Info Kesehatan-Apakah Anda sering mendengar suara berdenging di telinga yang mengganggu? Telinga berdengung, atau tinnitus, bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu. Temukan penyebab di balik kondisi ini dan solusi yang dapat membantu meredakannya!
Pengertian
Telinga berdengung atau tinnitus adalah kondisi medis di mana seseorang mendengar suara yang tidak berasal dari sumber eksternal. Suara ini bisa berupa dengungan, desisan, gemericik, atau suara lain yang hanya terdengar oleh penderitanya. Tinnitus bisa terjadi pada satu atau kedua telinga, dan sering kali disertai dengan gangguan pendengaran. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau kronis, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti paparan suara keras, infeksi telinga, gangguan sirkulasi darah, atau masalah pada saluran telinga.
Diperkirakan sekitar 10-15% dari populasi dunia mengalami tinnitus dalam berbagai tingkat keparahan. Ini berarti lebih dari 700 juta orang di dunia dapat mengalami kondisi ini. Sekitar 1-2% orang yang menderita tinnitus mengalami gejala yang sangat mengganggu, sehingga mempengaruhi kualitas hidup mereka, seperti kesulitan tidur atau konsentrasi. Tinnitus lebih umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, dengan prevalensi yang lebih tinggi pada orang berusia 60 tahun ke atas. Namun, tinnitus juga dapat terjadi pada usia yang lebih muda, terutama pada mereka yang terpapar suara keras.
Studi menunjukkan bahwa paparan suara keras, seperti yang dialami oleh pekerja di lingkungan bising atau pecinta musik keras, dapat meningkatkan risiko tinnitus. Selain itu, masalah kesehatan lain seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan pendengaran juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami tinnitus. Menurut penelitian, sekitar 30-50% orang dengan tinnitus mengalami gangguan kecemasan atau depresi, yang menunjukkan hubungan erat antara kondisi ini dengan kesehatan mental.
GejalaÂ
Gejala utama telinga berdengung adalah mendengar suara yang tidak berasal dari luar, yang dapat bervariasi antara individu. Beberapa gejala umum meliputi :
- Dengungan atau desisan: Suara seperti dering, dengung, desisan, atau gemericik.
- Telinga terasa penuh: Beberapa orang melaporkan sensasi seperti ada tekanan atau penuh di telinga yang terdampak.
- Gangguan pendengaran: Dalam beberapa kasus, tinnitus disertai dengan penurunan kemampuan mendengar.
- Meningkat saat malam hari atau dalam keheningan: Gejala tinnitus sering kali lebih terasa ketika lingkungan lebih tenang atau saat tidur.
PenyebabÂ
Telinga berdengung dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang terkait dengan gangguan fisik atau kondisi kesehatan tertentu. Beberapa penyebab umum termasuk :
- Paparan suara keras: Suara yang sangat keras, seperti dari konser, mesin industri, atau headphones dengan volume tinggi, dapat merusak sel-sel rambut di telinga dalam dan menyebabkan tinnitus.
- Gangguan pendengaran: Kehilangan pendengaran terkait usia (presbikusis) atau kerusakan telinga bagian dalam bisa memicu tinnitus.
- Infeksi telinga atau penyakit telinga: Infeksi atau radang pada telinga tengah atau dalam bisa menyebabkan suara berdenging.
- Cedera pada kepala atau leher: Trauma fisik pada kepala atau leher bisa mengganggu saraf pendengaran dan memicu tinnitus.
- Penyakit Meniere: Penyakit yang melibatkan gangguan keseimbangan dan pendengaran ini juga dapat menyebabkan tinnitus.
- Kondisi medis lain: Misalnya, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, atau masalah pembuluh darah juga dapat berhubungan dengan tinnitus.
- Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti antibiotik tertentu, aspirin dosis tinggi, atau obat kemoterapi, bisa menjadi pemicu tinnitus.
Faktor Risiko
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami telinga berdengung, yaitu :
- Usia: Tinnitus lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua, terutama mereka yang mengalami penurunan pendengaran.
- Paparan suara keras: Terpapar suara keras secara berulang atau dalam jangka panjang (misalnya bekerja di lingkungan bising, atau sering mendengarkan musik dengan volume tinggi) dapat meningkatkan risiko tinnitus.
- Kondisi medis tertentu: Penderita hipertensi, diabetes, gangguan pembuluh darah, atau masalah telinga (seperti otosklerosis) lebih berisiko mengalami tinnitus.
- Riwayat keluarga: Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik terhadap tinnitus.
- Stres dan kecemasan: Stres yang tinggi atau kecemasan kronis dapat memperburuk gejala tinnitus atau memicu timbulnya kondisi tersebut.
Organ Yang Terdampak Telinga Berdengung
Telinga berdengung melibatkan beberapa organ dan bagian dari sistem pendengaran yang berfungsi memproses suara. Berikut adalah organ-organ yang dapat terpengaruh oleh kondisi ini:
- Telinga Luar
- Meskipun tinnitus umumnya lebih berkaitan dengan gangguan pada telinga bagian dalam, masalah pada telinga luar (seperti penumpukan kotoran telinga atau infeksi) bisa menjadi penyebab atau faktor pemicu tinnitus.
- Telinga Tengah
- Telinga tengah berisi gendang telinga dan tiga tulang pendengaran (ossicles), yang mentransmisikan suara ke telinga bagian dalam. Gangguan pada telinga tengah, seperti infeksi atau peradangan, bisa mempengaruhi proses pendengaran dan menyebabkan tinnitus.
- Telinga Dalam
- Koklea: Bagian telinga dalam yang mengandung sel-sel rambut yang peka terhadap suara. Kerusakan atau gangguan pada sel-sel rambut ini (misalnya akibat paparan suara keras atau penuaan) sering kali menjadi penyebab utama tinnitus.
- Nervus Auditory: Saraf pendengaran yang mengirimkan sinyal dari telinga dalam ke otak. Jika saraf ini terganggu atau rusak, seperti pada kondisi penyakit tertentu atau cedera, dapat menyebabkan tinnitus.
- Otak (Sistem Saraf Sentral):
- Meskipun tinnitus berasal dari gangguan di telinga, pengolahan suara dan persepsi tinnitus terjadi di otak. Beberapa teori menyebutkan bahwa tinnitus bisa muncul jika otak salah menginterpretasi atau berusaha menggantikan sinyal yang hilang akibat kerusakan pada telinga atau saraf pendengaran.
Memahami Kondisi Telinga Berdengung Dalam TCM
Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), telinga berdengung atau tinnitus dipandang dari sudut pandang keseimbangan energi dalam tubuh, yang melibatkan aliran Qi (energi vital) dan keseimbangan Yin dan Yang. TCM tidak hanya fokus pada gejala tinnitus itu sendiri, tetapi lebih pada penyebab mendasar yang berkaitan dengan gangguan dalam organ-organ tubuh yang saling terkait. Berikut adalah penjelasan ilmiah tentang tinnitus menurut TCM, yaitu :
1. Defisiensi Ginjal (Kidney Deficiency)
Dalam TCM, Ginjal dianggap sebagai organ yang sangat penting dalam mendukung kesehatan telinga, karena Ginjal dianggap sebagai “sumber energi” atau penyimpanan dari Qi tubuh. Tinnitus yang sering terjadi pada usia tua atau pada individu dengan penurunan energi tubuh, sering kali dipandang sebagai akibat dari defisiensi Ginjal. Gejala yang mungkin menyertai defisiensi Ginjal ini termasuk:
- Telinga berdengung yang lebih parah saat malam hari atau dalam kondisi tubuh lemah.
- Kelelahan, pusing, dan sering merasa kering pada mulut dan tenggorokan.
2. Kelebihan Qi dan Darah di Hati (Liver Qi Stagnation dan Liver Fire)
Menurut TCM, Hati memiliki peran dalam mendukung sirkulasi Qi dan darah. Ketika Qi Hati stagnan atau api Hati meningkat (Liver Fire), dapat muncul gejala tinnitus. Ini biasanya terkait dengan faktor stres, emosi yang tertekan, atau ketegangan emosional yang tidak terkelola dengan baik. Telinga berdengung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan di hati sering kali diiringi dengan gejala lain, seperti :
- Telinga berdengung yang berdenyut atau terasa semakin keras ketika seseorang merasa marah atau tertekan.
- Rasa panas di tubuh, mulut terasa pahit, atau sakit kepala.
3. Defisiensi Qi dan Darah (Qi and Blood Deficiency)
Pada beberapa kasus, kekurangan Qi atau Darah dalam tubuh, yang memengaruhi aliran energi dan nutrisi ke telinga, juga dapat menyebabkan tinnitus. Hal ini sering terjadi pada individu yang lemah secara fisik, seperti mereka yang mengalami anemia, atau kekurangan gizi. Gejala yang muncul termasuk :
- Telinga berdengung yang terus-menerus dengan suara berdengung yang cenderung lebih halus.
- Kelelahan umum, pusing, kulit pucat, atau kuku rapuh.
4. Kelembaban dan Lendir (Phlegm Dampness)
Dalam beberapa kasus, kelembaban dan lendir yang berlebih di dalam tubuh dapat memblokir aliran Qi dan darah, termasuk aliran energi ke telinga. Hal ini sering kali berhubungan dengan gangguan pada organ limpa dan paru-paru, yang dianggap berhubungan dengan pengendalian cairan dalam tubuh. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk :
- Telinga berdengung yang terasa seperti gemericik atau suara berdengung yang tidak konstan.
- Sensasi penuh di telinga, berat badan bertambah, atau perasaan kekenyangan di perut.
5. Stagnasi Darah (Blood Stasis)
Stagnasi darah dalam TCM sering dikaitkan dengan sirkulasi darah yang tidak lancar, yang bisa memengaruhi organ-organ, termasuk telinga. Ini mungkin terjadi akibat cedera pada kepala atau leher, atau gangguan aliran darah karena faktor lain seperti stres kronis. Telinga berdengung jenis ini biasanya terkait dengan :
- Telinga berdengung yang bersifat parah atau tajam, disertai dengan rasa sakit atau ketegangan di area kepala atau leher.
- Gangguan dalam sirkulasi darah atau rasa terhimpit di daerah tertentu.
Solusi Pengobatan Keluhan Telinga Berdengung Di Medical Hacking
Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.
Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif :
- Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan telinga berdengung untuk mengurangi ketegangan otot di area leher, wajah, dan rahang dapat mengurangi dampak telinga berdengung yang terkait dengan ketegangan atau gangguan muskuloskeletal, dan membantu meningkatkan aliran darah ke kepala dan telinga, yang berpotensi meredakan gejala tersebut dengan gerakan khusus yang di lakukan.
- Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti HT 7, GB 2, SI 19, Titik Anmian, SJ 17, DU 20. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk menyeimbangkan aliran Qi (energi) dan membantu meredakan gejala telinga berdengung.
Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking
Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan telinga berdengung, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.
Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!
Kami siap membantu keluhan Anda
Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Ahli Terapis Akupuntur Ortopedi, Hematologi, dan Neurologi