Info Kesehatan – Gangguan hiperaktif sering kali dikaitkan dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), tetapi kenyataannya, tidak semua gangguan hiperaktif adalah ADHD. Ada beberapa kondisi lain yang juga memiliki gejala hiperaktif, seperti gangguan spektrum autisme (ASD), gangguan bipolar, gangguan kecemasan, dan gangguan perilaku oposisi (ODD). Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara ADHD dan gangguan hiperaktif lainnya agar kita dapat lebih memahami karakteristik serta pendekatan yang tepat dalam mengelola setiap kondisi.
Baca juga:Â IQ Rendah: Menanggapi Tantangan dengan Pendekatan Positif
Mengenal ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
ADHD adalah gangguan neurodevelopmental yang umumnya muncul pada masa kanak-kanak dan sering berlanjut hingga dewasa. Kondisi ini ditandai dengan tiga gejala utama:
- Kurangnya perhatian (inattention): Kesulitan fokus, mudah teralihkan, sering lupa, dan sulit menyelesaikan tugas.
- Hiperaktivitas (hyperactivity): Gelisah, banyak bergerak, sulit duduk diam dalam waktu lama.
- Impulsivitas (impulsivity): Bertindak tanpa berpikir, sulit menunggu giliran, sering menyela percakapan.
ADHD memiliki tiga jenis utama, yaitu tipe inatentif, tipe hiperaktif-impulsif, dan tipe kombinasi. Gangguan ini biasanya didiagnosis oleh profesional medis berdasarkan observasi gejala selama minimal enam bulan dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
Gangguan Hiperaktif Lainnya dan Perbedaannya dengan ADHD
Beberapa gangguan lain yang memiliki gejala hiperaktif tetapi berbeda dari ADHD meliputi:
- Gangguan Spektrum Autisme (ASD)
ASD adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, serta pola perilaku yang repetitif dan terbatas. Meskipun anak dengan ASD juga bisa hiperaktif, ada beberapa perbedaan utama dengan ADHD:
Interaksi sosial: Anak dengan ASD cenderung mengalami kesulitan memahami ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan norma sosial.
Perilaku repetitif: Mereka sering menunjukkan perilaku repetitif seperti menggoyangkan tubuh atau mengulang kata-kata tertentu.
Fokus yang ekstrem: Berbeda dengan ADHD yang sulit berkonsentrasi, anak dengan ASD bisa memiliki minat yang sangat mendalam pada satu topik tertentu.
- Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah gangguan mood yang ditandai dengan episode mania dan depresi. Gejala hiperaktif pada gangguan bipolar sering disalahartikan sebagai ADHD, tetapi ada beberapa perbedaannya:
Episode mania: Orang dengan bipolar mengalami periode energi tinggi yang ekstrem, berbicara cepat, dan memiliki ide-ide besar, tetapi ini biasanya datang dalam siklus tertentu.
Perubahan mood yang drastis: Seseorang dengan bipolar dapat mengalami perubahan mood dari euforia menjadi depresi yang dalam dalam waktu singkat.
Perilaku impulsif: Mirip dengan ADHD, tetapi lebih parah dan sering kali melibatkan pengambilan keputusan berisiko tinggi seperti berjudi atau belanja berlebihan.
- Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan juga bisa menyebabkan gejala hiperaktif, terutama dalam bentuk kegelisahan dan kesulitan duduk diam. Perbedaannya dengan ADHD adalah:
Sumber utama hiperaktivitas: Pada gangguan kecemasan, hiperaktivitas lebih sering muncul akibat rasa khawatir yang berlebihan, bukan karena kurangnya kontrol diri seperti pada ADHD.
Reaktivitas terhadap situasi: Anak dengan kecemasan biasanya menjadi hiperaktif dalam situasi tertentu, sedangkan pada ADHD, gejala terjadi secara konsisten di berbagai lingkungan.
- Gangguan Perilaku Oposisi (ODD – Oppositional Defiant Disorder)
ODD adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan sikap menentang, mudah marah, dan sering berdebat dengan orang dewasa. Beberapa perbedaan dengan ADHD meliputi:
Sikap menantang: Anak dengan ODD sering kali sengaja menolak aturan dan menentang otoritas, sementara anak dengan ADHD lebih sering mengalami kesulitan mengikuti aturan karena kurangnya perhatian dan impulsivitas.
Pola perilaku: Anak dengan ODD memiliki pola perilaku negatif yang lebih terstruktur dibandingkan dengan perilaku impulsif pada ADHD.
Cara Membedakan ADHD dengan Gangguan Lainnya
Meskipun beberapa gangguan di atas memiliki gejala yang mirip dengan ADHD, ada beberapa cara untuk membedakannya:
- Konsistensi gejala: ADHD terjadi secara terus-menerus dalam berbagai situasi, sedangkan gangguan lain mungkin hanya muncul dalam situasi tertentu.
- Penyebab utama: ADHD adalah gangguan neurologis yang berakar pada fungsi otak, sedangkan gangguan kecemasan atau bipolar lebih terkait dengan emosi dan psikologi.
- Pola perubahan gejala: ADHD adalah kondisi kronis, sedangkan gangguan bipolar bersifat episodik dengan perubahan mood yang drastis.
- Tes dan evaluasi: Diagnosis yang akurat harus dilakukan oleh profesional dengan melakukan observasi mendalam serta wawancara dengan keluarga dan guru.
Pengelolaan dan Pengobatan ADHD serta Gangguan Hiperaktif Lainnya
Metode pengelolaan ADHD dan gangguan hiperaktif lainnya bisa berbeda tergantung pada penyebabnya:
- ADHD
Terapi perilaku kognitif (CBT) untuk melatih keterampilan mengatur diri.
Obat seperti stimulan (misalnya, methylphenidate) yang membantu meningkatkan perhatian.
Strategi pendidikan, seperti struktur jadwal yang jelas dan bimbingan individu.
- Gangguan Spektrum Autisme
Terapi okupasi dan terapi wicara untuk membantu komunikasi dan keterampilan sosial.
Teknik intervensi perilaku seperti Applied Behavior Analysis (ABA).
- Gangguan Bipolar
Obat stabilisator mood seperti lithium atau antipsikotik.
Terapi psikoterapi untuk membantu mengelola emosi dan perilaku impulsif.
- Gangguan Kecemasan
Terapi CBT untuk mengatasi pikiran dan perasaan cemas.
Teknik relaksasi seperti meditasi dan mindfulness.
- Gangguan Perilaku Oposisi (ODD)
Terapi keluarga untuk membantu orang tua menangani perilaku anak.
Intervensi perilaku untuk mengajarkan strategi disiplin yang efektif.
Terapi adalah metode perawatan yang paling efektif, aman, dan nyaman untuk mengatasi masalah kesehatan seperti ini. Jika Anda memerlukan terapi, silakan hubungi tenaga medis kami. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Rumah Sehat Medical Hacking.
Jangan lewatkan kesempatan bergabung dengan lebih dari 10.897 pasien di Indonesia yang telah merasakan manfaat dan kesembuhan dari layanan kami. Konsultasikan keluhan Anda segera dan dapatkan pemeriksaan dari terapis profesional kami.
