Info Kesehatan – Autisme, atau yang lebih tepatnya dikenal sebagai gangguan spektrum autisme (ASD), adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan komunikasi, perilaku, dan interaksi sosial seseorang. Meskipun autisme dapat memengaruhi anak-anak dari semua jenis kelamin, ada perbedaan yang signifikan antara anak perempuan dan anak laki-laki yang mengidap autisme. Penelitian menunjukkan bahwa autisme lebih sering terdeteksi pada anak laki-laki daripada pada anak perempuan. Namun, perbedaan ini tidak hanya terbatas pada angka prevalensi; ada juga perbedaan dalam cara gejala muncul dan bagaimana autisme memengaruhi kehidupan anak-anak tersebut.
Baca juga:Â Harapan dan Tantangan Masa Depan Pengobatan Autisme
Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan-perbedaan utama antara autisme pada anak perempuan dan anak laki-laki, mulai dari gejala klinis, proses diagnosis, hingga cara anak perempuan dan laki-laki berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Prevalensi Autisme pada Anak Laki-Laki dan Perempuan
Secara statistik, autisme lebih umum ditemukan pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Data menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 54 anak laki-laki didiagnosis dengan autisme, sedangkan pada anak perempuan angkanya jauh lebih rendah, yakni 1 dari 252. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor biologis dan genetis yang memengaruhi perkembangan otak laki-laki dan perempuan secara berbeda.
Meskipun prevalensi autisme lebih tinggi pada anak laki-laki, para ahli juga mencatat bahwa autisme pada anak perempuan sering kali lebih sulit didiagnosis. Ini bisa terjadi karena gejala pada anak perempuan sering kali lebih ringan atau tampak berbeda dibandingkan dengan anak laki-laki, sehingga mungkin tidak teridentifikasi sampai mereka lebih tua.
Perbedaan Gejala Autisme pada Anak Laki-Laki dan Perempuan
Perbedaan mencolok dalam cara autisme muncul antara anak laki-laki dan perempuan dapat memengaruhi diagnosis dan pengelolaan kondisi ini. Secara umum, anak laki-laki dengan autisme cenderung menunjukkan gejala yang lebih jelas dan lebih jelas terkait dengan kesulitan komunikasi dan perilaku repetitif.
Gejala pada Anak Laki-Laki
Anak laki-laki dengan autisme sering kali menunjukkan gejala yang lebih terlihat, seperti:
- Kesulitan berkomunikasi: Anak laki-laki sering kali mengalami kesulitan dalam memahami atau menggunakan bahasa lisan. Mereka mungkin memiliki keterlambatan bicara atau kesulitan dalam mengikuti percakapan.
- Perilaku repetitif: Anak laki-laki lebih cenderung menunjukkan perilaku repetitif seperti mengayunkan tubuh, menggulingkan benda, atau melakukan gerakan berulang lainnya.
- Keterbatasan minat sosial: Anak laki-laki dengan autisme lebih mungkin untuk menunjukkan ketidaktertarikan pada teman sebaya dan lebih memilih untuk mengisolasi diri.
- Keterbatasan dalam keterampilan bermain sosial: Mereka mungkin kesulitan bermain dengan anak lain, baik dalam bentuk permainan kelompok atau bermain peran.
Gejala pada Anak Perempuan
Sementara itu, anak perempuan dengan autisme sering kali menunjukkan gejala yang lebih halus, dan mereka mungkin tampak lebih “normal” dibandingkan dengan anak laki-laki dengan autisme. Beberapa perbedaan yang sering terlihat pada anak perempuan meliputi:
- Kemampuan beradaptasi sosial yang lebih baik: Anak perempuan dengan autisme cenderung lebih baik dalam meniru perilaku sosial orang lain. Mereka mungkin dapat menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial meskipun mereka merasa cemas atau kesulitan secara internal.
- Keterampilan sosial yang lebih baik: Anak perempuan sering kali lebih terampil dalam membangun hubungan sosial, meskipun hubungan tersebut mungkin tidak selalu tulus. Mereka bisa jadi lebih tertarik pada interaksi sosial, tetapi sering kali mengalami kesulitan dalam memahami perasaan orang lain atau dalam menjaga hubungan tersebut.
- Perilaku repetitif yang lebih terselubung: Sementara anak laki-laki lebih menonjolkan perilaku repetitif, anak perempuan dengan autisme mungkin menunjukkan perilaku ini secara lebih diam-diam. Misalnya, mereka bisa terlibat dalam aktivitas seperti menyusun benda dengan cara tertentu, tetapi perilaku ini tidak selalu terlihat jelas bagi orang di sekitar mereka.
- Minat yang lebih beragam: Anak perempuan dengan autisme mungkin memiliki minat yang lebih luas atau lebih bervariasi, tetapi mereka cenderung menampilkan minat tersebut dengan cara yang lebih sosial dan dapat diterima oleh norma sosial, yang terkadang dapat menyamarkan gejala autisme mereka.
Proses Diagnosis yang Berbeda
Karena perbedaan cara gejala muncul, anak perempuan sering kali terlambat didiagnosis dengan autisme dibandingkan dengan anak laki-laki. Anak laki-laki dengan autisme biasanya menunjukkan gejala yang lebih jelas sejak usia dini, seperti keterlambatan bicara, ketidaktertarikan pada interaksi sosial, atau kecenderungan untuk mengulang-ulang perilaku tertentu. Gejala-gejala ini lebih mudah dikenali oleh orang tua dan tenaga medis, yang mempercepat proses diagnosis.
Namun, pada anak perempuan, gejalanya lebih sering tersembunyi atau terlihat kurang parah. Anak perempuan dengan autisme mungkin dapat meniru perilaku sosial yang diharapkan dan dapat beradaptasi dengan lebih baik, meskipun mereka mungkin tidak benar-benar memahami atau menikmati interaksi sosial tersebut. Hal ini sering kali mengarah pada diagnosis yang lebih terlambat, bahkan pada usia yang lebih tua, setelah anak perempuan gagal untuk berkembang dengan cara yang diharapkan dalam hal keterampilan sosial atau komunikasi.
Perbedaan dalam Menghadapi Tantangan Sosial
Anak perempuan dengan autisme sering kali lebih terampil dalam meniru perilaku sosial dan berusaha untuk memenuhi harapan sosial, meskipun mereka mungkin merasa terasing atau cemas di dalam. Mereka mungkin merasa lebih tertekan untuk “menjadi normal” dan lebih berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial.
Di sisi lain, anak laki-laki dengan autisme lebih cenderung untuk menolak atau menghindari situasi sosial dan mungkin merasa lebih nyaman dengan rutinitas dan kegiatan yang bersifat individual. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami perasaan orang lain atau menunjukkan empati, yang membuat hubungan sosial mereka menjadi lebih menantang.
Kebutuhan Dukungan yang Berbeda
Karena perbedaan cara gejala muncul, anak laki-laki dan perempuan dengan autisme sering kali membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam hal dukungan dan perawatan. Anak laki-laki dengan autisme mungkin memerlukan lebih banyak dukungan dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan belajar bagaimana berinteraksi dengan teman sebaya.
Anak perempuan, di sisi lain, mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan dalam hal memahami perasaan mereka sendiri, berkomunikasi secara jujur dengan orang lain, dan mengelola kecemasan yang dapat timbul akibat tekanan sosial. Pendekatan yang lebih halus dan sensitif terhadap perasaan anak perempuan dengan autisme sering kali diperlukan untuk membantu mereka merasa nyaman dan aman dalam berinteraksi.
Terapi adalah metode perawatan yang paling efektif, aman, dan nyaman untuk mengatasi masalah kesehatan seperti ini. Jika Anda memerlukan terapi, silakan hubungi tenaga medis kami. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Rumah Sehat Medical Hacking.
Jangan lewatkan kesempatan bergabung dengan lebih dari 10.897 pasien di Indonesia yang telah merasakan manfaat dan kesembuhan dari layanan kami. Konsultasikan keluhan Anda segera dan dapatkan pemeriksaan dari terapis profesional kami.
