Spektrum autisme adalah rentang kondisi neurodevelopmental yang mencakup berbagai tingkat kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, serta perilaku yang repetitif.
Istilah ini mengacu pada autisme spectrum disorder (ASD) dalam bahasa Inggris. Spektrum autisme mencakup berbagai tingkat keparahan, mulai dari autisme yang ringan hingga autisme yang parah.
Pernah nggak sih kamu dengar tentang “autisme”? Mungkin pernah denger, tapi masih bingung apa sih sebenarnya autisme itu? Nah, kali ini kita bahas yuk tentang gangguan ini dengan santai dan mudah dimengerti.
Bayangkan autisme seperti kacamata unik yang dipakai seseorang untuk melihat dunia.
Kacamata ini nggak bikin mereka sakit, tapi cara mereka melihat dan merasakan hal-hal di sekitar bisa berbeda dengan kita. Mereka mungkin lebih sensitif terhadap suara, lampu, atau sentuhan, sehingga terkadang merasa “kelebihan beban”.
Autisme sebenarnya bukan satu penyakit, tapi lebih tepat disebut sebagai “Gangguan Spektrum Autisme” (ASD). Artinya, setiap orang dengan ASD bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, layaknya warna-warna pelangi yang indah meski masing-masing punya keunikan sendiri.
Individu dengan autisme dapat memiliki pengalaman yang unik, dan gejalanya bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya. Gejala umum spektrum autisme adalah meliputi kesulitan dalam berinteraksi sosial, kesulitan memahami ekspresi emosi orang lain, kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal dan non-verbal, minat atau perilaku yang terbatas dan berulang, serta sensitivitas terhadap rangsangan sensorik tertentu.
Baca juga: Kenali Autisme dan Dukungan Pentingnya
Gejala umum yang biasanya muncul pada anak-anak dengan ASD adalah:
- Susah ngobrol: Mereka mungkin terlambat bicara, bicara dengan nada datar atau berulang-ulang, atau kesulitan memahami ekspresi wajah orang lain.
- Suka rutinitas: Mereka merasa nyaman dengan kegiatan yang teratur dan terprediksi, dan bisa bingung kalau ada perubahan mendadak.
- Mainnya beda: Permainan mereka mungkin lebih repetitif, suka fokus pada detail kecil, atau terpaku pada benda tertentu.
- Sensitif sama lingkungan: Suara bising, lampu terang, atau sentuhan bisa bikin mereka merasa tidak nyaman, bahkan cemas.
Perlu diingat, ASD bukan penyakit menular dan bukan juga karena kurang pintar. Mereka punya potensi dan kelebihan tersendiri, seperti ingatan yang kuat, minat yang mendalam, atau kemampuan fokus yang luar biasa. Dengan dukungan dan terapi yang tepat, mereka bisa berkembang dan meraih mimpinya.
Nah, gimana Sobat Sehat? Sekarang kamu sudah punya gambaran tentang ASD, kan? Ingat, setiap orang unik, termasuk mereka yang dengan ASD. Yuk kita ciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif, agar mereka bisa merasa diterima dan berkembang dengan baik.
Opini penulis: Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jadi, yuk jaga kesehatan kita dengan:
- Tidur cukup
- Makan makanan sehat
- Olahraga teratur
- Kelola stres dengan baik
- Jalin hubungan sosial yang positif
Ingat, dengan menjaga kesehatan mental dan fisik, kita bisa menjalani hidup yang lebih bahagia dan produktif. So, salam sehat selalu, Sobat! Jaga kesehatan dengan pola hidup sehat, yuk! Istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga teratur. Dengan begitu, kita bisa menjalani hidup yang lebih bahagia, produktif, dan bisa mendukung teman-teman dengan ASD dengan lebih baik. Salam sehat.