Pernahkah Anda merasa stres dan kesulitan untuk tenang serta sulit untuk Menenangkan Pikiran? Ternyata, saraf vagus memegang peranan penting dalam hal ini. Saraf ini bertindak layaknya rem bagi sistem saraf simpatis, yang membantu tubuh kembali tenang setelah mengalami stres. Artikel ini akan membahas mengenai saraf vagus dan potensinya dalam mengatasi gangguan mood.
Mengenal Saraf Vagus: Rem bagi Sistem Saraf Simpatis
Saraf vagus merupakan saraf terpanjang dalam tubuh manusia. Saraf ini membentang dari batang otak menuju telinga bagian dalam, rahang, laring, faring, jantung, paru-paru, dan usus. Fungsinya sangat vital, yaitu sebagai rem bagi sistem saraf simpatis, yang berperan dalam respons “fight or flight” (melawan atau lari). Saat saraf vagus aktif, sistem saraf parasimpatis yang bertanggung jawab untuk menghemat energi dan mengatur fungsi tubuh menjadi lebih aktif.
Respon stres membantu kita menghadapi tantangan dan bahaya. Namun, setelah keadaan yang memicu stres tersebut mereda, tubuh perlu kembali ke kondisi tenang. Tahukah Anda, bernapas dalam dapat membantu mengaktifkan saraf vagus dan sistem saraf parasimpatis?
Stimulasi Saraf Vagus untuk Atasi Gangguan Mood
Stimulasi saraf vagus (VNS) sudah digunakan di rumah sakit sebagai terapi berbasis bukti untuk mengatasi depresi berat yang resistan terhadap pengobatan. VNS melibatkan pemasangan alat seperti alat pacu jantung di bawah kulit dada untuk mengirimkan sinyal listrik ke saraf vagus. Sinyal ini diyakini mempengaruhi area otak yang mengatur mood, meskipun mekanisme pastinya masih diteliti.
VNS awalnya digunakan untuk pengobatan epilepsi. Namun, penelitian menemukan bahwa pasien juga melaporkan peningkatan kesehatan mental. Hal ini menunjukkan adanya tumpang tindih area otak yang mengontrol kejang dan mood. VNS juga dapat meningkatkan transmisi neurotransmitter yang merespons stres.
Dengan alat implan, seseorang akan menerima sinyal yang dikirim ke saraf vagus secara terus menerus. Ini dapat membantu memperbaiki gejala depresi dalam waktu enam hingga sembilan bulan. Efeknya mirip dengan bernapas dalam, tetapi dengan alat ini, stimulasinya konstan dan konsisten, sehingga efektif dalam kondisi klinis tertentu.
Selain menenangkan respons stres dan memperbaiki gejala mood, ada bukti bahwa terapi jenis ini juga membantu meningkatkan ketahanan seseorang terhadap stres dalam jangka panjang.
Penelitian Lebih Lanjut Dibutuhkan
Meskipun implan VNS efektif untuk depresi berat, penelitian mengenai penggunaannya untuk depresi ringan dan sedang masih terbatas. Begitu pula dengan metode VNS non-invasif untuk mengatasi depresi dan kecemasan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah VNS dapat diterapkan pada lebih banyak orang dengan gangguan mood.
Stimulasi Saraf Vagus Secara Mandiri
Meskipun sebagian besar penelitian berfokus pada implan VNS untuk mengatasi depresi berat, ada kemungkinan stimulasi saraf vagus secara mandiri di rumah dapat memengaruhi mood secara positif. Beberapa cara yang bisa dicoba di antaranya bernapas dalam, yoga, dan meditasi.
Alat VNS non-invasif tersedia dan umumnya dianggap aman, namun penggunaannya sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Stimulasi saraf vagus bukanlah pengobatan tunggal dan tidak dapat menggantikan terapi medis mainstream. Namun, teknik stimulasi mandiri dapat menjadi pendekatan komplementer untuk meningkatkan hasil pengobatan pada pasien yang membutuhkan.
Kesimpulan dan Saran
Sobat sehat, stres dan gangguan mood dapat memengaruhi kualitas hidup Anda. Mengenal saraf vagus dan fungsinya dapat membantu Anda mencari cara untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental. Jika Anda mengalami gejala stres atau gangguan mood, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, jangan lupa untuk mempraktikkan gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Dengan demikian, Anda dapat menjaga kesehatan mental dan fisik secara optimal.
He who has health, has hope; and he who has hope, has everything.” – Arabian Proverb.