Kisah Inspiratif: Atlet Remaja Sembuh dari Stroke

Sobat sehat, Stroke atau serangan stroke biasanya lebih sering dikaitkan dengan orang dewasa atau lansia. Artikel ini akan bercerita tentang Kylie Lough, seorang atlet remaja berusia 18 tahun yang mengalami stroke saat mengikuti program dayung internasional di Selandia Baru serta perjuangan untuk Sembuh dari Stroke.

Stroke Menyerang Atlet Remaja

Lough sedang bersantai di hotel dengan gawainya ketika tiba-tiba dunia terasa berputar dan ia pun pingsan. Ketika sadar kembali, Lough tidak bisa mengendalikan anggota tubuhnya dan berteriak ketakutan. Ia bahkan tidak menyadari bahwa suaranya terdengar tidak jelas.

Dengan sisa tenaganya, Lough berusaha menggerakkan kakinya dan berhasil sampai ke pintu kamar. Ia membukanya dan roboh di lorong, disaksikan oleh rekan-rekan tim dayungnya yang mendengar keributan. Mereka segera membantu Lough yang sudah tidak bisa berdiri maupun menggerakkan kakinya. Salah satu pelatih kemudian membawanya ke rumah sakit terdekat, yang berjarak empat jam perjalanan. Selama perjalanan, Lough terus menerus muntah.

Sesampainya di rumah sakit, Lough yang masih belum bisa bicara akhirnya menjalani MRI. Pemeriksaan tersebut menunjukkan kerusakan pada cerebellum, bagian otak yang terletak di dasar tengkorak yang berperan dalam fungsi motorik dan keseimbangan. Para dokter pun langsung mendiagnosis Lough mengalami stroke, meskipun ia masih remaja. Stroke sendiri terjadi akibat terputusnya suplai oksigen ke bagian otak tertentu. Pemeriksaan lanjutan berupa echocardiogram yang dilakukan beberapa bulan kemudian mengungkapkan adanya patent foramen ovale (PFO), yaitu lubang kecil antara atrium kiri dan kanan jantung, sebagai penyebab stroke yang dialami Lough.

Patent Foramen Ovale dan Risiko Stroke

Menurut American Heart Association (AHA), lubang PFO biasanya menutup dalam beberapa bulan setelah kelahiran. Akan tetapi, pada sekitar seperempat orang, lubang tersebut tetap terbuka. Dalam kasus yang jarang terjadi, PFO yang tidak tertutup dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah yang bisa berpindah ke otak dan menimbulkan stroke. Menurut tinjauan yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Medicine, angka kejadian stroke pada usia di bawah 50 tahun sedang meningkat.

Pantang Menyerah: Sembuh dari Stroke dan Kembali Berolahraga

Meskipun mengalami stroke, Lough yang saat ini berusia 20 tahun tetap menjalani terapi wicara, okupasi, dan fisik hingga 10 jam per minggu selama semester pertamanya di perguruan tinggi. Ia bahkan berhasil mempertahankan tempatnya di tim dayung dan mendapat izin untuk kembali berlatih pada semester musim semi. Tak lama kemudian, Lough dan rekan-rekannya berhasil meraih peringkat ketiga di Kejuaraan Nasional, kurang dari setahun setelah mengalami stroke.

Kesimpulan dan Saran

Kisah Kylie Lough ini sangat inspiratif. Meskipun mengalami stroke pada usia muda, semangat pantang menyerah dan dukungan orang sekitar membantu proses pemulihannya. Para ahli kesehatan sepakat bahwa deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk pemulihan penderita stroke. Selain itu, penting untuk menjaga kesehatan jantung dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan mengelola stres dengan baik.

Sobat sehat, penting untuk memeriksakan diri ke dokter secara rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Deteksi dini penyakit jantung dapat dilakukan dengan pemeriksaan seperti echocardiogram. Dengan menerapkan pola hidup sehat, Anda dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk stroke.

Tetaplah sehat dan semangat berolahraga!

Related Posts