Apa sebenarnya autisme? Autisme, juga dikenal sebagai autisme spektrum gangguan (ASD), adalah gangguan perkembangan saraf. Apa yang dimaksud dengan autisme? Gangguan ini berdampak pada perkembangan bahasa anak.
Akibatnya, anak mengalami kesulitan berperilaku, berinteraksi, dan berkomunikasi. Selain itu, gangguan spektrum autisme (ASD) mencakup sindrom Asperger, sindrom Heller, dan gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS).
Bukan penyakit, kelainan ini adalah keadaan di mana otak seseorang bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain. Orang yang menderita kelainan ini dapat mengalami kesulitan memahami perasaan dan pikiran orang lain.
Apa sebenarnya autisme?
Baik melalui sentuhan, ekspresi wajah, atau gerak tubuh, pengidap autis menghadapi kesulitan dalam mengekspresikan diri. Selain itu, penyandang disabilitas juga akan mengalami kesulitan belajar.
Selain itu, kemampuan mereka belum sepenuhnya berkembang. Misalnya, meskipun penyandang autis mengalami kesulitan berkomunikasi, mereka mungkin memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bidang-bidang seperti seni, musik, mengingat, dan matematika.
Apa sebenarnya autisme anak? Ini adalah istilah lama untuk menggambarkan jenis autisme modern. Autisme yang terjadi pada masa kanak-kanak disebut autisme infantil.
Perbedaan antara Autisme dan Down Syndrome:
Kedua kondisi ini berbeda, tetapi sering disalahartikan. Salah satu perbedaan utamanya adalah bahwa autisme merupakan kelainan spektrum, sedangkan down syndrome merupakan kelainan yang disebabkan oleh gen.
Artinya, meskipun autisme dapat menunjukkan berbagai gejala dan keterampilan, down syndrome biasanya memiliki karakteristik fisik dan intelektual yang sebanding.
Gejala sindrom down dan autisme mirip. Keduanya suka menyendiri atau tidak peduli dengan orang lain, terutama orang-orang di luar rumah mereka.
Apa sebenarnya autisme, Kemampuan berkomunikasi mereka berbeda:
1. Orang dengan sindrom Down berkomunikasi dengan tanda, isyarat, dan simbol. Meskipun pengidap tidak banyak berbicara, mereka masih dapat berkomunikasi melalui isyarat tangan atau metode lain.
Selain itu, mereka memiliki kemampuan untuk meniru orang yang mereka kagumi atau orang yang dekat dengan mereka. Dengan meniru orang lain, pengidap belajar banyak tentang komunikasi.
2. Autisme: Penderita autisme mungkin tidak memiliki isyarat yang signifikan atau sama sekali, tetapi beberapa melakukan komunikasi dengan gerakan tubuh berulang.
Selain itu, mereka menunjukkan sikap yang tidak biasa. Misalnya, memperlakukan orang lain dengan kasar dan terkadang melontarkan komentar yang tidak pantas.