Kurang Fokus Pada Anak, Ini Tips Agar Anak Anda Kembali Terarah

Pengertian

Kurang fokus merujuk pada kondisi ketika seseorang, dalam hal ini anak, mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal atau aktivitas dalam jangka waktu yang lama. Anak yang kurang fokus sering kali mudah teralihkan oleh rangsangan eksternal atau pikiran mereka sendiri, sehingga sulit untuk menyelesaikan tugas, mengikuti pelajaran, atau berkomunikasi secara efektif. Anak yang kurang fokus mungkin juga tampak gelisah, sering berpindah-pindah aktivitas, atau tidak menyelesaikan pekerjaan yang dimulai. Hal ini bisa mempengaruhi kinerja mereka di sekolah dan kehidupan sehari-hari.

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), sekitar 9,8% anak-anak di Amerika Serikat berusia 3 hingga 17 tahun didiagnosis dengan ADHD pada tahun 2016. Ini setara dengan hampir 6,1 juta anak. Di Indonesia, data prevalensi ADHD bervariasi, namun sebuah studi menunjukkan bahwa sekitar 5-7% anak di dunia menderita ADHD, dengan angka serupa ditemukan di Indonesia, meskipun prevalensi ini bisa lebih tinggi tergantung pada metode diagnosis.

ADHD lebih sering didiagnosis pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Data menunjukkan bahwa sekitar 13,2% anak laki-laki mengalami ADHD, sedangkan hanya sekitar 5,6% anak perempuan yang terdiagnosis dengan kondisi yang sama. Gangguan perhatian ini sering kali terdeteksi lebih awal pada anak-anak usia 6 hingga 12 tahun, namun gejalanya bisa mulai muncul sejak usia 3 hingga 5 tahun.

Kurang tidur juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan anak kesulitan fokus. Menurut data dari National Sleep Foundation, sekitar 72% anak-anak usia 6 hingga 17 tahun tidak mendapatkan tidur yang cukup sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebuah studi oleh American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan dapat berkontribusi pada kesulitan fokus pada anak-anak. Data menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari 2 jam per hari di depan layar cenderung memiliki tingkat perhatian yang lebih rendah.

Lingkungan yang penuh distraksi, seperti kebisingan di rumah atau sekolah, juga dapat mengurangi kemampuan anak untuk fokus. Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan banyak gangguan eksternal (misalnya suara bising atau kekurangan ruang pribadi) memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang berada di lingkungan yang lebih tenang. Stres dan kecemasan yang dialami oleh anak-anak juga dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk fokus.

Penyebab Kurang Fokus pada Anak

1. Gangguan Perhatian (ADHD) : Anak yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) cenderung mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian, mudah teralihkan, dan sulit untuk menyelesaikan tugas.
2. Kelelahan atau Kurang Tidur : Anak yang kurang tidur atau lelah cenderung lebih sulit untuk fokus karena otak mereka tidak cukup beristirahat dan dipersiapkan untuk berkonsentrasi.
3. Lingkungan yang Penuh Distraksi : Tempat yang berisik atau penuh dengan gangguan, seperti televisi, gadget, atau keramaian, dapat membuat anak sulit untuk memusatkan perhatian pada satu hal.
4. Stres atau Kecemasan : Anak yang merasa cemas, tertekan, atau stres mungkin kesulitan untuk fokus, karena pikiran mereka dipenuhi dengan kekhawatiran.
5. Masalah Kesehatan atau Penyakit : Beberapa kondisi medis seperti gangguan penglihatan, pendengaran, atau masalah kesehatan lainnya dapat memengaruhi kemampuan anak untuk fokus.

Gejala Kurang Fokus pada Anak

1. Sering Teralihkan Perhatiannya: Anak mudah berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya tanpa menyelesaikan yang pertama.
2. Kesulitan Menyelesaikan Tugas: Anak kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah atau tugas sekolah.
3. Gelisa atau Tidak Tenang: Anak sering kali tampak gelisah, tidak bisa duduk diam, atau sering bergerak.
4. Lupa atau Tidak Mengikuti Instruksi: Anak mungkin sering lupa apa yang harus dilakukan atau tidak mengikuti instruksi dengan baik.
5. Tidak Tertarik pada Pembelajaran atau Aktivitas: Anak tampak kurang tertarik atau kurang bersemangat dalam melakukan kegiatan yang memerlukan perhatian.

Akupunktur Pada Kurang Fokus

Akupunktur diyakini dapat meningkatkan aliran energi (Qi) melalui jalur meridian dalam tubuh, yang berhubungan dengan keseimbangan fisik dan mental. Dalam konteks kurang fokus, akupunktur dapat membantu dengan:

1. Menurunkan Stres dan Kecemasan: Akupunktur dapat merangsang pelepasan endorfin, hormon yang membantu mengurangi stres dan kecemasan. Karena kecemasan sering mengganggu kemampuan anak untuk fokus, mengurangi tingkat kecemasan dapat membantu mereka menjadi lebih terarah.
2. Menyeimbangkan Energi: Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, kurangnya fokus dianggap sebagai tanda ketidakseimbangan energi dalam tubuh. Akupunktur bertujuan untuk menyeimbangkan energi ini, yang dapat meningkatkan kinerja mental.

Memahami Kondisi Keluhan Kurang Fokus dalam TCM

TCM melihat tubuh sebagai sistem yang terintegrasi, di mana kesehatan fisik dan mental saling mempengaruhi.

Penyebab Kurang Fokus Menurut TCM

1. Defisiensi Qi dan Darah: Darah yang tidak cukup untuk mendukung otak mengurangi kemampuan otak untuk bekerja dengan optimal. Gejala seperti lemas, pusing, kesulitan tidur, dan tidak bisa fokus pada aktivitas sehari-hari.
2. Kelebihan “Panas” di Hati (Heart Fire): Kondisi ini memicu ketegangan mental dan kegelisahan, yang mengarah pada kurangnya fokus. Gejala seperti kegelisahan, insomnia, pikiran yang berlarian, mudah marah, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.
3. Gangguan Fungsi Spleen (Limpa): Dalam TCM, limpa bertanggung jawab untuk produksi Qi dan Darah. Gejala seperti kelelahan, mudah lapar, gangguan pencernaan, dan kesulitan memusatkan perhatian.
4. Defisiensi Yin Ginjal: Yin Ginjal berperan dalam menyeimbangkan energi tubuh, dan defisiensinya bisa mengarah pada gangguan mental. Ketika Yin Ginjal lemah, anak atau individu mungkin merasa cemas atau sulit untuk menenangkan pikiran mereka, yang mengganggu konsentrasi. Gejala seperti rasa kelelahan, kecemasan, kesulitan tidur, dan berkurangnya daya ingat.

Prinsip Pengobatan dalam TCM untuk Mengatasi Kurang Fokus

Pengobatan dalam TCM bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan memperkuat aspek-aspek yang lemah. Beberapa pendekatan yang biasa digunakan untuk membantu anak atau individu dengan kurang fokus adalah:

1. Diet dan Gaya Hidup: Dalam TCM, pola makan yang sehat dan gaya hidup yang seimbang sangat penting. Menghindari makanan dingin atau mentah yang mengganggu fungsi pencernaan juga penting dalam meningkatkan fokus.

Pendekatan Medis dan Terapi di Medical Hacking

Di Medical Hacking, kami menganalisis kondisi pasein menggunakan teori Wu Xing dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM). Kami menemukan bahwa ketidakseimbangan pada elemen Air, Kayu, Tanah, Logam dan Api yang mempengaruhi kesehatan.

• Elemen Kayu (Hati dan K. Empedu) : Jika Elemen Kayu terganggu, misalnya karena qi hati stagnasi atau stres emosional, ini dapat menyebabkan kecemasan, frustrasi, dan gelisah, yang mengganggu kemampuan untuk fokus. Kemarahan yang tidak terkendali juga berhubungan dengan gangguan pada Kayu.
• Elemen Api (Jantung dan Usus Kecil) : Kegelisahan yang disebabkan oleh panas api dapat mengganggu ketenangan pikiran, membuat fokus terpecah
• Elemen Tanah (Limpa Lambung) : Ini sering kali menyebabkan kelelahan mental, kesulitan berkonsentrasi, dan fokus yang lemah.
• Elemen Logam (Paru-Paru dan Usus Besar) : Ketidakseimbangan Logam, terutama qi paru-paru yang lemah, dapat mengarah pada gangguan mental dan emosional.
• Elemen Air (Ginjal dan K. Kemih) : Ketidakseimbangan pada Elemen Air, terutama defisiensi Yin Ginjal atau kelemahan Jing, dapat mengarah pada kelelahan mental, kurangnya ketahanan mental, dan kesulitan berkonsentrasi. Ginjal juga berhubungan dengan keseimbangan emosi dan perasaan cemas