Info Kesehatan Terbaru-Ternyata, masalah gigi bukan hanya soal nyeri atau bau tak sedap. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penyakit gigi bisa meningkatkan risiko sakit jantung! Bagaimana bisa masalah kecil di mulut berujung pada masalah besar di jantung? Temukan penjelasan di sini!
Definisi
Penyakit gigi adalah kondisi yang terjadi akibat kerusakan atau infeksi pada gigi dan jaringan di sekitarnya, yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut secara keseluruhan. Penyakit gigi sering disebabkan oleh penumpukan plak dan bakteri di gigi serta kebiasaan buruk dalam merawat kesehatan mulut, seperti jarang menyikat gigi atau menghindari pemeriksaan gigi secara rutin. Beberapa jenis penyakit gigi yang umum meliputi :
- Karies Gigi (Gigi Berlubang) : Karies terjadi ketika bakteri di mulut memproduksi asam yang merusak enamel gigi. Asam ini dapat menyebabkan pembusukan pada gigi dan menciptakan lubang.
- Gingivitis (Radang Gusi) : Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang biasanya disebabkan oleh penumpukan plak. Gejalanya termasuk gusi merah, bengkak, dan mudah berdarah saat sikat gigi.
- Periodontitis (Penyakit Gusi Lanjut) : Jika gingivitis tidak diobati, dapat berkembang menjadi periodontitis, di mana infeksi mulai merusak jaringan pendukung gigi, termasuk tulang rahang.
- Abses Gigi : Abses adalah infeksi pada ujung akar gigi yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan pembengkakan. Infeksi ini bisa menyebar jika tidak segera diobati.
GejalaÂ
- Nyeri atau Sensitivitas Gigi : Nyeri atau sensitivitas pada gigi, terutama saat makan atau minum makanan panas, dingin, manis, atau asam.
- Perubahan Warna Gigi : Gigi yang berubah warna (misalnya, menjadi coklat atau hitam) bisa menandakan adanya kerusakan gigi atau karies.
- Gusi Berdarah : Gusi yang mudah berdarah saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi, yang biasanya menjadi tanda gingivitis atau radang gusi.
- Pembengkakan Gusi : Gusi yang bengkak, merah, atau terasa nyeri, yang sering menunjukkan adanya infeksi pada gusi.
- Bau Mulut : Bau mulut yang tidak hilang meskipun sudah menyikat gigi bisa menjadi tanda adanya infeksi atau penumpukan plak di gigi dan gusi.
- Gigi Longgar : Gigi yang terasa longgar atau bergerak, yang bisa menjadi tanda dari infeksi serius pada gusi atau jaringan pendukung gigi (periodontitis).
- Lubang atau Kerusakan pada Gigi : Karies gigi biasanya ditandai dengan adanya lubang atau kerusakan pada gigi yang terlihat atau terasa saat mengunyah.
- Nyeri Tumpul atau Sensasi Terjepit : Abses gigi atau infeksi pada akar gigi dapat menyebabkan rasa sakit yang tumpul, biasanya disertai dengan pembengkakan pada gusi atau wajah.
2. PenyebabÂ
- Plak dan Bakteri : Plak adalah lapisan lengket yang terbentuk pada gigi yang mengandung bakteri. Jika tidak dibersihkan, plak bisa mengeras menjadi tartar yang sulit dibersihkan tanpa bantuan profesional. Bakteri dalam plak menghasilkan asam yang merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
- Kebersihan Gigi yang Buruk : Kurangnya perawatan gigi yang baik, seperti menyikat gigi secara teratur, flossing, dan tidak pernah memeriksakan gigi ke dokter gigi, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit gigi.
- Konsumsi Makanan dan Minuman Manis atau Asam : Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula dan asam tinggi secara berlebihan dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi.
- Merokok dan Penggunaan Tembakau : Merokok atau penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko penyakit gusi dan memperburuk kondisi gigi yang sudah ada.
- Faktor Genetik : Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit gigi, seperti gigi sensitif atau struktur gigi yang lebih mudah rusak.
- Kekurangan Nutrisi : Kekurangan gizi, terutama kekurangan kalsium, vitamin D, dan vitamin C, dapat memengaruhi kesehatan gigi dan gusi.
- Kondisi Medis Tertentu : Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, dapat memengaruhi kesehatan gigi dan meningkatkan risiko penyakit gusi. Penggunaan obat-obatan tertentu yang mengurangi produksi air liur juga dapat meningkatkan risiko infeksi gigi.
- Penuaan : Seiring bertambahnya usia, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan, dan gusi bisa mengalami penurunan, yang meningkatkan risiko penyakit gusi.
3. RisikoÂ
- Penyakit Jantung : Penelitian menunjukkan bahwa infeksi gusi kronis (periodontitis) dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Bakteri dari mulut bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.
- Stroke : Infeksi gusi yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko stroke. Bakteri yang masuk ke aliran darah dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah yang meningkatkan kemungkinan terbentuknya gumpalan darah.
- Diabetes : Penyakit gusi bisa memperburuk pengendalian gula darah pada penderita diabetes. Sebaliknya, kadar gula darah yang tidak terkontrol juga meningkatkan risiko infeksi gusi.
- Penyakit Paru-paru : Bakteri yang berasal dari mulut bisa masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan infeksi pada paru-paru, seperti pneumonia, terutama pada orang yang sudah memiliki masalah pernapasan.
- Masalah Kehamilan : Penyakit gusi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau bayi dengan berat badan rendah.
- Infeksi : Infeksi gigi yang tidak diobati, seperti abses, dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, menyebabkan infeksi serius yang dapat mempengaruhi organ tubuh vital.
- Penyakit Ginjal : Infeksi gusi yang kronis dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal, terutama pada orang dengan kondisi ginjal yang sudah ada.
Hubungan Antara Penyakit Gigi Dan Sakit Jantung
Hubungan antara penyakit gigi dan sakit jantung mungkin terdengar mengejutkan, tetapi penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa infeksi atau peradangan pada gusi dan gigi dapat berisiko memengaruhi kesehatan jantung. Berikut adalah beberapa cara penyakit gigi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung:
1. Peradangan Kronis
Penyakit gigi, terutama penyakit gusi (gingivitis dan periodontitis), menyebabkan peradangan pada jaringan gusi. Ketika peradangan ini berlangsung dalam waktu lama (kronis), bakteri dari mulut dapat masuk ke dalam aliran darah dan memicu reaksi peradangan sistemik di seluruh tubuh, termasuk pada pembuluh darah.
Peradangan ini dapat menyebabkan peningkatan pembentukan plak di arteri (penyempitan pembuluh darah), yang meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis (penumpukan lemak di dinding arteri). Aterosklerosis dapat memicu serangan jantung atau stroke.
2. Bakteri yang Masuk ke Aliran Darah
Bakteri yang menyebabkan infeksi gigi dan gusi, seperti Porphyromonas gingivalis, dapat masuk ke aliran darah melalui gusi yang berdarah atau luka di mulut. Setelah memasuki aliran darah, bakteri ini bisa menyebar ke organ vital, termasuk jantung. Hal ini bisa memperburuk kondisi jantung dengan meningkatkan peradangan dan memicu pembentukan gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Koroner
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki penyakit gusi lebih berisiko mengembangkan penyakit jantung koroner (PJK). PJK terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah ke jantung tersumbat atau menyempit, seringkali karena penumpukan plak (aterosklerosis). Penyakit gusi kronis bisa menjadi faktor pemicu terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah jantung.
4. Gangguan Fungsi Pembuluh Darah
Infeksi gusi atau penyakit gigi bisa berkontribusi pada peningkatan kadar C-reactive protein (CRP) dalam darah. CRP adalah penanda inflamasi yang menunjukkan adanya peradangan di dalam tubuh. Kadar CRP yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, karena peradangan ini bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan kemungkinan pembekuan darah.
5. Hubungan Melalui Faktor Risiko Bersama
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko baik penyakit gigi maupun penyakit jantung adalah:
- Merokok: Merokok dapat merusak gusi dan meningkatkan risiko penyakit gusi, serta berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.
- Diabetes: Penderita diabetes cenderung lebih rentan terhadap penyakit gusi dan juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, terutama karena pengendalian gula darah yang buruk bisa memperburuk kedua kondisi tersebut.
Memahami Keluhan Penyakit Gigi Menurut TCM
Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM) atau Pengobatan Tradisional Tiongkok, kesehatan gigi dan mulut dianggap sebagai refleksi dari keseimbangan energi dalam tubuh, terutama terkait dengan organ-organ tertentu yang berhubungan dengan meridian tubuh, seperti ginjal, hati, dan limpa. TCM tidak hanya melihat penyakit gigi sebagai masalah lokal di mulut, tetapi juga sebagai manifestasi ketidakseimbangan dalam tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan tentang penyakit gigi menurut pandangan ilmiah dalam TCM:
1. Hubungan Gigi dengan Organ Tubuh
Dalam TCM, gigi terkait dengan beberapa organ tubuh yang memiliki energi (Qi) dan keseimbangan Yin-Yang yang harus dijaga. Setiap jenis masalah gigi dapat dikaitkan dengan ketidakseimbangan pada organ-organ tertentu:
-
Ginjal: Menurut TCM, ginjal dianggap sebagai “sumber kehidupan” yang berperan dalam menyimpan energi vital (Qi) tubuh. Kesehatan gigi sangat dipengaruhi oleh kesehatan ginjal. Misalnya, gigi yang rapuh atau sering sakit bisa disebabkan oleh kelemahan energi ginjal. Ginjal yang lemah seringkali menunjukkan tanda-tanda masalah gigi seperti gigi yang goyah atau gigi berlubang.
-
Gigi yang rapuh atau mudah patah: Ini dapat terjadi karena kelemahan Yin ginjal, yang pada gilirannya berhubungan dengan kekurangan energi pada sistem tubuh secara umum.
-
-
Hati: Hati dalam TCM berperan dalam memastikan aliran darah yang lancar ke seluruh tubuh. Stagnasi Qi atau darah yang terjadi akibat gangguan pada hati dapat menyebabkan masalah pada mulut dan gigi.
-
Gigi yang terasa sensitif atau nyeri: Jika energi hati stagnan atau ada panas dalam hati, bisa terjadi nyeri atau pembengkakan di gusi dan gigi, terutama pada bagian gigi geraham.
-
-
Limpa: Limpa bertanggung jawab untuk memproduksi Qi dan darah dalam tubuh. Ketidakseimbangan energi limpa dapat menyebabkan kelemahan pada gusi dan gigi.
-
Masalah gusi berdarah: Dalam TCM, gusi yang berdarah dapat terjadi karena kelemahan energi limpa, yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan darah yang sehat, sehingga darah menjadi lebih rentan untuk bocor atau keluar.
-
2. Penyebab Penyakit Gigi Menurut TCM
Dalam TCM, penyakit gigi biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan energi atau penurunan vitalitas tubuh yang bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
-
Kelebihan Panas atau Api dalam Tubuh
Panas dalam tubuh, terutama yang berasal dari hati, dapat menyebabkan peradangan pada gusi atau pembentukan abses pada gigi. Ini biasanya menyebabkan gigi yang sakit, gusi bengkak, atau bau mulut yang tidak sedap.-
Gejala: Nyeri tajam pada gigi, gusi merah dan bengkak, bau mulut, atau rasa panas di mulut.
-
-
Kekurangan Yin dan Darah
Kekurangan Yin, terutama yang terkait dengan ginjal atau limpa, dapat menyebabkan kekeringan pada gusi, atau bahkan penurunan kekuatan gigi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan gigi rapuh atau gusi yang mudah berdarah.-
Gejala: Gigi rapuh atau goyang, gusi yang kering dan mudah berdarah, rasa haus yang berlebihan, atau lidah merah kering.
-
-
Stagnasi Qi
Ketidakseimbangan aliran Qi atau energi dalam tubuh juga dapat menyebabkan stagnasi yang berdampak pada mulut dan gigi. Jika Qi stagnan, bisa menyebabkan masalah seperti gigi yang sensitif atau rasa sakit pada gusi.-
Gejala: Gigi sensitif terhadap makanan atau minuman panas/dingin, atau nyeri tumpul pada gusi.
-
-
Kelemahan atau Kekurangan Qi
Jika tubuh kekurangan Qi, seperti yang terjadi pada gangguan fungsi limpa, maka gusi dan gigi bisa menjadi lebih rentan terhadap infeksi atau peradangan. Selain itu, produksi air liur juga berkurang, yang menyebabkan mulut kering dan masalah gigi lainnya.-
Gejala: Gusi yang lemah atau mudah berdarah, gigi mudah goyang, atau masalah dalam menghasilkan air liur.
-
Solusi Menangani Keluhan Penyakit Gigi Di Medical Hacking
Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.
Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:
- Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan penyakit gigi untuk memperbaiki keseimbangan fungsi dan struktur gigi serta rahang, sehingga dapat meningkatkan kesehatan mulut secara keseluruhan.
- Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti ST 6, ST 7, LI 4, GV 26, KI 3, LI 11, SI 18, GV 20, SP 6. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk mengurangi peradangan, meringankan rasa sakit, menjaga kesehatan gigi, meningkatkan sirkulasi Qi.
Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking
Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan penyakit gigi, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.
Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!
Dan Kami siap membantu keluhan Anda
Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Ahli Terapis Akupuntur Ortopedi, Hematologi, dan Neurologi