Mengenal Perioral Dermatitis dan Gejalanya

Info Kesehatan Terbaru– Perioral dermatitis adalah kondisi kulit yang biasanya mempengaruhi area sekitar mulut, tetapi juga bisa melibatkan daerah sekitar hidung dan mata. Walaupun namanya mungkin tidak familiar bagi sebagian orang, perioral dermatitis adalah kondisi yang cukup umum dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu perioral dermatitis, penyebabnya, serta gejala yang mungkin timbul.

Apa Itu Perioral Dermatitis?

Perioral dermatitis adalah bentuk dermatitis inflamasi yang ditandai dengan ruam merah dan bengkak di sekitar mulut. Kadang-kadang, ruam ini juga dapat menyebar ke area sekitar hidung dan mata. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dewasa, tetapi juga dapat mempengaruhi pria dan anak-anak.

Meskipun penyebab pasti perioral dermatitis tidak sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang dapat memicu atau memperburuk kondisi ini, seperti penggunaan krim kortikosteroid topikal yang berkepanjangan dan paparan bahan iritan.

Gejala Perioral Dermatitis

Gejala biasanya bervariasi dari ringan hingga berat, dan biasanya melibatkan:

  1. Ruam Merah: Ruam biasanya muncul di sekitar mulut, tetapi bisa juga melibatkan area sekitar hidung dan mata. Ruam ini cenderung berwarna merah dan dapat menyebar.
  2. Bintik-Bintik atau Benjolan: Selain kemerahan, ruam seringkali disertai dengan bintik-bintik kecil atau benjolan, yang mungkin berisi nanah atau cairan jernih.
  3. Gatal dan Sensasi Terbakar: Area yang terkena sering terasa gatal, terbakar, atau sensasi tidak nyaman lainnya.
  4. Kulit Kering dan Mengelupas: Kulit di sekitar area yang terkena bisa menjadi kering dan mengelupas, membuat kondisi tampak lebih parah.
  5. Ruam yang Simetris: Ruam sering muncul secara simetris di sisi kiri dan kanan wajah, meskipun kadang-kadang bisa tidak simetris.
  6. Tidak Ada Lesi di Bibir atau Selaput Mulut: Biasanya tidak melibatkan bibir atau bagian dalam mulut.

Penyebab dan Faktor Risiko

Meskipun penyebab pasti belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang diduga berperan meliputi:

  1. Penggunaan Kortikosteroid Topikal: Penggunaan krim atau salep kortikosteroid dalam jangka panjang untuk mengatasi kondisi kulit lain dapat memicu perioral dermatitis atau memperburuk kondisinya.
  2. Paparan Iritan: Produk perawatan kulit yang mengandung bahan iritan atau alkohol, serta paparan lingkungan seperti sinar matahari dan suhu ekstrem, dapat memperburuk gejala.
  3. Keseimbangan Hormon: Perubahan hormon, termasuk yang disebabkan oleh pil kontrasepsi atau kehamilan, dapat mempengaruhi timbulnya perioral dermatitis.
  4. Faktor Genetik dan Lingkungan: Riwayat keluarga atau faktor genetik mungkin memainkan peran dalam pengembangan perioral dermatitis.

Pengobatan dan Perawatan

Perawatan sering kali melibatkan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi gejala. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu:

  1. Hentikan Penggunaan Kortikosteroid Topikal: Jika gejala dipicu oleh penggunaan kortikosteroid, sangat penting untuk menghentikannya. Namun, hentikan penggunaan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter untuk menghindari efek samping.
  2. Gunakan Produk Perawatan Kulit yang Lembut: Pilih produk perawatan kulit yang bebas dari bahan iritan dan alkohol. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan pelembap yang tidak menyumbat pori-pori.
  3. Obat-Obatan Topikal: Dokter mungkin meresepkan krim atau salep antibiotik, seperti metronidazol atau clindamycin, untuk mengurangi peradangan dan infeksi. Obat-obatan berbasis sulfur juga bisa digunakan.
  4. Perubahan Gaya Hidup: Hindari makanan atau minuman yang bisa memicu flare-up, seperti makanan pedas, alkohol, atau produk berbasis kafein.
  5. Konsultasi dengan Dokter Kulit: Jika gejala tidak kunjung membaik atau semakin parah, konsultasikan dengan dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan oral atau terapi lain sesuai dengan kebutuhan individu.

Perioral dermatitis adalah kondisi kulit yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mempengaruhi penampilan. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala dan penyebabnya, serta mengikuti langkah-langkah perawatan yang tepat, Anda dapat mengelola kondisi ini dengan lebih efektif. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk mencari bantuan medis agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Baca Juga : Dermatitis Kontak Alergi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Jangan Lewatkan Konsultasi Dengan Tenaga Kesehatan Kami (GRATIS)Ā 

Terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini. Jika Anda membutuhkan terapi silakan menghubungi tenaga kesehatan kami. Ā Selain itu, mengkonsumsi madu hutan segar juga sangat baik untuk menunjang perawatan. Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan madu hutan segar dariĀ  Rumah Sehat Medical Hacking.Ā 

Selain layanan klinik anti penuaan dan estetika, RS Medical Hacking juga membuka layanan terapi pelangsingan berbasis akupunktur medik. Badan Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) sejak tahun 1991 telah menerima akupunktur sebagai cara pengobatan dan sejak tahun 2002 akupunktur telah diterapkan/digunakan setidaknya di 78 negara. Anda pun dapat menikmati layanan slimming Therapy untuk mengecilkan lingkar perut, lingkar paha, perut buncit dan obesitas dengan mengunjungi .Ā 

Related Posts