Mengenang Masa-masa sulit Pandemi COVID-19 dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan dan kecemasan meningkat secara substansial selama pandemi. Para pekerja garis depan dan kaum muda termasuk di antara yang paling terdampak, namun tidak ada yang benar-benar lepas dari pengaruh pandemi ini.

Ketakutan dan isolasi telah menyebabkan kecemasan dan stres, yang mengarah pada kelelahan dan stres kronis di antara para profesional medis.

Lockdown berulang kali, jarak fisik, dan ketakutan akan infeksi telah meningkatkan isolasi, kesepian, dan kecemasan, yang merupakan “katalis besar” untuk masalah kesehatan mental. Dr. Adrian James, presiden Royal College of Psychiatrists, mengakui bahwa isolasi sosial, kesepian, stres dan kecemasan, kekerasan dalam rumah tangga, duka cita, kesulitan keuangan, pengangguran, dan infeksi Pandemi COVID-19 yang parah semuanya dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental.

Secara global, peningkatan masalah kesehatan mental telah dilaporkan, dengan 12,5% populasi dunia diperkirakan akan mengalami masalah kesehatan mental di beberapa titik dalam hidup mereka.

WHO melaporkan bahwa kecemasan dan depresi meningkat sebesar 25% di seluruh dunia pada tahun pertama pandemi. Peningkatan masalah kesehatan mental ini telah diperparah bagi orang yang sudah menderita kondisi tertentu, yang menemukan akses layanan yang lebih sedikit dan tantangan dalam mengelola kehidupan sehari-hari mereka.

Pada awal Pandemi COVID-19 , dampak terhadap kesehatan mental adalah yang terbesar, dengan banyak negara Eropa mengalami peningkatan kekhawatiran kesehatan mental. Di Italia, delapan dari 10 orang melaporkan kebutuhan akan perawatan psikologis, sementara di Belanda, lebih dari sepertiga populasi melaporkan kecemasan. Di Amerika Serikat, 80% responden survei melaporkan gejala depresi yang signifikan, sementara 61% melaporkan kecemasan sedang atau berat.

Orang tidak boleh takut untuk mencari bantuan dan mengenali tanda-tanda peringatan bahwa mereka mungkin memerlukan bantuan. Mereka harus melihat bagaimana mereka dapat mengakses layanan profesional dan mencari bantuan saat diperlukan.

Menghadapi tantangan kesehatan mental yang disebabkan oleh pandemi memang memerlukan upaya bersama dari berbagai elemen masyarakat. Berikut ini adalah beberapa aspek penting dalam upaya tersebut:

  1. Dukungan Jaringan Sosial: Jaringan sosial yang kuat berperan vital dalam mendukung kesehatan mental. Ini termasuk dukungan dari keluarga, teman, kolega, dan komunitas. Menjaga komunikasi yang baik, saling mendengarkan, dan memberikan dukungan emosional dapat membantu mengurangi perasaan isolasi dan kesepian yang sering muncul selama pandemi.
  2. Layanan Kesehatan yang Terintegrasi: Layanan kesehatan harus menyediakan akses yang lebih mudah dan terintegrasi untuk perawatan kesehatan mental. Ini berarti peningkatan layanan konseling dan terapi, baik secara langsung maupun melalui telemedisin, serta integrasi layanan kesehatan mental dengan layanan kesehatan primer. Kolaborasi antara profesional kesehatan mental, dokter umum, dan spesialis lainnya penting untuk memberikan perawatan yang komprehensif.
  3. Pembiayaan yang Cukup untuk Layanan Kesehatan Mental:

  4. Alokasi anggaran yang memadai untuk layanan kesehatan mental sangat penting. Hal ini termasuk pendanaan untuk pelatihan tenaga kesehatan mental, peningkatan akses ke terapi dan obat-obatan, serta pendanaan untuk program dan inisiatif kesehatan mental di komunitas.
  5. Langkah Proaktif oleh Individu: Setiap orang juga harus mengambil tanggung jawab atas kesehatan mental mereka sendiri. Ini termasuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, menjalin hubungan sosial yang sehat, dan menghindari kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mental seperti konsumsi alkohol berlebihan dan kurang tidur. Praktik mindfulness, meditasi, olahraga teratur, dan hobi yang menenangkan pikiran bisa sangat membantu.
  6. Meningkatkan Kesadaran dan Pengurangan Stigma: Edukasi dan kampanye kesadaran tentang kesehatan mental perlu ditingkatkan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap masalah kesehatan mental. Masyarakat harus dididik tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana mendukung orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental.

Dengan memperkuat elemen-elemen ini, masyarakat dapat lebih tangguh dalam menghadapi tantangan kesehatan mental yang dibawa oleh pandemi dan situasi stres lainnya. Penting untuk mengakui bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan memerlukan perhatian serta sumber daya yang memadai.
Mari kita semua berkomitmen untuk menjaga kesehatan mental kita dengan cara yang sehat dan produktif. Ingatlah untuk beristirahat dengan cukup, mengonsumsi makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa perlu. Dengan menjaga kesehatan mental kita, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup kita sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi yang berharga bagi komunitas kita. Mari kita hadapi tantangan ini

sumber: https://www.medicalnewstoday.com/articles/pandemic-impact-on-mental-health-a-global-overview#A-need-for-comprehensive-support

Related Posts