Bullying di sekolah itu kayak penyakit. Biarpun udah ada guru dan staf sekolah yang jaga, bullying tetep bisa terjadi. Makanya, perlu kerjasama dari orang tua dan siswa juga. Yuk, kita liat gimana caranya!
Orang Tua dan Siswa Ikut Lawan Bullying
Sekolah dapat membuka peluang bagi keterlibatan orang tua dan pemuda dengan memberikan peran yang bermakna bagi mereka. Misalnya, siswa dapat membagikan pandangan dan pengalaman mereka tentang perundungan, sedangkan orang tua dapat berkontribusi melalui asosiasi guru dan orang tua, serta kegiatan sukarela.
Orang tua dan siswa punya peran penting buat ngelawan bullying. Dengan kerja sama yang baik, sekolah bisa jadi tempat yang aman dan nyaman buat belajar.
Mencegah Bullying Perlu Kerja Sama Orang Tua, Siswa, dan Sekolah
-
Siswa sebagai Pelopor Anti-Bullying: Siswa bisa kasih masukan ke sekolah tentang pengalaman mereka menghadapi bullying. Mereka juga bisa jadi pemimpin di sekolah yang ngejunjung tinggi rasa hormat dan keadilan. Selain itu, siswa bisa bantu ngasih tau teman-teman mereka tentang bahaya bullying dan gimana mencegahnya.
-
Orang Tua Dukung Sekolah: Orang tua bisa dukung program anti-bullying di sekolah. Mereka bisa kerja sama dengan guru dan staf sekolah melalui organisasi orang tua murid. Orang tua juga bisa bantu ngawasin kegiatan anak mereka di sekolah. Selain itu, orang tua perlu peka terhadap perubahan perilaku anak mereka. Anak yang di-bully mungkin jadi pendiam, murung, atau nggak mau pergi ke sekolah.
Komite Keamanan Sekolah
Salah satu strategi untuk melibatkan orang tua dan pemuda adalah melalui pembentukan komite keselamatan sekolah. Komite ini terdiri dari berbagai pihak, seperti administrator, guru, orang tua, siswa, dan pemangku kepentingan lainnya. Komite ini bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program pencegahan perundungan di sekolah.
Biar makin efektif, orang tua, siswa, guru, dan staf sekolah bisa kerja sama dalam komite keamanan sekolah. Komite ini fokus ngatasi masalah keamanan sekolah, termasuk bullying.
-
Anggota Komite: Komite ini bisa beranggotakan berbagai pihak, misalnya kepala sekolah, guru, staf sekolah lainnya, orang tua, siswa, polisi, dan petugas kesehatan. Dengan berbagai macam anggota, komite bisa dapetin perspektif yang luas tentang bullying dan gimana cara ngatasinya.
-
Kegiatan Komite: Komite keamanan sekolah bisa melakukan berbagai kegiatan, misalnya:
- Bikin program dan kegiatan anti-bullying.
- Sosialisasi tentang bullying ke seluruh warga sekolah.
- Melakukan evaluasi program anti-bullying dan memperbaikinya kalau perlu.
- Mendukung upaya sekolah dalam mencegah bullying.
Manfaat Keterlibatan Orang Tua dan Pemuda:
Penelitian menunjukkan bahwa administrator sekolah memiliki peran penting dalam pencegahan perundungan. Namun, mereka tidak dapat melakukannya sendiri. Ketika orang tua dan pemuda terlibat dalam solusi, maka siswa akan merasa lebih aman, orang tua lebih tenang, guru dapat fokus pada pekerjaan mereka, dan iklim sekolah menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Bullying bisa dicegah kalau semua pihak bekerja sama. Orang tua, siswa, dan sekolah harus saling bahu membahu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Dengan kepedulian dan kerja sama, kita bisa lindungi anak-anak dari bullying.
Melalui keterlibatan aktif orang tua dan pemuda, serta pembentukan komite keselamatan sekolah, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan mendukung bagi semua siswa. Keterlibatan mereka membantu memperkuat upaya pencegahan perundungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati satu sama lain di lingkungan sekolah.
He who has health, has hope; and he who has hope, has everything.” – Arabian Proverb.