Trauma Psikologis Pada Anak : Pengaruh Dan Penanganannya

Tips Kesehatan-Apa yang terjadi ketika anak mengalami trauma psikologis? Bayangkan dunia mereka yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan dan kepolosan, tiba-tiba terbalik karena pengalaman yang mengguncang. Trauma pada anak dapat memengaruhi perkembangan mereka dalam cara yang tak terduga, memengaruhi pola pikir, hubungan, bahkan kemampuan mereka untuk berfungsi sehari-hari. Lalu, bagaimana kita bisa membantu mereka? Dalam artikel ini, kita akan mengungkap pengaruh trauma pada anak dan strategi efektif dalam penanganannya.

Penjelasan

Trauma

Trauma adalah reaksi fisik, emosional, atau psikologis yang terjadi akibat pengalaman atau kejadian yang sangat menegangkan, menyakitkan, atau merusak. Keluhan ini bisa terjadi ketika seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengancam keselamatan, kesejahteraan, atau stabilitas mental dan emosional mereka. Pengalaman traumatis ini bisa berupa kejadian yang berlangsung sesaat atau bisa juga merupakan pengalaman yang berkepanjangan (misalnya kekerasan rumah tangga atau pengabaian). Secara umum, trauma dapat dibagi menjadi dua jenis utama:

  • Trauma Fisik: Mengacu pada cedera tubuh atau kerusakan fisik yang terjadi akibat kecelakaan, kekerasan, atau peristiwa lain yang melibatkan cedera fisik.
  • Trauma Psikologis: Mengacu pada dampak emosional dan mental yang disebabkan oleh pengalaman yang sangat menegangkan atau menyakitkan. Trauma psikologis ini dapat muncul akibat kejadian seperti kehilangan orang yang disayangi, penyalahgunaan, kekerasan, atau bencana alam.

Trauma psikologis pada anak adalah kondisi yang terjadi ketika anak mengalami atau menyaksikan kejadian yang mengancam keselamatan atau kesejahteraan mereka, yang mengganggu perkembangan emosional dan mental mereka. Kejadian tersebut dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada cara mereka berpikir, merasa, dan berperilaku. keluhan ini pada anak tidak hanya mencakup kejadian fisik, tetapi juga bisa terjadi akibat kekerasan verbal, pengabaian, atau pengalaman yang membangkitkan rasa takut yang ekstrem.

2. Penyebab  

  • Kekerasan Fisik atau Seksual: Kekerasan yang dilakukan oleh orang tua, pengasuh, atau orang lain di sekitar anak dapat menyebabkan keluhan ini yang mendalam.
  • Kecelakaan atau Bencana Alam: Kejadian seperti kecelakaan mobil, kebakaran, atau bencana alam dapat menyebabkan perasaan ketakutan yang intens.
  • Kehilangan Orang Tersayang: Meninggalnya orang tua, saudara, atau teman dekat bisa memicu trauma, terutama jika anak tidak mendapat dukungan emosional yang cukup.
  • Pengabaian atau Penelantaran: Ketika kebutuhan dasar anak, baik secara fisik maupun emosional, tidak terpenuhi, hal ini dapat menciptakan keluhan tersebut.
  • Penyaksian Kekerasan atau Konflik: Anak yang menyaksikan kekerasan dalam keluarga atau konflik bersenjata dapat mengalami dampak keluhan tersebut yang mendalam.
  • Stres Berat atau Tekanan Berkelanjutan: Berada dalam lingkungan yang penuh dengan stres (misalnya, kemiskinan ekstrem atau lingkungan yang tidak aman) juga dapat menyebabkan keluhan tersebut.

3. Gejala

  • Perubahan Perilaku: Anak bisa menjadi lebih pendiam, agresif, atau menunjukkan perubahan pola tidur dan makan.
  • Ketakutan atau Kecemasan Berlebihan: Anak mungkin menjadi mudah takut, mengalami mimpi buruk, atau merasa cemas tanpa alasan yang jelas.
  • Perasaan Kehilangan Kontrol: Anak bisa merasa tidak aman atau takut bahwa kejadian buruk akan terjadi lagi.
  • Keterbatasan dalam Ekspresi Emosional: Anak mungkin kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka atau menjadi sangat tertutup.
  • Gangguan Konsentrasi: Anak mungkin sulit berkonsentrasi di sekolah atau dalam kegiatan sehari-hari.
  • Kehilangan Minat pada Aktivitas yang Dulu Disukai: Anak yang mengalami trauma seringkali kehilangan minat pada hal-hal yang dulu mereka nikmati.

4. Pengaruh

Dampak trauma psikologis pada anak bisa sangat luas dan berjangka panjang, di antaranya :

  • Perkembangan Sosial dan Emosional Terganggu: Anak yang mengalami trauma seringkali kesulitan dalam membentuk hubungan sosial yang sehat dan bisa menjadi cemas atau tidak percaya terhadap orang lain.
  • Kesulitan Belajar: Trauma dapat memengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan belajar di sekolah, mengarah pada masalah akademis.
  • Gangguan Mental: Anak yang mengalami trauma lebih rentan mengembangkan gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD).
  • Masalah Kesehatan Fisik: Stres berkepanjangan akibat trauma dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, tidur, dan menyebabkan masalah kesehatan fisik.
  • Perilaku Berisiko: Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku berisiko atau destruktif, seperti penyalahgunaan zat, kenakalan remaja, atau perilaku agresif.

Memahami Keluhan Trauma Pada Anak Menurut Ilmiah TCM

Trauma

Dalam konteks Ilmu Kedokteran Tradisional Tiongkok (TCM), trauma pada anak dilihat dari perspektif keseimbangan energi dalam tubuh, terutama Qi (energi vital), Xue (darah), dan Shen (jiwa atau kesadaran). Trauma, baik fisik maupun psikologis, dapat menyebabkan gangguan pada aliran Qi dan Xue, yang pada gilirannya memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik anak.

Pandangan Ilmiah TCM tentang Trauma pada Anak

  1. Gangguan Qi dan Xue
    Dalam TCM, Qi adalah energi yang mengalir melalui meridian tubuh, sedangkan Xue adalah darah yang menyuplai nutrisi dan energi ke tubuh. Trauma, baik yang bersifat fisik atau emosional, dapat menghambat aliran Qi dan Xue, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh. Misalnya, jika seorang anak mengalami trauma fisik, bisa terjadi stagnasi Qi atau Xue yang mengarah pada rasa sakit, kelemahan, atau kesulitan dalam proses penyembuhan.

  2. Penyumbatan atau Stagnasi Qi
    Trauma emosional pada anak, seperti ketakutan, kecemasan, atau stres, dapat mengakibatkan stagnasi Qi, khususnya di area hati (Hepatik Qi stagnation). Stagnasi Qi ini menyebabkan perasaan frustrasi, kebingungan, dan ketegangan emosional yang bisa menumpuk dan mengarah pada gangguan fisik, seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau masalah pencernaan.

  3. Impak pada Shen (Jiwa)
    Shen dalam TCM merujuk pada aspek spiritual dan mental seseorang. Trauma psikologis dapat menyebabkan gangguan pada Shen, yang bisa terlihat pada perubahan suasana hati, kecemasan, atau bahkan depresi.

  4. Kehilangan Keharmonisan Yin dan Yang
    Dalam TCM, kesehatan ditandai oleh keseimbangan antara Yin dan Yang, dua aspek yang saling melengkapi. Sebaliknya, ketidakseimbangan Yang bisa menyebabkan kelesuan, kelelahan, dan kecemasan.

  5. Peran Organ-organ dalam Pengaruh Trauma
    TCM juga memandang trauma dari sudut pandang organ tubuh yang terkait. Misalnya:

    • Hati (Liver): Mengelola Qi dan emosi. Trauma emosional atau ketegangan dapat mengganggu aliran Qi hati.

    • Jantung (Heart): Tempat Shen (jiwa) berada. Gangguan pada hati atau perasaan bisa mengganggu keseimbangan Shen, yang berakibat pada kecemasan atau kebingungan mental.

    • Lambung (Stomach) dan Limpa (Spleen): Organ-organ ini berhubungan dengan pencernaan dan penyerapan energi. Trauma bisa menyebabkan masalah pencernaan atau kekurangan energi tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik anak.

Cara Menangani Trauma Pada Anak Di Medical Hacking

Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.

Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:

  1. Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan trauma pada anak untuk pengurangan rasa sakit dan stres fisik, pemulihan keseimbangan emosional dan psikologis, peningkatan mobilitas dan fungsi tubuh, meningkatkan kualitas tidur, pencegahan cedera masa depan.
  2. Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti  HT 7, EX-HN 3, ST 36, KI 3, LI 4, DU 20, EX-HN 1, SP 6. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk membantu anak yang mengalami trauma, baik trauma fisik maupun emosional, membantu menenangkan pikiran, meningkatkan aliran Qi, serta mendukung proses penyembuhan fisik dan mental.

Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking

Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan trauma, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.

Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!

Dan Kami siap membantu keluhan Anda

Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Related Posts