Mengungkap Terapi Migrain Terbaik: Temuan Terbaru dari Universitas Bergen. Penelitian terbaru dari Universitas Bergen di Norwegia menawarkan wawasan baru tentang obat-obatan yang paling efektif dalam mencegah migrain. Lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia mengalami setidaknya satu sakit kepala migrain setiap tahun, dan saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan migrain. Pengobatan yang digunakan bertujuan untuk meredakan gejala dan mengurangi episode migrain, tetapi tidak semua terapi bekerja untuk setiap orang. Oleh karena itu, obat yang diresepkan untuk orang dengan migrain disesuaikan berdasarkan jenis sakit kepala yang mereka alami serta faktor lainnya.
Penelitian ini menemukan bahwa beta-blocker adalah pilihan pertama dalam pencegahan migrain.
Obat-obatan ini menghambat respons adrenergik seperti efek adrenalin, menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, dan karenanya digunakan untuk hipertensi, aritmia jantung, dan gagal jantung. Secara kebetulan, ditemukan juga bahwa mereka mencegah migrain episodik pada orang yang tidak memiliki gangguan ini. Obat-obatan ini juga cukup ditoleransi dengan baik dan murah, menjadikannya pilihan pertama untuk mencegah migrain.
Tiga obat lain memiliki efek pencegahan yang lebih baik daripada beta-blocker — inhibitor CGRP, amitriptyline, dan simvastatin.
Antibodi CGRP dikembangkan khusus untuk mengobati migrain dengan menghambat CGRP, yang merupakan pengirim sinyal yang terlibat dalam generasi sakit kepala migrain. Amitriptyline sebelumnya digunakan sebagai obat antidepresan tetapi saat ini lebih banyak digunakan untuk mengobati berbagai jenis nyeri neuropatik dan sakit kepala migrain dan tipe tegang. Simvastatin menurunkan kolesterol dan pasien dalam penelitian mungkin menggunakannya untuk tujuan ini daripada untuk migrain. Namun, saat ini beberapa percaya bahwa simvastatin dapat mengurangi inflamasi dan menstabilkan pembuluh darah, mungkin bekerja untuk mencegah migrain.
Temuan ini mengejutkan, terutama mengenai simvastatin yang secara konsisten dikaitkan dengan penurunan migrain.
Di AS, agar penyedia asuransi kesehatan menyetujui resep obat-obatan baru, dua atau tiga obat pencegahan oral, termasuk antidepresan (amitriptyline), beta-blocker (Inderal), dan obat kejang (topiramate), perlu diresepkan terlebih dahulu dan dianggap tidak efektif. Akibatnya, rekomendasi dari Norwegia tidak dapat diterjemahkan sebagai nasihat untuk mengobati migrain di AS.
Menjaga Kesehatan dalam Menghadapi Migrain dan Secara Umum
Penting untuk memahami bahwa pengelolaan migrain memerlukan pendekatan individualisasi, mengingat bahwa reaksi terhadap obat-obatan dapat bervariasi antar individu. Sebagai langkah pencegahan, menjaga pola hidup sehat adalah kunci. Ini termasuk menghindari pemicu migrain yang diketahui seperti stres, pola makan tidak teratur, dan kurang tidur.
Selain itu, menjaga kesehatan secara umum melalui pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, dan tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko kondisi kesehatan lainnya. Mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi kebutuhan akan penggunaan obat-obatan dan menunjang terapi yang sedang dijalani.
sumber: https://www.medicalnewstoday.com/articles/migraine-study-looks-at-which-drugs-work-the-best