Senang rebahan? Hati-hati kanker mengintai anda

Orang-orang yang Melakukan Rebahan Sejak Muda Harus Waspada Terhadap Kanker Pankreas. Mungkin Anda juga termasuk orang yang senang menghabiskan akhir pekan untuk ngemil keripik kentang tanpa kegiatan apa pun, terutama saat akhir pekan tiba.

Sayangnya, aktivitas menyenangkan ini dapat menyebabkan penyakit berbahaya. Salah satunya adalah kanker pankreas, yang merupakan pembunuh diam-diam.

Ari Fachrial Syam, seorang spesialis penyakit dalam dan Guru Besar di Departemen Ilmu Penyakit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan bahwa orang yang menjalani gaya hidup sedentary atau kaum rebahan harus dihindari. Pasalnya, gaya hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, terutama pada anak-anak.

Jika dulu kanker pankreas hanya dianggap sebagai penyakit orang tua, sekarang itu menyerang orang dewasa muda. Bahkan Ari mengatakan dia pernah menemukan pasien dengan kanker pankreas di usia awal 30 tahun.

Saya menemukan bahwa itu sudah ada di usia 30 tahun. Dalam konferensi pers yang diadakan Jumat (6/1) oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dia menyatakan, “Padahal penyakit ini termasuk banyak diderita oleh lansia.”

Dia menyatakan bahwa pola hidup tidak sehat yang diikuti oleh gaya hidup sedentary berpotensi menyebabkan kanker pankreas pada anak muda. Misalnya, kebiasaan merokok, minum alkohol, dan makan daging merah berlemak yang dibakar (seperti steak).

Dia mengatakan, “Tubuhnya menjadi obesitas dan seringkali tidak sadar, padahal itu berisiko terkena kanker pankreas.”

Dia menjelaskan bahwa pankreas adalah kelenjar yang terhubung dengan sistem pencernaan dan bertugas menghasilkan enzim untuk menghasilkan hormon insulin.

Ketika Anda menjalani gaya hidup yang tidak bergerak dikombinasikan dengan konsumsi makanan yang tidak sehat, organ tubuh termasuk pankreas harus bekerja keras untuk mengolahnya. Jika Anda mengonsumsi makanan yang tidak bergizi dan bahkan penuh dengan toksin, pankreas akan bekerja lebih keras dan dapat menjadi rusak.

Makanan yang tinggi lemak membuat organ tubuh bekerja lebih keras. Jika kinerjanya terlalu tinggi, itu akan menyebabkan masalah. Dia mengatakan bahwa bahkan makanan yang tidak tercerna dapat menyebabkan radang, polip, dan akhirnya kanker.

Related Posts