Susu Formula Balita: Perlukah?

Hai Sobat Sehat! Pernahkah tergoda untuk memberikan susu formula khusus balita kepada anak Anda? Hmm, sebelum terburu-buru, yuk simak fakta menarik berikut!

Susu Formula Balita: Mahal, Nggak Perlu, dan Bisa Berbahaya

Faktanya, setelah usia 1 tahun, balita sudah bisa mendapatkan mayoritas kebutuhan nutrisinya dari makanan padat. Susu sapi atau susu nabati yang difortifikasi (seperti susu kedelai) sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D mereka.

Laporan terbaru dari American Academy of Pediatrics (AAP) di tahun 2023 menunjukkan bahwa susu formula balita tidak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Kenapa Banyak Orang Tua Memilih Susu Formula Balita?

Beberapa orang tua mungkin merasa bahwa susu formula lebih bergizi daripada susu biasa. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh gencarnya iklan dan promosi yang membuat orang tua berpikir demikian.

Namun, perlu diketahui bahwa susu formula balita tidak diatur oleh BPOM. Berbeda dengan susu formula bayi, BPOM memiliki aturan ketat tentang kandungan dan melakukan inspeksi rutin terhadap fasilitas produksinya.

Bahaya Susu Formula Balita:

  • Kandungan protein yang tidak tepat: Susu formula balita mungkin mengandung protein yang terlalu sedikit atau terlalu banyak. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
  • Penambahan gula: Banyak susu formula balita yang mengandung gula tambahan. Hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes pada anak.
  • Beban keuangan: Susu formula balita jauh lebih mahal daripada susu sapi. Hal ini dapat menjadi beban keuangan bagi keluarga.

Tips Memilih Makanan Sehat untuk Balita:

  • Berikan balita makanan dari semua kelompok makanan sehat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, karbohidrat kompleks (gandum utuh), protein (daging, ikan, kacang-kacangan), dan susu atau susu nabati yang difortifikasi.
  • Batasi konsumsi gula dan lemak tidak sehat.
  • Konsultasikan dengan dokter anak jika Anda memiliki pertanyaan tentang nutrisi balita.

Membangun kebiasaan hidup sehat dimulai sejak dini, termasuk kebiasaan makan yang sehat. Susu formula tidak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Berikan balita Anda makanan yang sehat dan bergizi untuk masa depan yang lebih cerah.

Untuk membantu orang tua memahami kebutuhan gizi anak usia balita dan melihat melalui klaim-klaim pemasaran, penting untuk melihat lebih luas pola makan anak. Balita seharusnya mengonsumsi makanan dari kelompok makanan yang sama seperti yang kita butuhkan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein (seperti daging, ikan, kacang-kacangan, dan mentega kacang), susu atau pengganti susu yang diperkaya dengan kalsium dan vitamin D, membatasi konsumsi gula tambahan, dan setelah usia 2 tahun, mencoba membatasi lemak kurang sehat dalam pola makan anak. Cara terbaik untuk membentuk kebiasaan hidup sehat seumur hidup adalah memulainya sejak dini, dan ini terutama berlaku untuk nutrisi.

Dengan memahami kebutuhan gizi anak dan memilih makanan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan baik, tanpa perlu bergantung pada susu formula yang mahal dan tidak terlalu diperlukan.

Ingatlah, kesehatan adalah aset yang berharga. Selalu pastikan untuk memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak, serta menjaga pola hidup yang sehat untuk keluarga secara keseluruhan. Dengan begitu, kita dapat mencegah penyakit dan menjaga kesehatan dengan baik.

Kesehatan adalah harta yang paling berharga.

Menjaga kesehatan balita dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi adalah investasi terbaik untuk masa depan mereka. Ingat, Sobat Sehat, pola makan sehat dan seimbang adalah kunci utama untuk hidup sehat dan bahagia!

sumber: https://www.health.harvard.edu/blog/do-toddler-formulas-deliver-on-nutrition-claims-202311272996

Related Posts