Tips Kesehatan-Pernahkah Anda merasa mata mulai terasa berat di tengah pekerjaan? Mengantuk saat bekerja bukan hanya membuat kita kehilangan fokus, tapi juga bisa menurunkan produktivitas secara drastis. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengusir rasa kantuk dan mengembalikan semangat serta konsentrasi kita? Simak cara-cara ampuh berikut untuk tetap fokus dan produktif sepanjang hari!
Deskripsi
Mengantuk adalah kondisi di mana seseorang merasa ingin tidur atau tidak dapat mempertahankan kesadaran secara penuh karena rasa lelah atau keletihan. Rasa mengantuk seringkali ditandai dengan gejala fisik, seperti mata yang terasa berat, sering menguap, dan penurunan tingkat konsentrasi atau kewaspadaan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurang tidur, kelelahan fisik atau mental, konsumsi makanan tertentu, atau gangguan kesehatan tertentu.
Secara biologis, mengantuk terjadi karena adanya perubahan dalam sistem saraf yang mempengaruhi kesadaran, dengan otak mengirimkan sinyal untuk beristirahat atau tidur. Pada banyak orang, mengantuk muncul secara alami setelah beraktivitas sepanjang hari, terutama jika mereka tidak mendapatkan cukup waktu tidur atau kualitas tidur yang baik.
PenyebabÂ
-
Kurang Tidur
Tidur yang tidak cukup adalah penyebab utama mengantuk. Orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar 7-9 jam tidur per malam. Jika tidur terlalu sedikit atau tidur yang terputus-putus, tubuh dan otak tidak mendapatkan kesempatan untuk pulih sepenuhnya, sehingga mengantuk terjadi. -
Kualitas Tidur yang Buruk
Bahkan jika seseorang tidur cukup, kualitas tidur yang buruk (misalnya terbangun beberapa kali selama tidur atau tidur yang tidak nyenyak) dapat menyebabkan rasa mengantuk yang berlebihan saat bangun. -
Pola Makan yang Tidak Sehat
Makanan berat atau berlemak yang dikonsumsi pada waktu yang tidak tepat (misalnya makan siang berat yang memicu rasa mengantuk setelah makan) bisa menyebabkan rasa lelah. Kekurangan gizi atau dehidrasi juga bisa menyebabkan tubuh merasa lelah. -
Stres dan Kecemasan
Kondisi emosional seperti stres, kecemasan, atau depresi bisa mengganggu pola tidur dan menyebabkan kelelahan atau mengantuk yang berlebihan, meskipun waktu tidur sudah cukup. -
Gangguan Tidur
Penyakit atau gangguan tidur seperti sleep apnea, insomnia, atau narcolepsy (kecenderungan untuk tidur tiba-tiba di siang hari) bisa menjadi penyebab utama mengantuk yang berlebihan. -
Pengaruh Obat-obatan atau Alkohol
Beberapa obat atau alkohol dapat mengganggu pola tidur atau menyebabkan kantuk yang berlebihan, meskipun tidak dalam kondisi tidur. -
Penyakit atau Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis seperti hipotiroidisme, anemia, diabetes, atau gangguan jantung dapat menyebabkan rasa mengantuk yang berlebihan.
Gejala
-
Sering Menguap
Menguap adalah respons fisik yang sering muncul ketika tubuh merasa lelah atau mengantuk, karena tubuh berusaha untuk menerima lebih banyak oksigen dan membuat tubuh tetap terjaga. -
Mata Terasa Berat
Seseorang yang mengantuk biasanya akan merasakan mata terasa berat, sulit untuk fokus, dan kadang-kadang penglihatan menjadi kabur. -
Kesulitan Berfokus
Mengantuk membuat kemampuan untuk berkonsentrasi menurun. Seseorang mungkin merasa bingung atau tidak bisa menyelesaikan tugas dengan efisien. -
Lambat dalam Bertindak
Reaksi tubuh menjadi lebih lambat, dan kecepatan berpikir pun menurun. Pekerjaan yang biasanya dapat diselesaikan dengan cepat menjadi lebih lambat. -
Sakit Kepala
Mengantuk yang berkelanjutan atau kekurangan tidur dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain karena ketegangan fisik dan mental. -
Perubahan Mood
Perasaan mudah marah, cemas, atau bahkan depresi bisa muncul sebagai akibat dari kurang tidur atau kelelahan.
Tantangan Mengatasi Mengantuk
- Sulit Mengatur Waktu Tidur : Banyak orang merasa sulit untuk tidur cukup karena jadwal yang padat, pekerjaan, atau kegiatan sosial yang mengganggu waktu tidur.
- Kurangnya Akses ke Lingkungan Tidur yang Nyaman : Faktor eksternal seperti kebisingan, cahaya yang terang, atau tempat tidur yang tidak nyaman bisa membuat tidur yang berkualitas menjadi tantangan.
- Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur : Penggunaan perangkat elektronik (seperti ponsel atau komputer) sebelum tidur atau konsumsi kafein atau alkohol dapat mengganggu kualitas tidur.
- Tantangan di Tempat Kerja : Dalam lingkungan kerja yang menuntut atau sibuk, merasa mengantuk bisa menjadi hambatan besar bagi produktivitas. Beberapa orang merasa enggan untuk beristirahat atau tidur sejenak karena takut dianggap tidak profesional atau kurang produktif.
- Gangguan Kesehatan yang Belum Terdiagnosis : Kadang-kadang, rasa mengantuk yang berlebihan adalah gejala dari kondisi medis yang belum terdiagnosis, seperti sleep apnea atau gangguan metabolisme. Tanpa pengobatan yang tepat, masalah ini akan terus berlanjut.
- Ketergantungan pada Stimulasi Eksternal : Untuk melawan rasa kantuk, banyak orang mengandalkan kopi, minuman energi, atau stimulan lainnya. Namun, ketergantungan pada zat-zat ini dapat mengganggu ritme tidur alami dan menciptakan masalah lebih lanjut dalam jangka panjang.
Organ Yang Dipengaruhi Akibat Mengantuk
Mengantuk atau kekurangan tidur yang berkelanjutan dapat memengaruhi berbagai organ dan sistem tubuh secara signifikan. Berikut adalah beberapa organ dan sistem yang dapat terpengaruh akibat mengantuk:
1. Otak
- Fungsi Kognitif: Mengantuk dapat mengganggu fungsi kognitif seperti konsentrasi, ingatan, dan kemampuan berpikir secara jelas. Otak memerlukan waktu tidur untuk memproses informasi dan memulihkan dirinya, jadi saat tidur terganggu, daya ingat dan kemampuan belajar bisa terpengaruh.
- Emosi dan Mood: Mengantuk yang kronis dapat memengaruhi sistem limbik otak, yang terlibat dalam pengaturan emosi. Ini bisa menyebabkan perubahan mood, seperti mudah marah, cemas, atau bahkan depresi.
- Kewaspadaan: Kelelahan dapat menurunkan kewaspadaan dan kecepatan reaksi otak, sehingga lebih mudah mengalami kecelakaan atau kesalahan dalam tugas yang memerlukan ketelitian.
2. Mata
- Kelelahan Mata: Mata yang lelah menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, bisa terasa kering, dan menyebabkan penglihatan kabur. Mengantuk juga menyebabkan seseorang lebih sering menguap, yang bisa mengganggu kenyamanan mata.
- Kualitas Tidur Mata: Selama tidur yang cukup, mata melakukan proses pemulihan, terutama untuk menjaga kesehatan lapisan permukaan mata (kornea) dan produksi air mata. Tidur yang buruk dapat mengganggu proses ini dan menyebabkan masalah seperti mata kering atau iritasi.
3. Jantung dan Pembuluh Darah
- Tekanan Darah: Kekurangan tidur dapat meningkatkan tekanan darah. Pada orang yang sering mengantuk atau kurang tidur, sistem kardiovaskular menjadi lebih rentan terhadap peningkatan tekanan darah, yang dapat menyebabkan hipertensi jangka panjang.
- Risiko Penyakit Jantung: Studi menunjukkan bahwa kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tidur yang terganggu mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur pembekuan darah dan peradangan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
4. Sistem Imun
- Penurunan Daya Tahan Tubuh: Selama tidur, tubuh memproduksi zat-zat yang diperlukan untuk memperbaiki dan memperkuat sistem imun. Kekurangan tidur atau tidur yang tidak nyenyak dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
- Peningkatan Peradangan: Kekurangan tidur juga dapat memicu peningkatan tingkat peradangan dalam tubuh, yang berhubungan dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes, arthritis, dan penyakit jantung.
5. Hormon dan Sistem Endokrin
- Keseimbangan Hormon: Tidur yang buruk dapat mengganggu produksi hormon-hormon penting seperti hormon leptin dan ghrelin yang mengatur rasa lapar. Kekurangan tidur cenderung meningkatkan kadar ghrelin (yang meningkatkan nafsu makan) dan menurunkan kadar leptin (yang memberi sinyal kenyang), sehingga dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan, terutama terhadap makanan berkalori tinggi.
- Hormon Stres (Kortisol): Mengantuk atau tidur yang buruk dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol, hormon stres. Ini dapat memengaruhi banyak aspek tubuh, termasuk meningkatkan kecemasan, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan mempengaruhi metabolisme.
6. Sistem Pencernaan
- Masalah Pencernaan: Kekurangan tidur dapat mempengaruhi sistem pencernaan, termasuk meningkatkan kerentanan terhadap masalah seperti refluks asam, sembelit, dan gangguan pencernaan lainnya. Selain itu, tidur yang buruk juga bisa mempengaruhi keseimbangan bakteri baik di usus.
- Peningkatan Berat Badan: Mengantuk kronis dapat menyebabkan perubahan pola makan, seperti makan berlebihan atau konsumsi makanan yang tidak sehat, yang pada akhirnya meningkatkan risiko obesitas.
7. Sistem Pernafasan
- Sleep Apnea: Orang yang sering merasa mengantuk atau yang tidur tidak nyenyak mungkin memiliki gangguan tidur seperti sleep apnea, di mana saluran pernapasan terhambat saat tidur, mengganggu aliran udara, dan menyebabkan gangguan tidur yang lebih sering.
- Pernapasan Terganggu: Mengantuk juga bisa mengurangi kewaspadaan kita terhadap pernapasan yang normal, meningkatkan risiko gangguan pernapasan saat tidur, seperti terhenti nafas dalam waktu singkat.
8. Otot dan Rangka
- Kelelahan Otot: Jika tubuh tidak cukup tidur, otot-otot kita tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk pemulihan. Ini dapat menyebabkan rasa lelah atau nyeri otot yang lebih sering.
- Koordinasi Motorik: Kurangnya tidur dapat mengganggu koordinasi motorik, sehingga gerakan menjadi lebih lambat dan tidak terkoordinasi dengan baik, yang bisa meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan.
Memahami Keluhan Mengantuk Saat Kerja Menurut TCM
Dalam Tradisi Pengobatan Tiongkok (Traditional Chinese Medicine / TCM), mengantuk dipandang sebagai hasil dari ketidakseimbangan energi dalam tubuh, terutama yang berkaitan dengan aliran Qi (energi vital), serta fungsi organ-organ yang terkait dengan produksi energi dan vitalitas tubuh. TCM menjelaskan mengantuk melalui beberapa konsep utama berikut:
1. Ketidakseimbangan Qi
-
Qi adalah energi vital yang mengalir melalui tubuh dan mendukung berbagai fungsi fisiologis. Dalam konteks mengantuk, defisiensi Qi atau kekurangan Qi dapat menyebabkan tubuh merasa lelah dan mengantuk.
-
Organ yang paling terlibat dalam produksi Qi adalah Lambung dan Limpa. Ketika sistem pencernaan ini tidak berfungsi dengan baik, misalnya karena pola makan yang tidak sehat atau pencernaan yang lemah, tubuh akan kekurangan energi, dan rasa mengantuk pun bisa muncul.
2. Kekurangan Yin
-
Dalam TCM, tubuh dibagi menjadi dua jenis energi utama: Yin (energi yang lebih pasif, menyejukkan dan menenangkan) dan Yang (energi yang lebih aktif dan panas). Kekurangan Yin, terutama Yin Hati atau Yin Ginjal, dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, rasa lelah yang berlebihan, dan mengantuk.
-
Ketika Yin tubuh lemah, organ-organ seperti Hati dan Ginjal tidak dapat berfungsi secara optimal, menyebabkan kekeringan pada tubuh dan kurangnya energi untuk mendukung aktivitas fisik dan mental yang optimal.
3. Kelebihan Dampness (Lendir atau Kelembapan)
-
Dampness adalah akumulasi kelembapan yang bisa menghambat aliran Qi dan darah dalam tubuh. Kelembapan ini sering disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak atau berminyak, atau bahkan gaya hidup yang kurang bergerak.
-
Dalam hal ini, Limpas (Spleen) yang mengendalikan pencernaan dan transformasi makanan akan terpengaruh, dan tubuh akan merasa lemah, lambat, dan cenderung mengantuk. Gejalanya bisa berupa rasa berat di tubuh, rasa lelah, dan keinginan untuk tidur.
4. Stagnasi Qi Hati
-
Stagnasi Qi Hati (lambatnya aliran energi dalam organ hati) dapat menyebabkan gangguan aliran Qi ke seluruh tubuh, yang akan mengarah pada kelelahan dan mengantuk. Stagnasi ini biasanya dipicu oleh emosi yang tidak seimbang seperti stres atau kecemasan, yang mengganggu kemampuan tubuh untuk mendistribusikan energi secara merata.
-
Orang dengan masalah stagnasi Qi Hati mungkin merasa lelah, mudah tersinggung, atau tertekan, yang juga bisa meningkatkan rasa kantuk.
5. Defisiensi Darah
-
Defisiensi Darah juga merupakan faktor yang sering dikaitkan dengan mengantuk dalam TCM. Darah, dalam pandangan TCM, memainkan peran penting dalam menutrisi organ-organ vital dan menjaga energi tubuh.
-
Ketika tubuh kekurangan darah, seperti pada kondisi Anemia (dalam TCM disebut Defisiensi Darah Hati), otak dan tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen, yang menyebabkan rasa lelah dan mengantuk.
6. Kekurangan Yang
-
Kekurangan Yang, terutama Yang Ginjal, dapat menyebabkan tubuh menjadi dingin dan tidak bertenaga, yang mengarah pada rasa mengantuk yang berlebihan. Dalam TCM, Ginjal dianggap sebagai sumber energi vital, yang mengendalikan banyak fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan stamina. Ketika Ginjal lemah, orang akan merasa cepat lelah dan cenderung tidur lebih banyak.
7. Gangguan Energi pada Meridien Otak (Shen)
-
Dalam TCM, Shen (roh atau kesadaran) tinggal di Jantung, dan keseimbangan Shen terkait erat dengan kualitas tidur dan kewaspadaan. Jika Shen terganggu, misalnya karena kekurangan darah atau Qi yang buruk, bisa menyebabkan gejala seperti mengantuk berlebihan, kecemasan, atau ketidakmampuan untuk tetap terjaga.
Pendekatan TCM untuk Mengatasi Mengantuk
-
Meningkatkan Qi dan Darah
-
Penggunaan ramuan atau makanan yang dapat memperkuat Qi dan Darah sangat umum. Beberapa bahan yang sering digunakan antara lain Ginseng, Dang Gui (Angelica sinensis), Goji berries, dan Licorice root.
-
-
Menyeimbangkan Yin dan Yang
-
Jika mengantuk disebabkan oleh ketidakseimbangan Yin atau Yang, maka terapi bisa mencakup ramuan yang menghangatkan atau mendinginkan tubuh. Misalnya, Yang tonics untuk meningkatkan energi dan kehangatan tubuh atau Yin tonics untuk menyejukkan tubuh yang terlalu panas.
-
Cara Mengatasi Keluhan Mengantuk Saat Kerja Di Medical Hacking
Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.
Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:
- Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan mengantuk saat kerja untuk meningkatkan aliran darah, memperbaiki sirkulasi energi, serta mengurangi ketegangan fisik yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari rasa mengantuk yang berlebihan.
- Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti HT 7, EX-HN 3, ST 36, DU 20, LI 4, CV 22, SP 6, An Mian. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk membantu meningkatkan vitalitas, memperbaiki kualitas tidur, dan meredakan ketegangan yang berkontribusi pada rasa lelah.
Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking
Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan mengantuk saat kerja, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.
Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!
Dan Kami siap membantu keluhan Anda
Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Ahli Terapis Akupuntur Ortopedi, Hematologi, dan Neurologi