Waspadai Burnout Syndrome Karena Stres Pekerjaan
Pekerjaan yang menguras waktu dan tenaga dapat sangat melelahkan. Tekanan pekerjaan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang disebut burnout syndrome.
Apa yang dimaksud dengan sindrom kelelahan?
Salah satu kondisi stres yang berhubungan dengan pekerjaan adalah burnout syndrome; karena itu, kondisi ini juga dikenal sebagai burnout pekerjaan atau burnout pekerjaan.
Kondisi ini ditandai dengan kelelahan fisik dan emosional. Ini terjadi karena ekspektasi yang tidak terpenuhi dan fakta bahwa pekerjaan tidak berjalan sesuai dengan harapan.
Ketika Anda kewalahan dengan perintah atasan yang terus-menerus yang tidak dapat Anda penuhi, Anda dapat mengalami stres akibat pekerjaan juga.
Jika situasi ini tidak diperbaiki, Anda mungkin mulai kehilangan minat pada pekerjaan Anda dan tidak menemukan dorongan untuk terus melakukannya. Pada akhirnya, produktivitas kerja menurun.
Stres pekerjaan dapat dikaitkan dengan kondisi psikologis lain, menurut Mayo Clinic.
Namun, dalam beberapa penelitian, seseorang yang menunjukkan gejala stres burnout syndrome mengatakan bahwa pekerjaan mereka bukanlah penyebabnya.
Burnout syndrome dan depresi berbeda. Burnout syndrome adalah akibat dari stres yang berlebihan. Tidak seperti depresi. Sementara depresi tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan, sindrom ini biasanya berhubungan dengan pekerjaan. Penyebab depresi dapat berasal dari hal-hal pribadi seperti keluarga, hubungan percintaan, atau pekerjaan.
Kemungkinan penyebab sindrom kelelahan seperti berikut ini:
- ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi yang sedang berlangsung dan dampaknya terhadap pekerjaan
- Bayangan pekerjaan yang tidak pasti
- Dinamika tempat kerja yang tidak baik, seperti pelecehan kantor
- Pekerjaan yang terlalu sederhana atau bahkan terlalu aktif
- Tidak adanya dukungan sosial karena pekerjaan dapat mengisolasi diri dari kehidupan pribadi atau orang lain.
- Anda tidak memiliki waktu untuk melakukan hal-hal lain selain pekerjaan jika Anda tidak memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan Anda.
Tanda dan gejala sindrom kelelahan kerja
Burnout syndrome tidak muncul begitu saja. Anda mungkin tidak mengalami gejala pada awalnya, tetapi gejalanya bisa menjadi lebih buruk seiring waktu.
Secara umum, kondisi fisik, emosional, dan perilaku berikut ini dapat menunjukkan stres pekerjaan.
1. Gejala fisik: Kelelahan, yang ditandai dengan perasaan lemas, kehabisan energi, dan perasaan buntu saat mengatasi masalah kerja, adalah gejala umum orang yang mengalami job burnout.
Selain itu, gejala fisik lainnya yang biasa terjadi adalah: sering sakit, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, masalah tidur, dan masalah perut atau pencernaan.
2. Gejala emosional: Orang yang tertekan merasa pekerjaannya terlalu banyak, yang membuatnya stres dan frustrasi. Akibatnya, mereka mungkin berhenti bekerja.
Selain itu, berikut adalah beberapa gejala psikologis lain yang mungkin Anda alami.
- meragukan diri sendiri karena tidak pernah berhasil
- Saya merasa tidak ada yang membantu saya, dan saya tidak terjebak dalam pekerjaan saya.
- Kehilangan insentif dan motivasi
- mudah menjadi marah dan tersinggung.
- lebih sinis atau kurang optimis.
- merasakan ketidakpuasan dalam pekerjaannya.
3. Gejala perilaku dan kebiasaan: Gejala fisik dan emosional yang disebutkan di atas dapat berdampak pada bagaimana seseorang berperilaku di tempat kerja. Anda mungkin lebih suka melewatkan tugas atau bahkan tidak menyelesaikannya.
Anda dapat menjadi tidak produktif dan kurang kinerja dalam situasi ini. Gejala tambahan yang dapat dikaitkan termasuk:
makan berlebihan, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, menggunakan kekerasan sebagai cara untuk melepaskan stres, datang ke kantor terlambat atau pulang lebih cepat, sulit untuk fokus dan menjadi tidak terarah dalam bekerja