Stroke Bisa Menyebabkan Gangguan Penglihatan, Kok Bisa?

Info Kesehatan Terbaru-Tahukah kamu bahwa stroke tak hanya mengancam kesehatan tubuh, tapi juga bisa merusak penglihatan? Ya, stroke bisa menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan kebutaan sementara. Tapi bagaimana bisa? Temukan jawabannya di sini!

Pengertian

Stroke

Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, yang menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Hal ini bisa terjadi karena dua penyebab utama, yaitu :

  • Stroke Iskemik: Terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah ke otak tersumbat atau menyempit, biasanya akibat bekuan darah atau plak lemak. Jenis stroke ini paling umum.
  • Stroke Hemoragik: Terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan perdarahan di dalam otak. Ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, aneurisma, atau gangguan pembuluh darah lainnya.

Gejala 

  1. Kelemahan atau mati rasa mendadak:

    • Di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
    • Coba perhatikan apakah seseorang bisa tersenyum atau mengangkat kedua lengan secara merata. Jika satu sisi tubuh tidak bergerak atau tampak turun, ini bisa menjadi tanda penyakit tersebut.
  2. Kesulitan berbicara atau memahami:

    • Pengucapan yang kabur atau kesulitan berbicara.
    • Kebingungan dalam memahami apa yang dikatakan orang lain.
  3. Kesulitan melihat:

    • Penglihatan kabur atau hilang di satu atau kedua mata.
  4. Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan:

    • Kelemahan tubuh yang mendalam atau masalah koordinasi yang mendadak, termasuk pusing atau kehilangan keseimbangan.
  5. Sakit kepala parah:

    • Sakit kepala mendadak yang sangat parah tanpa sebab yang jelas, terutama jika disertai mual atau muntah, bisa menjadi tanda stroke hemoragik.

Penyebab 

  1. Stroke Iskemik (terjadi karena penyumbatan):

    • Aterosklerosis: Penumpukan lemak dan plak di dinding arteri yang menyempitkan pembuluh darah dan menghalangi aliran darah.
    • Embole: Gumpalan darah yang terbentuk di bagian tubuh lain (misalnya, jantung) dan mengalir ke otak, menyebabkan penyumbatan.
    • Trombosis: Gumpalan darah yang terbentuk langsung di pembuluh darah otak.
  2. Stroke Hemoragik (terjadi karena perdarahan):

    • Perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah otak: Bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, aneurisma, atau kelainan pembuluh darah lainnya.
    • Aneurisma: Pembuluh darah yang melebar dan lemah, bisa pecah dan menyebabkan perdarahan di otak.
    • Vaskulitis: Peradangan pada pembuluh darah otak yang menyebabkan kebocoran darah.

Faktor Risiko 

  1. Tekanan darah tinggi (hipertensi):

    • Ini adalah faktor risiko terbesar untuk stroke, terutama hemoragik. Tekanan darah yang tinggi memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah, membuat mereka lebih rentan pecah.
  2. Diabetes:

    • Penderita diabetes memiliki risiko stroke lebih tinggi karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat aterosklerosis.
  3. Kolesterol tinggi:

    • Kolesterol tinggi meningkatkan pembentukan plak di pembuluh darah, yang menyempitkan pembuluh dan dapat mengarah pada stroke iskemik.
  4. Merokok:

    • Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah, memperburuk kondisi seperti aterosklerosis.
  5. Keturunan/faktor genetik:

    • Jika ada riwayat keluarga yang memiliki stroke, risiko Anda juga lebih tinggi.
  6. Usia dan jenis kelamin:

    • Risiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Pria juga cenderung lebih berisiko pada usia yang lebih muda, namun wanita lebih berisiko setelah usia 55 tahun.
  7. Penyakit jantung:

    • Penyakit jantung, terutama yang melibatkan gangguan irama jantung (seperti fibrilasi atrium), meningkatkan risiko karena pembekuan darah lebih mudah terbentuk di jantung dan mengalir ke otak.
  8. Kurang aktivitas fisik:

    • Gaya hidup sedentari meningkatkan risiko stroke. Olahraga membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
  9. Obesitas:

    • Kelebihan berat badan meningkatkan risiko stroke karena seringkali berhubungan dengan masalah seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
  10. Konsumsi alkohol berlebihan:

    • Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dan jangka panjang dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi jantung.
  11. Stres kronis dan gangguan tidur:

    • Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi tekanan darah, sementara gangguan tidur seperti sleep apnea juga meningkatkan risiko penyakit ini.

Organ Yang Di pengaruhi Akibat Stroke

Stroke terutama memengaruhi otak, karena itu adalah organ yang terlibat langsung dalam proses aliran darah yang terganggu. Namun, dampaknya tidak hanya terbatas pada otak saja, karena fungsi tubuh yang dikendalikan oleh otak juga terpengaruh. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang bagian tubuh yang terkena akibat stroke :

1. Otak (Organ Utama yang Terpengaruh)

Otak adalah organ yang langsung terpengaruh dalam kondisi stroke. Ketika aliran darah ke bagian tertentu dari otak terganggu, sel-sel otak di area tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi, yang dapat menyebabkan kerusakan.

Bagian otak yang terpengaruh dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh:

  • Korteks motorik (bagian otak yang mengendalikan gerakan): Kerusakan pada bagian ini bisa menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan di satu sisi tubuh (hemiparesis atau hemiplegia).
  • Pusat bicara (Broca dan Wernicke): Jika bagian otak yang mengontrol kemampuan bicara terkena stroke, bisa menyebabkan gangguan berbicara atau kesulitan memahami percakapan, yang dikenal dengan afasia.
  • Pusat penglihatan (lobus oksipital): Penyakit yang terjadi di area ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti kehilangan penglihatan di satu mata atau kehilangan bagian tertentu dari lapang pandang.
  • Pusat keseimbangan (otak kecil / cerebellum): Kerusakan pada otak kecil bisa menyebabkan gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta kesulitan berjalan.
  • Pusat perasaan (sensori): Ini bisa menyebabkan hilangnya sensasi atau mati rasa pada bagian tubuh yang terpengaruh, terutama di satu sisi tubuh.

2. Tulang dan Otot

  • Kelumpuhan dan kelemahan otot: Ketika area motorik di otak terpengaruh, otot-otot di sisi tubuh yang terkena stroke menjadi lemah atau bahkan lumpuh. Ini sering disebut dengan hemiplegia (kelumpuhan pada satu sisi tubuh).
  • Kehilangan fungsi motorik halus: Ini juga dapat memengaruhi kemampuan untuk melakukan gerakan halus, seperti menulis, memegang benda kecil, atau melakukan aktivitas sehari-hari lainnya.

3. Sistem Kardiovaskular

  • Jantung: Meskipun stroke lebih berfokus pada otak, kondisi yang menyebabkan stroke (seperti aterosklerosis atau bekuan darah) juga dapat memengaruhi jantung. Penyakit jantung dan gangguan irama jantung (seperti fibrilasi atrium) dapat meningkatkan risiko pembekuan darah yang kemudian menyebabkan stroke.
  • Tekanan darah: Stroke bisa memperburuk kondisi tekanan darah tinggi, dan sebaliknya, tekanan darah yang tinggi bisa menjadi penyebab utama stroke, terutama stroke hemoragik.

4. Sistem Pernapasan

  • Kesulitan bernapas: Jika stroke memengaruhi area otak yang mengontrol pernapasan, bisa terjadi kesulitan bernapas atau gangguan dalam mengatur ritme pernapasan. Ini lebih sering terjadi pada stroke yang parah atau yang melibatkan batang otak (brainstem), yang mengontrol fungsi vital seperti pernapasan dan detak jantung.

5. Sistem Pencernaan

  • Kesulitan menelan (disfagia): Stroke yang memengaruhi bagian otak yang mengendalikan kemampuan menelan bisa menyebabkan kesulitan menelan makanan atau cairan, yang dikenal dengan disfagia. Ini bisa berisiko menyebabkan tersedak atau aspirasi (makanan atau cairan masuk ke saluran napas).
  • Gangguan pada pencernaan: Dalam beberapa kasus, stroke bisa menyebabkan gangguan dalam proses pencernaan, termasuk sembelit atau kesulitan dalam kontrol kandung kemih dan usus.

6. Sistem Sensorik

  • Kehilangan sensasi: Stroke dapat menyebabkan hilangnya sensasi pada bagian tubuh tertentu, biasanya di sisi tubuh yang terpengaruh stroke. Ini bisa mencakup rasa sakit, kesemutan, atau kehilangan kemampuan untuk merasakan sentuhan, panas, atau dingin.
  • Kesulitan dengan persepsi spasial: Stroke yang memengaruhi lobus parietal dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami ruang atau orientasi tubuh, yang dikenal dengan apraxia atau agnosia.

7. Emosional dan Kognitif

  • Perubahan suasana hati: Stroke dapat memengaruhi bagian otak yang mengatur emosi, yang menyebabkan perubahan suasana hati, seperti depresi, kecemasan, atau perasaan frustrasi dan kebingungan.
  • Gangguan kognitif: Stroke dapat memengaruhi daya ingat, kemampuan untuk berpikir, konsentrasi, dan pemecahan masalah. Ini dikenal sebagai demensia pasca-stroke.

8. Sistem Saraf Otonom

  • Gangguan dalam fungsi otomatis tubuh: Stroke yang terjadi pada batang otak bisa mengganggu fungsi dasar tubuh seperti detak jantung, tekanan darah, pernapasan, dan suhu tubuh, yang dikendalikan oleh sistem saraf otonom.

9. Penglihatan

  • Gangguan penglihatan: Stroke bisa menyebabkan kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau bahkan gangguan penglihatan di bagian tertentu dari lapang pandang, seperti hemianopia (kehilangan penglihatan di setengah bagian mata).

Memahami Kondisi Stroke Menurut TCM

Stroke

Dalam Ilmu Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), stroke dikenal sebagai suatu kondisi yang dapat mengganggu peredaran Qi (energi vital) dan darah dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi berbagai organ, termasuk organ penglihatan. Gangguan penglihatan akibat stroke dalam konteks TCM sering kali dihubungkan dengan masalah pada organ hati (liver) dan darah. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang bagaimana stroke dapat menyebabkan gangguan penglihatan menurut TCM :

1. Gangguan pada Peredaran Qi dan Darah

Dalam TCM, darah dan Qi (energi) harus mengalir dengan lancar untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk organ penglihatan. Jika terjadi penyumbatan aliran darah atau Qi, ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk gangguan penglihatan. Stroke, yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam peredaran darah dan Qi ke seluruh tubuh, termasuk mata.

  • Penyumbatan Qi dan Darah: Saat darah tidak dapat mengalir dengan baik ke otak atau bagian tubuh lainnya, ini dapat menyebabkan kelemahan penglihatan atau penglihatan kabur. Dalam TCM, kondisi ini bisa dianggap sebagai stagnasi darah yang menghalangi aliran darah dan Qi ke mata, mengakibatkan gangguan penglihatan.

2. Penyebab Gangguan Penglihatan Berdasarkan Teori TCM

Berikut adalah beberapa penyebab gangguan penglihatan setelah stroke, menurut teori TCM:

  • Defisiensi Yin Hati dan Ginjal: Dalam TCM, hati dianggap sebagai organ yang mengontrol penglihatan. Hati menyimpan darah yang mengalir ke mata, dan jika hati mengalami defisiensi Yin (keseimbangan kelembapan dan panas), maka aliran darah ke mata dapat terganggu, yang menyebabkan penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan. Ginjal juga berperan dalam mengatur Yin tubuh, dan defisiensi Yin ginjal dapat memperburuk kondisi ini.

  • Stagnasi Qi dan Darah: Setelah stroke, peredaran Qi dan darah bisa terhambat atau tidak lancar. Jika aliran darah ke otak atau mata terganggu, maka dapat muncul gejala seperti mata kabur, penurunan ketajaman penglihatan, atau bahkan hilangnya penglihatan pada satu sisi. Dalam TCM, stagnasi darah ini sering dianggap sebagai darah yang tidak dapat mengalir ke organ penglihatan secara memadai.

  • Panas atau Kebakaran di Hati: Jika stroke disertai dengan gejala panas dalam tubuh (misalnya, akibat hipertensi atau stres), maka kebakaran di hati bisa muncul. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti mata merah, penglihatan kabur, atau sensasi panas di sekitar mata.

  • Qi dan Darah Hati yang Terkekang: Stroke sering kali terjadi karena ketegangan atau kekakuan dalam aliran Qi dan darah. TCM percaya bahwa stagnasi Qi hati bisa menyebabkan darah tidak mengalir lancar, sehingga menurunkan fungsi penglihatan. Dalam hal ini, Qi hati yang terkekang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, termasuk mata kabur atau mata yang tidak mampu fokus.

3. Penyebab TCM Lain yang Mempengaruhi Penglihatan Setelah Stroke

Selain stagnasi darah dan defisiensi Yin, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi penglihatan setelah stroke menurut TCM:

  • Kelebihan Phlegm (Lendir) dan Cairan: Phlegm atau lendir dalam tubuh bisa menghalangi aliran Qi dan darah. Stroke dapat menyebabkan penumpukan phlegm atau cairan di otak, yang mengarah pada gangguan fungsi normal tubuh, termasuk gangguan penglihatan seperti mata kabur atau penglihatan ganda. Phlegm dalam tubuh juga bisa menyebabkan persepsi visual yang terganggu.

  • Penurunan Fungsi Spleen (Limpa): Dalam TCM, limpa berperan penting dalam memproduksi darah dan Qi. Jika fungsi limpa terganggu, darah dan Qi yang tidak cukup bisa mengalir ke organ-organ vital, termasuk mata, yang mengakibatkan gangguan penglihatan.

  • Kelebihan Darah atau Stagnasi Darah dalam Mata: Stagnasi darah bisa menyebabkan pembengkakan atau pendarahan kecil di area sekitar mata atau otak, yang bisa mengarah pada gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau titik hitam dalam penglihatan.

Cara Menangani Penyakit Stroke Di Medical Hacking

Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.

Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:

  1. Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan penyakit stroke untuk mengurangi dampak kelumpuhan atau kelemahan yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, serta membantu pasien kembali menguasai kemampuan penglihatan dan koordinasi visual mereka.
  2. Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti  Taiyang, Zanzhu, Qiuhou, Yingxiang, Hegu, Jingming. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk membantu mengatasi gangguan penglihatan yang disebabkan oleh stroke dengan memperlancar aliran Qi dan darah ke otak serta mata. Titik-titik akupunktur yang telah disebutkan dapat merangsang peredaran darah, mengurangi stagnasi, dan mengoptimalkan fungsi visual.

Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking

Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan stroke, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.

Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!

Dan Kami siap membantu keluhan Anda

Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Related Posts