Strategi Mengatasi Fecal Smearing pada Anak

Strategi Mengatasi Fecal Smearing pada Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme. Toilet training merupakan tantangan umum bagi orang tua anak-anak dengan autisme, yang mungkin menghadapi masalah seperti pica (anak-anak memakan tinja), menyodok anus, dan mengotori tinja. Mengotori tinja, yang juga dikenal sebagai scatolia, adalah salah satu perilaku berkaitan dengan tinja yang paling umum pada anak-anak autis, meskipun penelitian tentang hal ini masih sedikit.

Untuk membantu anak mengatasi scatolia, sangat penting untuk memahami alasan mengapa perilaku tersebut terjadi pada anak.

Masalah medis, Fecal Smearing, tantangan sensorik, dan faktor perilaku dapat berkontribusi terhadap mengotori tinja. Masalah medis dapat terjadi jika seorang anak mengalami sembelit, nyeri perut, atau diare. Meringankan ketidaknyamanan gastrointestinal dapat menjadi langkah positif untuk mengurangi dan menghilangkan scatolia. Tantangan sensorik dapat meliputi respon yang kurang, respon yang berlebihan, interosepsi yang buruk, dan hipersensitivitas.

Faktor perilaku juga dapat berkontribusi terhadap mengotori tinja.

Anak-anak mungkin menggunakan scatolia untuk mendapatkan perhatian atau mengkomunikasikan ketidaknyamanan, dan orang-orang di rumah mungkin secara tidak sengaja mendorong perilaku tersebut dengan tertawa. Menegur anak dengan keras umumnya tidak dianggap membantu dalam mengatasi scatolia.

Berikut adalah enam strategi positif lainnya untuk membantu anak mengatasi scatolia:

  1. Membuat catatan: Catat kapan perilaku tersebut terjadi, apa yang terjadi di sekitar anak, dan apa yang terjadi setelahnya. Ini akan membantu Anda menemukan pemicu perilaku tersebut dan membantu Anda dalam memecahkannya.
  2. Berbicara dengan profesional medis: Berbicaralah dengan dokter anak, perawat, atau ahli gizi anak. Mereka dapat membantu menghilangkan penyebab medis dari mengotori tinja dan membantu menyempurnakan diet anak Anda untuk membantu mereka memiliki gerakan usus yang lebih baik.
  3. Mengembangkan rencana perilaku: Cari ahli perilaku seperti psikolog, terapis okupasi, atau terapis perilaku untuk membantu Anda mengidentifikasi pemicu scatolia. Gunakan informasi yang Anda dapatkan untuk mengembangkan jadwal untuk anak yang akan menghilangkan mengotori tinja. Ketika insiden terjadi, tetaplah netral namun selalu berikan penguatan positif ketika mereka menggunakan toilet atau pergi tidur tanpa mengotori kotoran.
  4. Membuat cerita sosial dan pengingat visual: Luangkan waktu untuk membaca buku dan membuat cerita sosial dengan gambar anak menggunakan toilet dengan benar. Tempelkan gambar-gambar di sekitar rumah untuk mengingatkan anak Anda dan memotivasi mereka untuk berperilaku buang air yang diinginkan.
  5. Pakaian adaptif: Dapatkan piyama dan pakaian yang membuat anak sulit untuk mencapai popok mereka. Pakaian ini harus membantu meminimalkan dan dalam jangka panjang, menghilangkan mengotori tinja.
  6. Memenuhi kebutuhan sensorik: Jadikan kamar tidur dan ruang bermain anak ramah sensorik. Belilah mesin suara, mainan yang bisa dipencet, dan sediakan berbagai kesempatan bermain berantakan. Dengan mengambil waktu untuk memahami kemungkinan penyebab scatolia dan berbicara dengan spesialis, Anda dapat membantu anak menghentikan mengotori kotoran menggunakan strategi di atas.

Kesehatan adalah kekayaan terbesar yang dimiliki setiap individu. Jaga kesehatan Anda dengan pola hidup yang sehat, termasuk istirahat yang cukup, makanan bergizi, dan rutin berolahraga.

Related Posts