Tips Kesehatan Terbaru. Serangan Penyakit Jantung Koroner adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga kerja jantung sebagai pemompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Terganggunya peredaran oksigen dan darah tersebut dapat disebabkan karena otot jantung yang melemah, adanya celah antara serambi kiri dan serambi kanan yang mengakibatkan darah bersih dan darah kotor tercampur.
Penyakit jantung biasanya terjadi karena kerusakan sel otot-otot jantung dalam memompa aliran darah keseluruh tubuh, yang disebabkan kekurangan oksigen yang dibawa darah ke pembuluh darah di jantung atau juga karena terjadi kejang pada otot jantung yang menyebabkan kegagalan organ jantung dalam memompa darah, sehingga menyebabkan kondisi jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Penyakit jantung dapat terjadi pada siapa saja di segala usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan gaya hidup, selain itu penyakit jantung tidak bisa disembuhkan.
Dapatkan layanan konsultasi jantung GRATIS
Penyebab Terjadinya Serangan Penyakit Jantung Koroner
Ada banyak penyebab penyakit ini. Meski begitu, penelitian telah menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang bisa memicunya, seperti:
- Tekanan darah tinggi.
- Kolesterol dan trigliserida tinggi
- Diabetes.
- Kegemukan.
- Kebiasaan merokok.
- Peradangan pada pembuluh darah.
Mereka semua merupakan faktor utama yang melukai dinding arteri, sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner. Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri sehingga lambat laun menebal. Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung. Jika plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang memblokir arteri. Ini dapat menyebabkan angina semakin parah. Ketika bekuan darah cukup besar, maka arteri akan tertekan yang menyebabkan infark miokard atau kematian otot jantung.
Faktor- faktor yang menimbulkan penyakit jantung ada dua faktor. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, merokok, diabetes militus, dyslipidemia, obesitas, kurang aktifitas fisik, pola makan, konsumsi alkohol dan stress.
Komplikasi Serangan Penyakit Jantung Koroner
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit jantung koroner, yaitu:
1. Gagal jantung
Gagal jantung berarti jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam paru-paru, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada kaki, hati, atau perut.
2. Detak jantung tidak normal
Detak jantung yang tidak normal atau aritmia. Ketika seseorang beristirahat, jantung biasanya berdetak sekitar 60 hingga 80 kali per menit dalam ritme yang dapat diprediksi, stabil, dan dengan kekuatan yang konsisten.
Aritmia dapat terjadi pada pengidap penyakit jantung koroner dengan kondisi:
- Bradikardia, detak jantung yang lambat.
- Takikardia, detak jantung yang cepat.
- Fibrilasi atrium, ritme yang kacau dan tidak teratur pada ruang atas jantung (atrium).
Fibrilasi atrium, menyebabkan jantung menjadi tidak efektif dalam memompa darah keluar dari atrium ke ruang bawah jantung (ventrikel) dan ke bagian lain dari tubuh untuk sirkulasi. Seiring waktu, fibrilasi atrium dapat menyebabkan stroke iskemik atau gagal jantung.
3. Nyeri dada
Berkurangnya aliran darah pada arteri koroner dapat berarti jantung tidak menerima cukup darah. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada atau angina. Angina dapat memberikan sensasi berat, tekanan, rasa sakit, sensasi terbakar, tindihan yang menyebar ke rahang, leher, lengan, dan bahu.
4. Serangan jantung
Plak lemak pada salah satu arteri koroner yang pecah dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Ini bisa menghalangi dan mengurangi aliran darah yang jantung butuhkan. Akibatnya, terjadilah serangan jantung.
5. Kematian mendadak
Jika aliran darah arteri koroner ke jantung tersumbat parah dan tidak pulih total, ini dapat menyebabkan kematian mendadak.
Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Jika tidak segera ditangani Penyakit Jantung Koroner memicu kematian prematur bagi pengidapnya. Lantas, apa saja pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi PJK?
1. Perubahan Gaya Hidup
Fokus utama pengobatan Penyakit Jantung Koroner adalah perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Dikombinasikan dengan konsumsi obat atau prosedur medis. Misalnya, berhenti merokok, membatasi minum alkohol, konsumsi makanan bergizi seimbang. Serta mengurangi stres, menjaga berat badan tetap ideal, dan rutin berolahraga.
2. Konsumsi Obat
Diantaranya adalah obat pengencer darah, statin, obat penghambat enzim pengubah angiotensin , angiotensin II receptor blockers, penghambat beta, nitrat, antagonis kalsium, dan diuretik. Jika konsumsi obat tidak efektif dalam mengalami gejala PJK, dokter menyarankan tindakan medis lain, seperti operasi.
3. Operasi
Operasi dilakukan jika penyempitan pembuluh darah disebabkan karena penumpukan ateroma. Apa saja tindakan operasi untuk mengatasi PJK?
- Pasang ring jantung atau angioplasti koroner. Cara ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke bagian arteri yang menyempit. Selanjutnya, dokter mengembangkan balon kecil melalui kateter untuk melebarkan arteri tersebut. Tindakan ini diharapkan bisa melancarkan peredaran darah dan mencegah penyempitan arteri kembali.
- Bypass jantung, dilakukan jika terdapat lebih dari satu arteri yang tersumbat. Caranya dengan mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain. Bagian ini ditempel ke bagian antara pembuluh darah besar (aorta) dan arteri, melewati arteri yang menyempit. Alhasil, darah mengalir lancar melalui rute yang baru.
- Transplantasi jantung. Prosedur ini dilakukan jika kerusakan jantung sangat parah dan tidak bisa diatasi dengan obat. Jantung yang rusak akan diganti dengan jantung sehat dari pendonor.
Bagaimana jika gejala PJK diabaikan? Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang lebih serius. Di antaranya adalah angina alias nyeri dada akibat arteri menyempit, serangan jantung yang terjadi ketika arteri tersumbat sepenuhnya, gagal jantung akibat jantung tidak kuat memompa darah, hingga gangguan irama jantung (aritmia) karena kurangnya suplai darah ke jantung atau kerusakan jantung. Komplikasi inilah yang berpotensi mengancam nyawa bagi pengidap PJK.
Dapatkan Konsultasi Dengan Tenaga Kesehatan Kami (GRATIS)
Baca Juga : Anda Wajib Tahu Cara Tepat Atasi Vertigo
Berikut Testimoni Pasien Jantung yang Sudah Berhasil Sembuh dan Terbebas dari Vonis Operasi Jantung
Pengobatan dengan metode terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini.
Selain menggunakan metode terapi, mengkonsumsi Nutrisi Syaraf juga sangat baik untuk menunjang perawatan.
Jika Anda membutuhkan pengobatan terapi untuk gangguan kesehatan Anda, silahkan menghubungi tenaga kesehatan kami melalui Klik Call Center Online Rumah Sehat Medical Hacking.
Bergabunglah dengan 10897+ pasien Indonesia yang telah merasakan manfaat serta kesembuhan dari layanan kami.
Segera konsultasikan keluhan Anda, untuk mendapatkan screening dari ahli terapis profesional Rumah Sehat Medical Hacking.