Pernahkah kamu merasa berbeda dari orang lain, sulit memahami kode sosial, atau bingung dengan sejarah hubunganmu yang rumit? Jika ya, mungkin kamu perlu mengenali lebih dalam tentang autisme pada orang dewasa.
Autisme bukanlah “penyakit” yang menular, melainkan kondisi neurologis yang memengaruhi bagaimana seseorang memproses informasi dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Gejala autisme pada orang dewasa seringkali berbeda dengan anak-anak, dan terkadang tidak terdiagnosis hingga dewasa, terutama pada perempuan.
Autisme pada dewasa bisa muncul dalam berbagai bentuk, dengan beberapa tanda lebih umum daripada yang lain. Beberapa tanda yang paling umum termasuk perasaan “berbeda” dari yang lain, kesulitan dengan kode sosial, sejarah hubungan yang membingungkan, perbedaan sensorik, keinginan untuk rutinitas, dan keinginan untuk menenangkan diri sendiri.
Baru-baru ini, sebuah studi menemukan bahwa 80% wanita dengan autisme masih belum terdiagnosis pada usia 18 tahun. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang belajar menyesuaikan perilaku mereka untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat dan alat diagnostik autisme yang digunakan saat ini dikembangkan secara eksklusif pada anak laki-laki kulit putih dari status sosial ekonomi tinggi. Ada juga fokus pada tanda-tanda eksternal daripada gejala internal, yang sangat berbeda dari satu orang ke orang lain.
Ada banyak cara autisme bisa muncul dan ditampilkan, dan ada lebih banyak keberagaman dalam autisme daripada di antara individu dengan autisme dan individu allistik. Namun, ada beberapa tanda atau pola pikir yang dapat dikaitkan dengan orang dewasa yang belum terdiagnosis autisme.
Mirip Perasaan Alien? Kenali Tanda-tanda Autisme pada Orang Dewasa:
- Merasa berbeda: Autisme sering digambarkan seperti “tinggal di planet lain” atau merasa berbeda sejak kecil. Perasaan ini biasanya menetap dan tidak hilang seiring waktu.
- Bingung dengan kode sosial: Kontak mata yang tepat, kapan harus tersenyum, atau memahami nada bicara orang lain bisa jadi tantangan bagi orang dewasa dengan autisme.
- Hubungan yang rumit: Riwayat hubungan asmara atau pertemanan yang membingungkan bisa jadi tanda autisme. Sulit memahami mengapa suatu hubungan gagal menjadi hal yang dialami banyak orang dewasa dengan autisme.
- Sensitif terhadap suara dan cahaya: Keramaian, suara bising, atau lampu terang bisa sangat mengganggu bagi orang dewasa dengan autisme. Bayangkan seperti tombol volume di otak mereka selalu berada di level tinggi.
- Butuh rutinitas: Dunia bagi orang dewasa dengan autisme bisa terasa kurang bisa diprediksi. Rutinitas membantu mereka merasa lebih nyaman dan mengurangi kecemasan.
- Suka menyendiri: Ini bukan berarti anti-sosial, tapi lebih kepada butuh waktu untuk “mengisi ulang baterai” setelah berinteraksi sosial. Sama seperti ponselmu butuh di cas, begitu juga dengan orang dewasa dengan autisme.
- Fokus pada minat tertentu: Punya hobi yang dijalani dengan sangat mendalam? Ini juga bisa jadi tanda autisme. Otak orang dewasa dengan autisme cenderung “menggeluti” sesuatu dengan penuh semangat.
- Komunikasi langsung dan jujur: Ngobrol basa terasa melelahkan? Orang dewasa dengan autisme lebih suka pembicaraan yang dalam dan bermakna. Mereka cenderung jujur dan apa adanya dalam berkomunikasi.
Perasaan ‘Berbeda’ dari yang Lain: Orang dengan autisme sering merasa berbeda dari yang lain, baik sebagai alien atau pengalaman seumur hidup merasa berbeda. Kesulitan dengan Kode Sosial: Seseorang yang belum terdiagnosis autisme mungkin kesulitan untuk menafsirkan seberapa banyak kontak mata yang tepat atau kapan harus berhenti tersenyum selama percakapan.
Sejarah Hubungan yang Membingungkan: Banyak orang dewasa dengan autisme yang belum terdiagnosis memiliki sejarah hubungan sosial yang membingungkan dan rumit, baik secara romantis maupun platonis.
Sensitivitas terhadap Masukan Sensorik: Sensitivitas terhadap input sensorik, seperti suara dan penglihatan, adalah tanda potensial autisme.
Rutinitas: Banyak orang dengan autisme berkembang dengan konsistensi, karena dunia yang mereka tempati jauh lebih tidak pasti dan tidak terduga.
Diagnosis dan Dukungan untuk Orang Dewasa dengan Autisme:
Jika kamu merasa memiliki beberapa tanda di atas, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental yang memahami autisme pada orang dewasa. Beberapa sumber daya yang bisa dimanfaatkan:
- Hashtag #actuallyautistic di media sosial untuk mendengar pengalaman langsung dari orang dewasa dengan autisme.
- Embrace-autism.com menyediakan tes skrining gratis untuk memahami kemungkinan autisme.
- Cari komunitas atau organisasi autism di sekitarmu untuk mendapatkan dukungan dan informasi.
Diagnosis dini dapat membantu individu dengan autisme mendapatkan dukungan yang tepat dan meningkatkan kualitas hidup mereka, penting juga untuk kita membangun lingkungan yang inklusif dan menerima perbedaan individu dengan autisme.
Kesimpulannya, adalah penting untuk memahami tanda-tanda autisme pada dewasa dan menawarkan dukungan yang sesuai. Dengan meningkatkan kesadaran dan mendengarkan pengalaman orang-orang dalam komunitas autisme, kita dapat membantu individu yang belum terdiagnosis mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan hidup mereka.
Autisme adalah kondisi neurologis yang dapat memengaruhi orang dewasa dengan berbagai cara. Mengenali gejala dan mencari dukungan yang tepat dapat membantu individu dengan autisme menjalani kehidupan yang lebih berkualitas. Mari kita ciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua orang, termasuk mereka yang berada di spektrum autisme.
Ingat, Sobat Sehat, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Kesehatan adalah kekayaan terbesar yang dimiliki setiap individu. Dengan memahami tanda-tanda autisme dan menyediakan lingkungan yang inklusif, kita dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosional individu dengan autisme. Terapkan pola hidup sehat, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga teratur untuk mendukung kesehatan mentalmu secara keseluruhan.