Info Kesehatan Terbaru-Nafsu makan, pernahkah Anda merasa sulit mengontrol nafsu makan meski sudah mencoba berbagai cara? Bayangkan jika sebuah terapi kuno bisa membantu Anda menekan rasa lapar tanpa obat atau diet ketat. Akupunktur, yang telah digunakan selama ribuan tahun, mungkin jawabannya. Kok bisa? Temukan penjelasannya di sini!
Definisi
Nafsu makan adalah dorongan atau keinginan seseorang untuk makan, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik, psikologis, dan lingkungan. Secara fisiologis, nafsu makan berhubungan dengan sinyal dari tubuh yang memberi tahu kita kapan kita lapar dan membutuhkan energi. Sinyal ini dipicu oleh hormon-hormon tertentu, seperti ghrelin (yang merangsang rasa lapar) dan leptin (yang menandakan kenyang).
Selain faktor biologis, ini juga dipengaruhi oleh emosi, stres, kebiasaan makan, dan kondisi sosial. Misalnya, saat seseorang merasa stres atau cemas, keluhan ini bisa meningkat (makan emosional) atau menurun. Selain itu, faktor lingkungan, seperti aroma makanan atau keberadaan orang lain yang makan, juga bisa memengaruhi seberapa keluhan ini dalam seseorang pada suatu waktu.
PenyebabÂ
-
Faktor Biologis
-
Hormon: Hormon seperti ghrelin (yang merangsang rasa lapar) dan leptin (yang menandakan kenyang) memainkan peran utama dalam mengatur nafsu makan. Ketidakseimbangan hormon ini bisa menyebabkan peningkatan atau penurunannya.
-
Kadar gula darah: Penurunan kadar gula darah dapat memicu rasa lapar, sedangkan kadar gula darah yang tinggi cenderung mengurangi rasa lapar.
-
Metabolisme: Kecepatan metabolisme seseorang juga mempengaruhi seberapa cepat tubuh membutuhkan energi, yang bisa meningkatkan atau menguranginya.
-
-
Faktor Psikologis
-
Stres dan Kecemasan: Banyak orang yang mengalami peningkatan nafsu makan saat merasa stres, kecemasan, atau depresi. Hal ini sering disebut sebagai makan emosional.
-
Kebiasaan Makan: Pola makan yang sudah terbentuk, seperti makan di waktu yang sama setiap hari, bisa mempengaruhi keluhan ini. Kebiasaan ini juga bisa diperburuk oleh faktor sosial (misalnya, makan saat berkumpul dengan teman).
-
Depresi: Beberapa orang kehilangan nafsu makan saat merasa depresi, sementara yang lain cenderung makan lebih banyak sebagai cara mengatasi perasaan mereka.
-
-
Faktor Lingkungan
-
Aroma Makanan: Bau makanan yang menggugah selera bisa meningkatkan rasa lapar, meskipun tubuh tidak membutuhkan energi.
-
Lingkungan Sosial: Makan bersama orang lain atau melihat orang lain makan bisa memicu keluhan ini, terutama dalam situasi sosial.
-
-
Penyakit atau Kondisi Medis
-
Penyakit Tertentu: Kondisi medis seperti hipotiroidisme, diabetes, atau gangguan pencernaan bisa mempengaruhi keluhan tersebut, baik itu meningkat atau menurun.
-
Obat-obatan: Beberapa obat, seperti antidepresan atau obat penurun berat badan, dapat mempengaruhi keluhan ini.
-
GejalaÂ
Nafsu makan yang berlebihan atau berkurang bisa menjadi gejala adanya masalah fisik atau emosional. Berikut adalah gejalanya:
-
Gejala Nafsu Makan Berlebihan
-
Sering merasa lapar: Meskipun sudah makan, perasaan lapar kembali muncul dengan cepat.
-
Makan berlebihan atau makan tidak terkendali: Makan dalam porsi besar atau terlalu sering tanpa alasan fisik yang jelas.
-
Makan karena emosi: Menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi stres, kebosanan, atau perasaan negatif lainnya.
-
Kecenderungan untuk ngemil terus-menerus: Makan di luar waktu makan utama, seperti mengemil atau makan larut malam.
-
-
Gejala Nafsu Makan Berkurang
-
Kehilangan nafsu makan: Merasa tidak tertarik atau enggan makan meskipun tubuh membutuhkan energi.
-
Penurunan berat badan: Penurunan berat badan yang tidak disengaja akibat kurang makan.
-
Mual atau perasaan tidak nyaman saat makan: Perasaan jijik atau tidak nyaman pada makanan.
-
Kelelahan atau kelemahan: Kurangnya asupan makanan yang cukup dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi dan menimbulkan kelelahan.
-
Risiko Terkait Nafsu Makan yang Tidak Seimbang
-
Nafsu Makan Berlebihan (Overeating)
-
Kenaikan Berat Badan dan Obesitas: Terus-menerus makan lebih banyak dari yang tubuh butuhkan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan dan obesitas.
-
Masalah Kesehatan Jangka Panjang: Obesitas meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
-
Gangguan Pencernaan: Makan berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung, sembelit, atau refluks asam.
-
Gangguan Makan: Dalam beberapa kasus, nafsu makan yang berlebihan bisa berhubungan dengan gangguan makan, seperti bulimia atau binge eating disorder (BED).
-
-
Nafsu Makan Berkurang (Anoreksia atau Kurangnya Nafsu Makan)
-
Penurunan Nutrisi dan Energi: Kekurangan asupan makanan dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting, yang bisa berdampak pada fungsi organ, kekebalan tubuh, dan kesehatan umum.
-
Penurunan Berat Badan yang Berbahaya: Kehilangan berat badan drastis dapat menyebabkan kekurangan energi dan gangguan metabolisme.
-
Gangguan Mental: Keluhan ini yang menurun sering kali berhubungan dengan gangguan psikologis, seperti anoreksia nervosa, yang bisa menyebabkan masalah mental serius seperti depresi dan kecemasan.
-
Masalah Kesehatan Fisik: Dalam jangka panjang, kurang makan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti osteoporosis, kerusakan organ, atau gangguan fungsi otak.
-
Memahami Keluhan Nafsu Makan Menurut TCM
Dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), keluhan ini dianggap sebagai salah satu manifestasi keseimbangan energi tubuh yang lebih luas, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aliran Qi (energi vital), Yin dan Yang, serta keseimbangan organ tubuh, khususnya organ pencernaan seperti Lambung (Stomach) dan Limpa (Spleen). Konsep TCM menyebutkan bahwa gangguan pada sistem pencernaan atau ketidakseimbangan energi tubuh dapat menyebabkan masalah pada nafsu makan. Berikut adalah beberapa penjelasan ilmiah dalam konteks TCM terkait nafsu makan, yaitu :
1. Qi dan Dampaknya pada Nafsu Makan
-
Qi adalah energi vital yang mengalir di seluruh tubuh dan mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk pencernaan. Jika Qi dalam tubuh mengalir dengan lancar, maka akan tetap normal dan sehat.
-
Defisiensi Qi (terutama Qi Limpa) dapat menyebabkan tubuh merasa lemah dan tidak bergairah, yang bisa mengakibatkan hilangnya nafsu makan atau makan terlalu sedikit. Sebaliknya, Stagnasi Qi (terhambatnya aliran Qi) seringkali menyebabkan keluhan ini meningkat secara tidak terkendali (binge eating) atau makan secara emosional.
2. Harmonisasi Organ Pencernaan: Lambung dan Limpa
-
Dalam TCM, Lambung dan Limpa adalah organ pencernaan utama yang berfungsi untuk mencerna makanan dan memanfaatkan energi dari makanan tersebut.
-
Lambung bertugas untuk menerima makanan dan “memanaskannya” agar bisa dicerna.
-
Limpa bertugas untuk mengubah makanan tersebut menjadi Qi dan darah untuk mendukung kesehatan tubuh.
-
-
Kelemahan Limpa (Defisiensi Qi Limpa) atau gangguan pada Lambung dapat menyebabkan penurunan. Hal ini terjadi karena pencernaan yang buruk atau tubuh yang tidak dapat mengolah makanan dengan baik.
-
Gejalanya bisa termasuk kembung, malas makan, atau perasaan kenyang yang berlebihan setelah makan sedikit.
-
-
Kelebihan Panas di Lambung atau Kelebihan Api di Lambung bisa menyebabkan rasa lapar yang berlebihan, yang sering disertai dengan gejala seperti rasa haus yang berlebihan, mulut kering, atau rasa panas di perut.
3. Keseimbangan Yin dan Yang
-
Dalam TCM, tubuh harus menjaga keseimbangan antara Yin dan Yang. Yin dianggap sebagai elemen yang menyejukkan dan menenangkan tubuh, sedangkan Yang memberikan kehangatan dan aktivitas.
-
Defisiensi Yin (terutama Yin Lambung) bisa menyebabkan keluhan ini berlebihan yang tidak terkendali, karena tubuh mencoba untuk mengisi rasa kekurangan energi (terutama cairan tubuh), yang mengarah pada rasa lapar yang meningkat.
-
Kelebihan Yang (terutama panas berlebih dalam tubuh) juga bisa menyebabkan keluhan tersebut berlebihan, namun disertai dengan gejala-gejala panas seperti peningkatan suhu tubuh, mudah marah, atau rasa lapar yang mendalam, meskipun sudah makan.
4. Emosi dan Pengaruhnya terhadap Nafsu Makan
Dalam TCM, emosi seperti stres, cemas, atau marah dapat mempengaruhi organ-organ internal, khususnya Liver (Hati) yang berhubungan erat dengan aliran Qi tubuh.
-
Stagnasi Qi di Hati sering kali mengarah pada masalah pencernaan dan perubahan seperti makan berlebihan sebagai respons terhadap stres atau kecemasan (makan emosional).
-
Emosi yang berlebihan juga bisa mengganggu keseimbangan Yin dan Yang tubuh, yang pada gilirannya memengaruhi pola makan seseorang.
5. Gangguan Energi Pencernaan dan Nafsu Makan
Dalam TCM, gangguan pada pencernaan sering kali dikaitkan dengan kekuatan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Dampak dari Gangguan Qi atau ketidakseimbangan organ pencernaan akan mempengaruhi cara tubuh memanfaatkan makanan yang masuk.
-
Defisiensi Qi Limpa dan Lambung bisa menyebabkan tubuh tidak mampu mencerna makanan dengan baik, yang mengarah pada kurangnya keluhan tersebut.
-
Kelebihan Panas di Lambung bisa menyebabkan rasa lapar yang terus-menerus dan berlebihan.
-
Defisiensi Yin (kekeringan tubuh) sering disertai dengan makan berlebihan untuk mencoba mengatasi kekurangan cairan atau energi dalam tubuh.
Memahami Keluhan Nafsu Makan Menurut Teori Wu Xing
Dalam teori Wu Xing (五行) atau Lima Elemen dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), tubuh dianggap sebagai suatu sistem yang terhubung dengan lima elemen dasar, yaitu Kayu (Wood), Api (Fire), Tanah (Earth), Logam (Metal), dan Air (Water). Setiap elemen ini tidak hanya menggambarkan unsur alam tetapi juga mewakili organ-organ tubuh, emosi, dan fungsi fisiologis yang berbeda, termasuk pengaruh terhadap nafsu makan. Berikut adalah cara Wu Xing memandang nafsu makan berdasarkan hubungan antara elemen-elemen tersebut dengan organ tubuh, yaitu :
1. Kayu (Wood) – Hati (Liver)
-
Organ yang terkait: Hati (Liver)
-
Fungsi dan pengaruh terhadap nafsu makan:
-
Elemen Kayu berhubungan dengan Hati, yang berperan penting dalam mengatur aliran Qi (energi vital) di tubuh, termasuk aliran Qi dalam pencernaan. Stagnasi Qi Hati atau ketegangan emosional (stres, kemarahan) dapat mengganggu aliran Qi di tubuh dan mempengaruhi pencernaan.
-
Ketika Qi Hati terstagnasi, keluhan ini bisa berkurang atau menjadi tidak teratur. Seseorang mungkin merasa tidak tertarik pada makanan, atau justru makan berlebihan sebagai respons terhadap emosi negatif.
-
Hati yang sehat mendukung pencernaan yang lancar dan bisa meningkatkan secara normal. Seimbangnya Qi Hati juga membantu merangsang perasaan lapar yang sehat.
-
2. Api (Fire) – Jantung (Heart)
-
Organ yang terkait: Jantung (Heart)
-
Fungsi dan pengaruh terhadap nafsu makan:
-
Elemen Api berhubungan dengan Jantung, yang dianggap pusat dari Qi tubuh dan emosi. Jantung juga memengaruhi Kehangatan tubuh secara umum.
-
Kelebihan Api di tubuh bisa menyebabkan rasa lapar yang berlebihan dan tidak terkendali. Ketika ada panas berlebih, seperti akibat kecemasan atau emosi yang intens, keluhan ini bisa meningkat secara tidak rasional, bahkan sering kali disertai dengan rasa haus yang berlebihan.
-
Sebaliknya, defisiensi Api (terutama kekurangan Qi Jantung) dapat menyebabkan penurunan, karena tubuh kekurangan energi vital untuk merangsang rasa lapar.
-
3. Tanah (Earth) – Limpa (Spleen)
-
Organ yang terkait: Limpa (Spleen) dan Lambung (Stomach)
-
Fungsi dan pengaruh terhadap nafsu makan:
-
Tanah berhubungan dengan organ Limpa, yang berperan utama dalam proses pencernaan dan transformasi makanan menjadi Qi dan darah. Limpa yang sehat memastikan pencernaan yang baik, sehingga mendukung yang normal.
-
Defisiensi Qi Limpa dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti rasa kenyang yang tidak wajar meskipun baru makan sedikit, atau malah kehilangan keluhan tersebut karena tubuh tidak dapat mengolah makanan dengan baik.
-
Kelebihan Kelembaban di Tanah (dalam TCM disebut Dampness) bisa menyebabkan perasaan penuh dan berat di perut, yang menghambat keluhan tersebut. Orang yang mengalami gangguan kelembaban ini sering merasa kehilangan selera makan atau cenderung menghindari makanan berat.
-
4. Logam (Metal) – Paru-paru (Lungs)
-
Organ yang terkait: Paru-paru (Lungs)
-
Fungsi dan pengaruh terhadap nafsu makan:
-
Elemen Logam berhubungan dengan Paru-paru, yang memiliki peran dalam mengatur Qi tubuh secara keseluruhan. Meskipun paru-paru tidak langsung terlibat dalam pencernaan, mereka sangat berpengaruh dalam mendukung sistem Qi tubuh, termasuk untuk fungsi pencernaan.
-
Ketika Logam terpengaruh oleh defisiensi atau kelebihan, seperti kurangnya kelembapan, bisa menyebabkan gejala-gejala seperti hilangnya atau tidak merasa tertarik dengan makanan. Masalah pada paru-paru (misalnya gangguan pernapasan) juga dapat mengurangi asupan oksigen ke tubuh, yang mempengaruhi energi tubuh secara keseluruhan, sehingga bisa menurunkan nafsu makan.
-
5. Air (Water) – Ginjal (Kidneys)
-
Organ yang terkait: Ginjal (Kidneys)
-
Fungsi dan pengaruh terhadap nafsu makan:
-
Elemen Air berhubungan dengan Ginjal, yang mengatur keseimbangan cairan dan energi tubuh. Ginjal dianggap sebagai sumber utama energi hidup, yang mengatur cadangan energi tubuh.
-
Defisiensi Yin Ginjal dapat menyebabkan penurunan energi tubuh secara keseluruhan, termasuk pengurangan nafsu makan. Seseorang mungkin merasa lemah atau tidak tertarik untuk makan karena tubuh kekurangan energi atau cairan yang cukup.
-
Kelebihan Air yang tidak seimbang bisa menyebabkan pembengkakan atau penumpukan cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya mengganggu proses pencernaan dan nafsu makan.
-
Solusi Menangani Keluhan Mengurangi Nafsu Makan Di Medical Hacking
Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.
Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:
- Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan nafsu makan untuk mengurangi nafsu makan melibatkan berbagai teknik yang fokus pada perbaikan postur tubuh, pengelolaan stres, peningkatan aktivitas fisik, serta pengaturan fungsi pencernaan dan metabolisme tubuh dengan rutin latihan gerakan yang sudah di berikan terapis.
- Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti ST 36, PC 6, LI 4, SP 6, Ren 12, KI 3, ST 44. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk membantu mengatur nafsu makan dengan mempengaruhi keseimbangan energi tubuh dan merangsang fungsi sistem pencernaan yang lebih baik, bisa juga mengatasi masalah yang mendasari seperti stres, ketegangan emosional, dan ketidakseimbangan hormon.
Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking
Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan nafsu makan, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.
Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!
Dan Kami siap membantu keluhan Anda
Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Ahli Terapis Akupuntur Ortopedi, Hematologi, dan Neurologi