Waspada Serangan Stroke di Usia Muda. Stroke merupakan gangguan fungsional otak, saraf tulang belakang atau retina mata akibat adanya masalah di pembuluh darah dan terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala berlangsung lebih dari 24 jam serta dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan penyebabnya, stroke dibedakan menjadi 2 yaitu, stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah) dan stroke hemoragik (terjadi akibat pecahnya pembuluh darah). Stroke menjadi penyebab kematian nomor 1 di dunia juga di Indonesia setiap tahunnya.
Dahulu stroke identik dengan penyakit orang tua. Namun saat ini terdapat pola pergeseran epidemiologi stroke ke arah usia produktif, bahkan dapat menyerang anak dan remaja. Selama satu dekade terakhir, terdapat peningkatan jumlah kasus stroke usia muda sebesar 67%.  Stroke di usia muda memiliki dampak yang luas baik secara ekonomi maupun sosial, yang akan membutuhkan perawatan medis lebih lama dan berbiaya besar. Data dari BPJS Kesehatan pada tahun 2018 menunjukkan stroke menghabiskan dana sebesar 2,56 triliun rupiah.
Faktor Risiko Kejadian Stroke di Usia Muda
Faktor risiko terjadinya stroke antara lain hipertensi, peningkatan kadar gula darah, peningkatan kadar kolesterol, dan obesitas.  Di usia produktif, faktor risiko stroke lebih sering disebabkan karena gaya hidup yang kurang baik, seperti pola makan yang tidak teratur, asupan gizi yang tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, kurang bergerak secara aktif serta jarang berolahraga. Namun stroke di usia muda memiliki beberapa faktor risiko yang berbeda dengan usia tua. Faktor risiko tersebut antara lain:
- Beberapa penyakit yang menyebabkan gangguan pembekuan darah. Seperti, sindrom antifosfolipid, anemia sel sabit, lupus, kanker dan lain sebagainya. Dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
- Adanya kelainan jantung seperti gangguan irama jantung, infeksi jantung, serta adanya kebocoran katup jantung akan meningkatkan risiko terjadinya stroke sumbatan.
- Kelainan pembuluh darah seperti pelebaran pembuluh darah dan malformasi arteri vena merupakan penyebab tersering terjadinya stroke pendarahan diusia muda.
- Sebanyak 1/3 penderita stroke memiliki riwayat sakit kepala tipe migrain. Adanya migrain, terutama yang disertai dengan gejala penyerta seperti melihat kilatan cahaya, gangguan penglihatan, kesemutan dan kelemahan anggota gerak. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke sumbatan.
- Penggunaan obat-obatan terlarang seperti ganja, opioid dan kokain meningkatkan risiko terjadinya stroke. Baik akibat langsung dari obat-obatan tersebut maupun akibat penggunaan obat yang disuntikkan melalui pembuluh darah vena atau inhalasi.
- Beberapa kelainan genetik. Seperti penyakit Fabry, gangguan mitokondria, cerebral small vessel disease dan sindrom Marfan berisiko terjadinya terjadinya stroke sumbatan.
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini
Stroke merupakan suatu masalah kesehatan yang terjadi karena terganggunya suplai darah ke bagian otak. Kini, kasus stroke di usia muda sudah cukup sering ditemukan. Oleh karena itu, ada beberapa cara mencegah stroke sejak dini untuk mengatasi hal tersebut, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, rutin berolahraga, dan lain-lain.
1. Cara mencegah stroke sejak dini yang dapat Anda lakukan dengan mudah adalah mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sesuai dengan pesan gizi seimbang.
2. Menghindari Makanan Tinggi Garam. Seperti yang sudah sempat disinggung pada bahasan sebelumnya, konsumsi makanan tinggi garam juga perlu dibatasi. Makanan tinggi garam diketahui dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Di mana, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko dari terjadinya stroke.
3. Kebiasaan merokok merupakan gaya hidup tidak sehat yang perlu diberhentikan untuk mencegah stroke sejak dini. Pasalnya, merokok dapat memicu penggumpalan darah dan penyempitan pembuluh darah. Hal ini memungkinkan terjadinya gangguan aliran darah menuju otak.
4. Olahraga secara rutin, minimal 4-5 kali dalam seminggu, akan membantu menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Anda dapat melakukan beberapa olahraga sebagai upaya pencegahan stroke, di antaranya yaitu jalan pagi, bersepeda, berenang, dan lain-lain.
5. Obesitas juga menjadi salah satu faktor risiko stroke. Lantaran, obesitas dapat memicu munculnya plak lemak pada arteri yang mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh, salah satunya otak.
6. Kadar gula darah tinggi yang dialami oleh penderita diabetes dapat memicu terjadinya sumbatan pada pembuluh darah. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu mengatasi masalah kesehatannya secara medis agar terhindar dari komplikasi penyakit stroke.
7. Di samping menjaga kebugaran tubuh, kesehatan mental juga penting untuk diperhatikan sebagai cara mencegah stroke sejak dini. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan mental yaitu mengendalikan emosi dengan baik.
Baca Juga : Waspada Ancaman Diabetes Diusia Muda
Jangan Lewatkan Konsultasi Dengan Tenaga Kesehatan Kami (GRATIS)
Terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini. Jika Anda membutuhkan terapi silakan menghubungi tenaga kesehatan kami. Selain itu, mengkonsumsi Healurid juga sangat baik untuk menunjang perawatan. Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan untuk Healurid dari Rumah Sehat Medical Hacking.
Bergabunglah dengan 10897+ pasien Indonesia yang telah merasakan manfaat serta kesembuhan dari layanan kami. Segera konsultasikan keluhan Anda akan mendapatkan screening dari ahli terapis profesional kami.
