Info Kesehatan– Stroke iskemik adalah salah satu kondisi medis yang sering datang secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Ketika alirah darah ke otak terhenti atau terganggu, sel-psel otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, yang dapat mengarah pada gangguan fungsi tubuh yang parah.
Halo sobat medi, saya Cherly Rahma Atillah, salah satu akupunktur terapis di Rumah Terapi Medical Hacking yang pada artikel ini akan membahas mengenai stroke iskemik. Penyebab, tanda-tanda yang perlu diwaspadai serta langkah penanganannya.
Tahukah Kamu?
Stoke iskemik adalah salah satu jenis stroke yang terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat atau mengalami penyempitan, sehingga aliran darah ke bagian otak tertentu terhenti. Hal ini mengakibatkan otak kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum yang sering kali terjadi secara tiba-tiba.
Penyebab Stroke Iskemik
Penyebbab utama stroke iskemik adalah penyumbatan pada pembuluh darah yang nenuju otak. Penyumbatan ini terjadi karena beberapa faktor”
1. Aterosklerosis (Penumpukan Plak)
Aterosklerosis adalah kondisi dimana lemak, kolesterol, dan zat lainnya menumpuk di dinding pembuluh darah, membentuk plak yang dapat mempersempit atau bahkan menutup pembuluh darah. Jika plak pecah dapat menyebabkan gumpalan darah yang akan menghalangi aliran darah ke otak.
2. Emboli (Gumpalan Darah)
Emboli adalah gumpalan darah atau material lain yang berasal dari bagian tubuh selain otak, sepertu jantung atau pembuluh darah besar. Gumpalan ini bisa bergerak melalui aliran darah dan akhirnya tersangkut di pembuluh darah otak yang lebih kecil, yang menyebabkan penyumbatan. Kondisi ini sering terjaid pada seseorang yang memiliki gangguan jantung seperti fibrilasi atrium yang dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah.
3. Penyakit Pembuluh Darah Kecil
Beberaoa kondisi seperti hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil di otak, menyebabkan penyumbatan dan mengurangi pasoka darah ke area-area otak tertentu.
Gejala Stroke Iskemik
- Kehilangan kekuatan atau kelumpuhan pada sisi tubuh (biasanya pada wajah, lengan, dan kaki)
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
- Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
- Pusing atau kehilangan keseimbangan bahkan kesulitan berjalan
- Sakit kepala parah dan mendadak yang biasanya disertai dengan mual dan muntah
Diagnosis Stroke Iskemik
Untuk mendiagnosis stroke iskemik, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan medis yang meliputi:
1. CT scan atau MRI otak
Tes ini membantu dokter melihat apakah ada kerusakan pada jaringan otak dan untuk membedakan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik (berdarah).
2. Ultrasonografi pembuluh darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa apakah ada penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak.
3. Angiografi serebral
Prosedur ini digunakan untuk melihat pembuluh darah di otak secara lebih mendetail dan mengidentifikasi lokasi penyumbatan.
Penanganan Stroke Iskemik
Beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Trombolisis (Pengenceran Darah)
Jika pasien tiba di rumah sakit dalam waktu 3 hingga 4,5 jam setelah gejala stroke muncul, dokter akan memberikan obat pengencer darah seperti alteplase (tPA) untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah otak.
2. Prosedur Endovaskular
Pada kasus tertentu, dokter dapat menggunakan prosedur endovaskular, seperti trombektomi, untuk secara fisik mengangkat gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah otak.
3. Pembedahan
Jika penyumbatan disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah akibat aterosklerosis yang parah, pembedahan atau prosedur angioplasti dapat dilakukan untuk membuka pembuluh darah dan mengembalikan aliran darah ke otak.
Pencegahan Stroke Iskemik
Mencegah stroke iskemik lebih baik daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mencegah terjadinya stroke iskemik:
1. Mengendalikan tekanan darah
Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama stroke. Mengelola tekanan darah melalui gaya hidup sehat dan, jika perlu, dengan pengobatan, dapat mengurangi risiko stroke.
2. Mengelola kolesterol dan gula darah
Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal dan mengontrol kadar gula darah dapat mencegah penumpukan plak dalam pembuluh darah.
3. Berhenti merokok dan menghindari alkohol berlebihan
Kedua kebiasaan ini meningkatkan risiko stroke, sehingga berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol dapat menurunkan risiko terkena stroke iskemik.
4. Berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan sehat
Olahraga yang teratur membantu menjaga kesehatan jantung, tekanan darah, dan pembuluh darah, yang semuanya berperan dalam pencegahan stroke.
5. Diet sehat
Makan makanan yang kaya akan buah, sayur, biji-bijian, dan rendah lemak jenuh membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah faktor risiko stroke.
Baca juga Kebiasaan Buruk Penyebab Stroke dan Pemulihannya
Video Testimoni Terapi Untuk Kasus Penyumbatan Pembuluhan Darah
Pengobatan dengan metode terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini.
Selain menggunakan metode terapi, mengkonsumsi Nutrisi Syaraf juga sangat baik untuk menunjang perawatan.
Jika Anda membutuhkan pengobatan terapi untuk gangguan kesehatan Anda, silahkan menghubungi tenaga kesehatan kami melalui Klik Call Center Online Rumah Sehat Medical Hacking.
Bergabunglah dengan 10897+ pasien Indonesia yang telah merasakan manfaat serta kesembuhan dari layanan kami.
Segera konsultasikan keluhan Anda, untuk mendapatkan screening dari ahli terapis profesional Rumah Sehat Medical Hacking.

Lulusan D4 Jurusan Akupunktur dan Pengobatan Herbal (2020-2024)