tanpa dukungan yang cukup.

Kesehatan mental anak sudah menjadi masalah sebelum pandemi, dan dua tahun terakhir semakin memperparahnya. Pandemi seperti penguat masalah, membuat anak lebih cemas, sedih, mudah menangis, dan terluka. Meski langkah-langkah yang diambil selama pandemi penting untuk kesehatan masyarakat, kita juga perlu menemukan kembali pijakan yang kokoh. Pijakan yang berasal dari tujuan hidup, koneksi, dan sumber kebahagiaan.

Pulihkan Senyum Anak

Setiap orang tua tentu ingin anaknya memiliki kesempatan sukses dan bahagia yang sama seperti sebelum pandemi, meski kita semua menghadapi perubahan. Memindahkan fokus dari keamanan dan bertahan hidup ke kehidupan yang berkembang tidaklah mudah. Namun, tantangan ini mungkin saja melahirkan generasi anak yang tangguh, lebih kuat, lebih bahagia, dan lebih sehat karena mereka belajar mengatasi kesulitan.

Untuk mencapai hal tersebut, penting bagi anak merasa didengar. Mereka perlu tahu bahwa perasaan mereka wajar dan manusiawi, serta perlu membangun kembali rasa aman dan damai. Mereka juga butuh bantuan menemukan kembali jalan mereka menuju kebahagiaan. Singkatnya, mereka butuh dukungan untuk mengisi kembali “tangki kebahagiaan” mereka.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak mendapatkan kembali rasa senang, takjub, dan optimisme setelah melewati masa kehilangan dan disrupsi yang dalam. Menekankan kegembiraan dan kebahagiaan tidak berarti kita harus mengabaikan masa lalu. Penting juga untuk mendengarkan, memahami, dan mengatasi perasaan negatif. Penting untuk meluangkan waktu untuk menentukan apakah Anda dan keluarga sudah siap untuk move on, tanpa memaksakan prosesnya.

Tantangan yang kita semua hadapi akhir-akhir ini tidak harus menentukan generasi ini.

Sebaliknya, orang tua harus mengubah pengalaman tersebut menjadi sesuatu yang bermakna, sambil menunjukkan kepada anak bahwa mereka bisa melangkah maju.

Untuk membantu anak menemukan kebahagiaan, pertama-tama orang tua perlu memahami apa arti kebahagiaan bagi masing-masing anak. Kebahagiaan dapat ditemukan dari berbagai sumber, seperti berpelukan atau bermain di luar, dan dapat ditemukan dalam aktivitas aktif atau pasif, bising atau tenang, dalam kelompok atau sendiri. Penting bagi orang tua untuk peka terhadap apa yang membuat anak mereka bahagia dan apa yang mereka butuhkan pada saat tertentu.

Untuk memahami apa yang membuat anak bahagia, orang tua harus memulai percakapan tentang hal itu. Percakapan tentang apa yang membuat anak bahagia jarang terjadi di banyak rumah tangga. Ketika hal itu tidak terjadi, anak akan mengisi kekosongan dengan menghubungkan kebahagiaan dengan nilai-nilai lain yang cenderung ditekankan oleh orang tua, seperti kesuksesan atau pencapaian. Terlalu menekankan kesuksesan dapat menyebabkan perjuangan tanpa akhir, yang mungkin tidak selalu kondusif untuk ketenangan dan kepuasan.

Menemukan “flow” dan “savoring” adalah dua konsep yang dapat membantu orang tua menemukan kebahagiaan pada anak mereka.

Flow adalah ketika kita begitu asyik dalam suatu aktivitas sehingga kita lupa waktu dan kesadaran diri, dan penelitian menunjukkan bahwa kehadiran flow dalam hidup kita sangat berkontribusi pada kebahagiaan. Anak-anak dapat memasuki kondisi flow lebih alami daripada orang dewasa.

Savoring adalah tentang memanfaatkan momen sebaik-baiknya, mendapatkan nilai sebanyak mungkin dari pengalaman menyenangkan tertentu. Misalnya, alih-alih membiarkan liburan yang santai berakhir begitu saja dengan email kerja pertama pada Senin pagi, orang tua dapat terus menemukan kebahagiaan di dalamnya dengan melihat-lihat foto, mengenang kenangan favorit, mengunjungi kembali momen-momen penting bersama keluarga, dan berbagi ide untuk perjalanan selanjutnya.

Membicarakan kebahagiaan bisa menjadi hal yang melegakan bagi orang tua, karena membantu mereka mengenal pemicu kebahagiaan anak dengan lebih baik dan menjadikan kebahagiaan sebagai tujuan yang penting dan berharga.

Memfasilitasi koneksi adalah faktor penting lainnya yang berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental saat ini di kalangan anak. Ketika anak terputus dari teman, keluarga, dan sistem pendukung mereka, mereka dapat merasa kesepian dan tidak berdaya dalam menghadapi tantangan. Yuk Pulihkan Senyum Anak, Orang tua harus menjadikan ritual untuk membicarakan hal ini setiap hari, berbicara kepada anak-anak mereka tentang bagian favorit mereka hari ini atau aktivitas yang baru saja mereka lakukan. Ini akan membantu mereka memperpanjang dan menikmati pengalaman positif tersebut.

Orang tua memainkan peran penting dalam membina hubungan antara anak mereka dan teman sebaya, terutama pada usia yang lebih muda. Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa prediktor terbaik persahabatan pada orang dewasa adalah jumlah waktu yang dihabiskan bersama, dengan persahabatan kasual muncul pada 30 jam dan persahabatan solid terbentuk

Related Posts