Penelitian Penyakit Radang Usus: Harapan Baru dari Mikrobioma

Terobosan Baru dalam Penelitian Penyakit Radang Usus: Harapan Baru dari Mikrobioma Usus dan Gaya Hidup Sehat. Penyakit radang usus (IBD), termasuk kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, adalah kondisi gastrointestinal kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Gejala IBD mencakup mual, muntah, darah dalam tinja, diare, nyeri perut, kelelahan, dan ketidakteraturan siklus menstruasi. Di Amerika Serikat, sekitar 1% dari semua orang dewasa telah didiagnosis dengan IBD, yang berjumlah sekitar 2 juta orang. Di Inggris, IBD mempengaruhi sekitar 0,8% populasi, atau sekitar 131.000 orang.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikrobioma usus pada orang dengan IBD memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari individu sehat, memberikan petunjuk untuk perawatan yang lebih baik.

Dr. Marcel de Zoete, seorang profesor asosiasi di Departemen Mikrobiologi Medis di UMC Utrecht, Belanda, menerbitkan sebuah makalah pada Januari 2023 di International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang dengan IBD memiliki dua spesies bakteri yang sebelumnya tidak teridentifikasi di saluran usus mereka.

Temuan ini dapat menawarkan petunjuk penting tentang mekanisme yang mendasari IBD dan perawatan baru yang potensial.

Terobosan Baru dalam Penelitian Penyakit Radang Usus: Harapan Baru dari Mikrobioma Usus dan Gaya Hidup Sehat.

Studi lain menunjukkan bahwa mengikuti pola makan sehat dan memiliki gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko seseorang terkena IBD. Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa serat makanan dan diet tinggi gula dapat memperburuk gejala IBD, sementara mengonsumsi makanan ultra-olahan dapat meningkatkan risiko penyakit Crohn.

Arah penelitian masa depan untuk perawatan termasuk meneliti sel-sel imun usus, yang memainkan peran penting dalam peradangan dan proses lainnya di usus. Memanfaatkan aktivitas sel imun di usus mungkin dapat membantu mengobati berbagai bentuk IBD di masa depan.

Transplantasi mikrobiota feses, yang melibatkan transfer “bakteri baik” ke usus orang dengan gangguan gastrointestinal, adalah jalur perawatan potensial lainnya.

Mengikuti pola makan sehat dan memiliki gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko seseorang terkena penyakit radang usus (IBD) karena beberapa alasan penting:

  1. Keseimbangan Mikrobioma Usus: Pola makan sehat memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan mikrobioma usus. Diet yang kaya akan serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian mendukung pertumbuhan bakteri baik yang memiliki peran kunci dalam kesehatan usus. Sebaliknya, diet yang tinggi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikrobioma, yang dikenal sebagai disbiosis, dan dapat meningkatkan risiko IBD.
  2. Pengurangan Peradangan: Gaya hidup sehat termasuk mengonsumsi makanan anti-inflamasi seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Makanan ini mengandung antioksidan, asam lemak omega-3, dan nutrisi lain yang membantu mengurangi peradangan di tubuh, termasuk di saluran pencernaan.
  3. Peningkatan Kesehatan Usus: Makanan yang tinggi serat membantu menjaga kesehatan usus dengan mempromosikan buang air besar yang teratur dan mengurangi kemungkinan konstipasi, yang bisa memperburuk gejala IBD.
  4. Pengurangan Risiko Penyakit Lain: Gaya hidup sehat juga membantu mengurangi risiko penyakit lain yang bisa memperburuk kondisi IBD, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.
  5. Manajemen Stres: Stres diketahui mempengaruhi usus dan dapat memperburuk gejala IBD. Gaya hidup sehat termasuk praktik mengelola stres seperti meditasi, yoga, dan olahraga teratur, yang dapat membantu mengurangi dampak negatif stres pada usus.
  6. Penghindaran Merokok dan Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko IBD. Gaya hidup sehat mencakup menghindari atau membatasi asupan kedua hal ini.

Dengan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang seimbang dan sehat, seseorang dapat membantu menjaga kesehatan ususnya dan mengurangi risiko terkena IBD.
sumber: https://www.medicalnewstoday.com/articles/in-conversation-what-do-we-know-about-the-gut-microbiome-in-ibd

Related Posts