Stres Mempengaruhi Kesehatan Perut dan Cara Menguranginya

Tips Kesehatan Terbaru-Stres tak hanya mempengaruhi pikiran Anda, tetapi juga bisa mengacaukan kesehatan perut, berikut cara untuk mengurangi dampaknya!

Definisi

Stres

Stres adalah respons fisik dan emosional tubuh terhadap tekanan atau tuntutan yang datang dari lingkungan sekitar, baik itu dalam bentuk situasi, pekerjaan, hubungan, atau bahkan pemikiran yang mengganggu. Ketika seseorang merasa tertekan atau kewalahan, tubuh akan melepaskan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, yang memicu serangkaian reaksi fisiologis untuk membantu kita menghadapi tantangan tersebut. Secara umum, stres bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

  1. Stres Akut: Yang datang secara mendadak dan singkat. Misalnya, menghadapi ujian, berbicara di depan umum, atau mengatasi kecelakaan kecil. Ini biasanya hilang setelah situasi tersebut selesai.

  2. Stres Kronis: Yang berlangsung lama atau berulang-ulang, biasanya disebabkan oleh masalah yang tidak segera diselesaikan, seperti tekanan pekerjaan yang berkelanjutan, masalah dalam hubungan, atau kecemasan jangka panjang. Keluhan ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental jika tidak ditangani dengan baik.

Penyebab

 Eksternal

  • Tekanan pekerjaan atau sekolah: Beban kerja yang berlebihan, tenggat waktu yang ketat, atau tuntutan pekerjaan yang tinggi dapat menyebabkan keluhan tersebut.
  • Masalah keuangan: Keterbatasan finansial atau beban utang sering menjadi sumber stres yang besar.
  • Hubungan pribadi: Konflik dalam hubungan keluarga, persahabatan, atau hubungan romantis dapat menambah beban emosional.
  • Perubahan hidup besar: Peristiwa besar seperti perceraian, kematian orang terdekat, pindah rumah, atau perubahan besar dalam kehidupan bisa menimbulkan keluhan ini.
  • Kesehatan fisik: Menghadapi masalah kesehatan serius, baik diri sendiri atau orang terdekat, juga dapat memicu keluhan tersebut.

Internal

  • Perasaan cemas atau takut: Pikiran berlebihan atau kekhawatiran tentang masa depan sering memicu keluhan tersebut.
  • Perfeksionisme: Keinginan untuk selalu mencapai standar yang sangat tinggi atau ketakutan akan kegagalan bisa membuat seseorang merasa tertekan.
  • Ketidakmampuan mengatur waktu: Menghadapi banyak tugas atau kewajiban tanpa perencanaan yang baik bisa menambah tingkat stres.

2. Gejala

Gejala Fisik

  • Kelelahan: Merasa lelah meskipun sudah cukup tidur.
  • Masalah pencernaan: Mual, perut kembung, diare, atau bahkan konstipasi.
  • Sakit kepala: Keluhan ini sering memicu ketegangan otot yang bisa menyebabkan sakit kepala.
  • Tekanan darah tinggi: Stres yang berkepanjangan bisa mempengaruhi tekanan darah.
  • Gangguan tidur: Insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
  • Ketegangan otot: Khususnya pada leher, punggung, dan bahu.

Gejala Emosional dan Mental

  • Kecemasan: Merasa khawatir atau gelisah tanpa alasan yang jelas.
  • Irritabilitas atau perubahan mood: Keluhan ini dapat membuat seseorang lebih mudah tersinggung atau frustrasi.
  • Depresi: Rasa sedih yang mendalam atau kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasa dilakukan.
  • Kesulitan berkonsentrasi: Pikiran yang kacau atau kesulitan fokus.

Gejala Perilaku

  • Perubahan pola makan: Makan berlebihan (emosional eating) atau kehilangan selera makan.
  • Menghindari tanggung jawab: Mengabaikan tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan.
  • Perilaku negatif: Merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi makanan tidak sehat sebagai cara untuk mengatasi keluhan tersebut.

3. Risiko 

Risiko Kesehatan Fisik

  • Masalah pencernaan: Stres berkepanjangan dapat memperburuk kondisi seperti sindrom iritasi usus (IBS), tukak lambung, atau refluks asam.
  • Penyakit jantung: Stres kronis dapat meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, atau stroke.
  • Gangguan tidur: Kurang tidur akibat stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memperburuk kondisi kesehatan lainnya.
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh: Stres berlebihan bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
  • Kenaikan berat badan atau obesitas: Keluhan ini dapat menyebabkan perubahan dalam pola makan yang berujung pada peningkatan berat badan.

Risiko Kesehatan Mental

  • Kecemasan dan depresi: Stres yang tidak dikelola dapat memicu gangguan kecemasan atau depresi yang lebih serius.
  • Gangguan tidur: Akibat keluhan ini, seseorang bisa mengalami insomnia atau tidur yang tidak nyenyak, yang dapat berujung pada masalah kesehatan mental lainnya.
  • Burnout: Terutama di tempat kerja, stres berlebihan dapat menyebabkan kelelahan emosional dan fisik yang berlarut-larut (burnout).

Risiko Perilaku

  • Ketergantungan pada zat: Beberapa orang mungkin beralih ke alkohol, obat-obatan, atau makanan sebagai cara untuk mengatasi keluhan ini.
  • Peningkatan konflik: Keluhan ini bisa membuat seseorang lebih mudah tersinggung dan menyebabkan ketegangan dalam hubungan pribadi atau profesional.

Hubungan Antara Stres Dan Kesehatan Perut Secara Umum

Stres dan kesehatan perut memiliki hubungan yang sangat erat. Ketika tubuh mengalami keluhan tersebut, itu bukan hanya memengaruhi pikiran dan perasaan, tetapi juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana stres dapat memengaruhi perut dan sistem pencernaan, yaitu :

1. Reaksi Fisiologis Stres terhadap Sistem Pencernaan

Saat tubuh merespons stres, sistem saraf otonom (yang mengontrol fungsi tubuh yang tidak disadari, seperti detak jantung dan pernapasan) berperan besar dalam mengatur reaksi ini. Ada dua bagian utama dari sistem saraf otonom yang terlibat:

  • Sistem Saraf Simpatetik (Fight or Flight): Ketika tubuh merespons stres, sistem ini diaktifkan untuk mempersiapkan tubuh menghadapi ancaman (dalam bentuk reaksi “fight or flight”). Ini menyebabkan peningkatan produksi hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, yang mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk saluran pencernaan.

  • Sistem Saraf Parasimpatis (Rest and Digest): Sebaliknya, ketika kita merasa santai dan tenang, sistem ini mengatur proses pencernaan. Ketika kita mengalami keluhan ini, sistem parasimpatis dapat terhambat, yang menyebabkan gangguan pada proses pencernaan.

2. Efek Stres pada Perut dan Pencernaan

a. Gangguan Pencernaan Umum:

  • Mual dan muntah: Peningkatan hormon stres dapat merangsang bagian otak yang mengontrol rasa mual, menyebabkan perasaan tidak nyaman di perut.
  • Kembung dan gas: Keluhan ini dapat memperlambat atau mengacaukan proses pencernaan, yang dapat menyebabkan gas dan perut kembung.
  • Sakit perut: Penyakit tersebut dapat menyebabkan kontraksi otot yang tidak normal di sekitar perut dan usus, yang dapat menyebabkan rasa sakit atau kram.

b. Sindrom Iritasi Usus (IBS):

Stres adalah pemicu umum bagi banyak orang yang menderita IBS (Irritable Bowel Syndrome). IBS adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan gejala seperti sakit perut, kembung, diare, atau konstipasi. [Penyakit ini dapat memperburuk gejala ini, bahkan mempercepat atau memperlambat gerakan usus.

c. Refluks Asam (GERD):

Stres bisa memperburuk gejala GERD (gastroesophageal reflux disease), yaitu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa terbakar di dada atau tenggorokan. Ketika tubuh stres, produksi asam lambung bisa meningkat, yang memperburuk masalah ini.

d. Tukak Lambung:

Stres yang kronis dapat memengaruhi lapisan pelindung lambung dan meningkatkan risiko terbentuknya tukak lambung. Meskipun bakteri Helicobacter pylori adalah penyebab utama tukak lambung, stres yang berkepanjangan dapat memperburuk kondisi tersebut dengan meningkatkan produksi asam lambung.

e. Perubahan Pola Makan:

Saat stres, banyak orang cenderung makan lebih banyak atau memilih makanan yang kurang sehat (misalnya, makanan berlemak atau tinggi gula). Kebiasaan makan ini bisa memperburuk masalah pencernaan, seperti refluks asam atau peningkatan berat badan yang berujung pada gangguan metabolisme.

3. Mekanisme Biologis di Balik Hubungan Stres dan Perut

Pada tingkat biologis, ada beberapa cara stres memengaruhi sistem pencernaan, antara lain:

  • Peningkatan Kortisol: Kortisol adalah hormon yang dilepaskan saat tubuh merespons stres. Peningkatan kortisol dapat memengaruhi produksi asam lambung dan motilitas (pergerakan) usus, yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

  • Dampak pada Mikrobiota Usus: Stres kronis dapat mengubah keseimbangan mikrobiota usus, yaitu komunitas bakteri yang ada di saluran pencernaan kita. Perubahan ini dapat menyebabkan peradangan di saluran pencernaan dan memicu masalah pencernaan seperti IBS.

  • Peningkatan Peradangan: Stres berlebihan dapat meningkatkan kadar zat pro-inflamasi dalam tubuh, yang bisa menyebabkan peradangan pada dinding saluran pencernaan, berkontribusi pada gejala seperti sakit perut, diare, atau sembelit.

Memahami Kondisi Stres Pada Kesehatan Perut Menurut TCM

Stres

Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM) atau Pengobatan Tradisional Tiongkok, hubungan antara stres dan kesehatan perut dijelaskan melalui konsep energi vital yang disebut Qi (atau Chi) dan keseimbangan antara elemen-elemen tubuh. Stres dianggap dapat mengganggu aliran Qi, yang memengaruhi berbagai organ, termasuk perut dan sistem pencernaan secara keseluruhan. Penjelasan ini berbasis pada prinsip-prinsip yang telah lama dikenal dalam TCM dan dipraktikkan selama ribuan tahun.

1. Qi dan Keseimbangan Energi

Dalam TCM, kesehatan bergantung pada keseimbangan Qi yang mengalir lancar di seluruh tubuh. Qi adalah energi hidup yang melibatkan aliran vital dalam tubuh, yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti emosi, gaya hidup, dan lingkungan. Ketika Qi tidak mengalir dengan baik, atau terhalang, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada berbagai organ, termasuk organ pencernaan.

Hubungan Stres dengan Qi dalam TCM :

  • Stres emosional dianggap sebagai salah satu faktor utama yang mengganggu Qi dalam tubuh. Ketika seseorang mengalami stres, emosi yang terkait (seperti kecemasan, marah, atau ketegangan) dapat menyebabkan stagnasi atau ketidakseimbangan Qi, yang pada gilirannya memengaruhi pencernaan.
  • Emosi yang tidak terkelola dengan baik akan menyebabkan gangguan pada Qi Hati (Liver Qi), yang memengaruhi aliran Qi di seluruh tubuh, termasuk sistem pencernaan (perut dan usus).

2. Hati (Liver) dan Pencernaan dalam TCM

Menurut TCM, Hati berperan besar dalam mengatur aliran Qi dan memastikan aliran energi yang lancar ke seluruh tubuh. Stres dan emosi negatif (terutama kemarahan atau kecemasan) dapat menyebabkan stagnasi Qi Hati, yang kemudian akan mengganggu proses pencernaan.

Bagaimana Stres Mempengaruhi Hati dan Pencernaan :

  • Stagnasi Qi Hati: Ketika Qi Hati terhambat atau stagnan, aliran energi ke perut juga terganggu. Hal ini menyebabkan gangguan dalam proses pencernaan, seperti rasa mual, kembung, atau gangguan nafsu makan.
  • Penurunan Fungsi Spleen: Dalam TCM, Limpa (Spleen) berperan penting dalam mencerna dan mengangkut nutrisi dari makanan. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara Hati dan Limpa, mengurangi kemampuan tubuh untuk mengolah makanan dan menghasilkan energi yang diperlukan.
  • Produksi Qi Pencernaan: Stres juga dapat menghambat kemampuan perut dan usus untuk memproduksi Qi pencernaan yang cukup. Ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, atau sindrom iritasi usus (IBS).

3. Elemen “Api” dan Perut dalam TCM

Dalam TCM, organ pencernaan, termasuk perut, dikaitkan dengan Elemen Api. Stres emosional dapat mempengaruhi elemen ini dengan cara yang berbahaya:

  • Hati yang Panas (Heat): Ketika stres menyebabkan stagnasi Qi Hati, ini dapat menyebabkan pembentukan panas (Heat) dalam tubuh. Panas yang berlebihan dari Hati dapat naik ke organ-organ atas seperti perut dan kerongkongan, menyebabkan gangguan seperti rasa terbakar di perut, refluks asam, atau bahkan tukak lambung.
  • Kelemahan Qi Pencernaan: Stres dapat mengurangi kemampuan perut untuk mengolah makanan dan menghasilkan energi yang diperlukan, yang mengarah pada perasaan kembung, nyeri perut, atau gangguan pencernaan lainnya.

4. Pengaruh Stres pada Organ-organ Lain dalam TCM

Selain Hati dan Perut, stres dalam TCM juga dapat memengaruhi organ-organ lain yang terkait dengan pencernaan, seperti :

  • Limpa (Spleen): Limpa bertanggung jawab untuk mengubah makanan menjadi energi vital, yang dikenal sebagai Qi Wei. Stres dapat merusak fungsi Limpa, menyebabkan gejala seperti kelelahan, kembung, kehilangan nafsu makan, atau penurunan energi.
  • Ginjal: Stres kronis yang berlanjut dalam waktu lama dapat merusak Qi Ginjal, yang dalam TCM dianggap sebagai sumber energi vital. Kelemahan Ginjal dapat menyebabkan kelelahan umum, rasa dingin pada tubuh, atau masalah pencernaan lainnya.

Cara Mengurangi Keluhan Stres Di Medical Hacking

Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.

Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:

  1. Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan stres untuk mengurangi ketegangan, memperbaiki postur tubuh, dan memperlancar aliran energi atau Qi dalam tubuh, membantu mengatasi efek-efek fisik dan mekanis dari stres tersebut, terutama dalam hal ketegangan otot dan gangguan pada sistem pencernaan.
  2. Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti  ST 36, PC 6, SP 6, LV 3, LI 4, Ren 12, DU 20, SY 25, KI 1, BL 20. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk meredakan ketegangan emosional yang menghambat aliran Qi tubuh, meningkatkan fungsi pencernaan, dan menenangkan sistem saraf.

Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking

Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan stres, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.

Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!

Dan Kami siap membantu keluhan Anda

Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Related Posts