Kesehatan Mental Pada Lansia: Mengatasi Depresi di Usia Tua

Info Kesehatan Terbaru-Kesehatan mental, depresi di usia tua seringkali tersembunyi, dengan gejala yang bisa terabaikan atau dianggap sebagai bagian dari penuaan. Namun, apakah kita benar-benar tahu seberapa besar dampaknya terhadap kualitas hidup lansia? Mari kita bahas bagaimana mengenali dan mengatasi depresi pada usia senja, sebelum terlambat.

Penjelasan

Kesehatan mental

Kesehatan mental merujuk pada kondisi kesejahteraan psikologis seseorang yang meliputi cara berpikir, merasakan, dan bertindak dalam menghadapi tantangan hidup. Ini juga mencakup bagaimana individu berhubungan dengan orang lain dan membuat keputusan. Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih positif, mengatasi stres dengan efektif, dan berfungsi dengan optimal dalam kehidupan sehari-hari.

Kesehatan mental pada lansia merujuk pada kondisi psikologis dan emosional seseorang yang sudah lanjut usia, yang mencakup kemampuan untuk mengelola stres, menjaga perasaan positif, dan berfungsi dengan baik dalam kehidupan sosial dan sehari-hari. Pada lansia, kesehatan mental mencakup berbagai aspek, mulai dari kemampuan untuk menjalani hidup dengan merasa puas dan terlibat dalam aktivitas, hingga kemampuan untuk menghadapi tantangan yang terkait dengan penuaan, seperti kehilangan pasangan, kesehatan fisik yang menurun, atau perubahan dalam kehidupan sosial.

Gejala 

  • Perasaan Cemas atau Tertekan: Perasaan cemas berlebihan, kesedihan mendalam, atau perasaan kosong yang bertahan lama.
  • Perubahan Mood yang Drastis: Emosi yang cepat berubah antara kegembiraan, kemarahan, atau kesedihan yang berlebihan tanpa alasan yang jelas.
  • Kesulitan Tidur (Insomnia): Terjaga sepanjang malam, tidur yang tidak nyenyak, atau bahkan tidur terlalu lama.
  • Penurunan Minat atau Kepuasan: Kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya disukai atau merasa tidak ada kegembiraan dalam hidup.
  • Gangguan Konsentrasi dan Memori: Kesulitan mengingat hal-hal sehari-hari atau berfokus pada tugas-tugas sederhana.
  • Isolasi Sosial: Menghindari interaksi sosial, menarik diri dari keluarga dan teman, atau merasa lebih nyaman sendirian.
  • Perubahan Pola Makan: Kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan yang bisa berhubungan dengan perasaan tertekan atau stres.
  • Rasa Tak Berharga atau Putus Asa: Merasa tidak berguna, tidak dihargai, atau tidak ada harapan untuk masa depan.

Penyebab 

  • Penuaan dan Perubahan Fisik: Penurunan kemampuan fisik, seperti kehilangan mobilitas atau gangguan pendengaran, bisa menyebabkan frustrasi dan kecemasan. Penyakit kronis atau kondisi medis tertentu (misalnya, diabetes, Alzheimer, atau Parkinson) juga berpotensi memengaruhi kesejahteraan mental.

  • Kehilangan: Kehilangan pasangan, teman dekat, atau anggota keluarga dapat menyebabkan kesedihan mendalam, bahkan depresi. Perasaan kesepian atau kehilangan peran dalam keluarga dapat memperburuk kondisi ini.

  • Isolasi Sosial: Banyak lansia yang kehilangan hubungan sosial karena pensiun, pergerakan fisik yang terbatas, atau kematian teman-teman sebayanya. Isolasi sosial ini dapat memperburuk perasaan kesepian dan depresi.

  • Perubahan dalam Peran Keluarga: Pensiun atau perubahan dalam peran keluarga (misalnya, menjadi tergantung pada anak-anak atau kerabat) dapat mengganggu rasa percaya diri dan tujuan hidup.

  • Stres Psikologis: Masalah keuangan, masalah keluarga, atau kesulitan dalam merawat kesehatan bisa menyebabkan stres yang berat pada lansia.

  • Kondisi Kesehatan Mental yang Ada Sebelumnya: Lansia yang sebelumnya memiliki riwayat gangguan mental, seperti depresi atau kecemasan, lebih berisiko mengalami kekambuhan seiring bertambahnya usia.

Risiko 

  • Faktor Fisik: Penyakit kronis, kecacatan fisik, atau penurunan kemampuan tubuh secara umum bisa menyebabkan perasaan frustrasi, ketidakberdayaan, atau depresi.

  • Kehilangan Kemandirian: Ketika lansia mulai merasa tergantung pada orang lain untuk kebutuhan sehari-hari (seperti makan, mandi, atau berpakaian), rasa harga diri mereka bisa menurun, yang berisiko mengarah pada gangguan mental.

  • Kesehatan Fisik yang Buruk: Kondisi medis yang berat, seperti stroke, gangguan jantung, atau penyakit Alzheimer, dapat meningkatkan risiko depresi atau kecemasan.

  • Isolasi dan Kesepian: Lansia yang hidup sendiri, atau yang memiliki sedikit interaksi sosial, berisiko tinggi mengalami gangguan mental seperti depresi. Kurangnya dukungan sosial dapat memperburuk kondisi tersebut.

  • Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga: Jika ada riwayat keluarga dengan gangguan mental, lansia lebih berisiko untuk mengalami masalah yang sama.

  • Ketergantungan pada Obat atau Alkohol: Penggunaan obat-obatan atau alkohol untuk mengatasi stres atau masalah emosional dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan mental.

  • Stigma Sosial: Banyak lansia yang merasa malu atau enggan untuk mencari bantuan karena stigma terhadap kesehatan mental, yang membuat mereka lebih rentan terhadap kesulitan psikologis.

Memahami Kondisi Kesehatan Mental Pada Lansia Menurut TCM

Kesehatan mental

Dalam konteks Ilmu Pengobatan Tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Medicine / TCM), kesehatan mental pada lansia dipandang melalui konsep keseimbangan antara energi vital (Qi), Yin-Yang, serta faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi tubuh dan pikiran. TCM tidak hanya fokus pada gejala fisik tetapi juga memperhatikan kondisi emosional dan mental sebagai bagian dari keseluruhan kesehatan tubuh.

Kesehatan Mental pada Lansia dalam Perspektif TCM

Dalam TCM, kesehatan mental lansia sering dikaitkan dengan beberapa konsep utama, seperti ketidakseimbangan energi tubuh, gangguan pada organ-organ tertentu, dan peran faktor emosi dalam menjaga keseimbangan mental. Beberapa pendekatan TCM terkait kesehatan mental lansia adalah sebagai berikut:

1. Konsep Yin dan Yang

Pada lansia, Yin tubuh biasanya mulai menurun seiring bertambahnya usia, sementara Yang juga melemah, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh. Dalam TCM, Yin berhubungan dengan elemen tubuh yang menenangkan dan menyegarkan, sedangkan Yang berhubungan dengan elemen yang aktif dan energik. Ketidakseimbangan antara keduanya dapat menyebabkan masalah mental dan emosional, seperti kecemasan, depresi, atau kebingungannya pikiran.

  • Defisiensi Yin dapat menyebabkan perasaan cemas, insomnia, dan kecemasan berlebihan.
  • Defisiensi Yang bisa menyebabkan kelemahan mental, apatis, atau bahkan depresi berat.

2. Fungsi Organ dalam Kesehatan Mental

Menurut TCM, setiap organ memiliki hubungan erat dengan kondisi emosional dan mental kita. Beberapa organ yang berperan penting dalam kesehatan mental lansia adalah:

  • Hati (Liver): Dalam TCM, hati mengatur aliran Qi (energi vital) dan darah. Ketidakseimbangan pada hati dapat menyebabkan stagnasi Qi, yang sering kali berhubungan dengan perasaan frustrasi, kecemasan, atau depresi.

  • Jantung (Heart): Jantung dianggap sebagai “rumah bagi roh” (Shen) dalam TCM, yang mengendalikan pikiran, perasaan, dan kesadaran. Ketidakseimbangan di hati bisa mengakibatkan gangguan mental seperti kecemasan, kegelisahan, atau kebingungannya pikiran.

  • Milik Ginjal (Kidney): Ginjal, dalam pandangan TCM, menyimpan Jing (energi vital yang diwariskan dari orang tua) dan berperan dalam proses penuaan. Ketika Jing menurun seiring bertambahnya usia, dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, serta masalah tidur, kebingungan mental, dan hilangnya motivasi.

  • Lambung (Stomach) dan Limpa (Spleen): Pencernaan yang buruk atau gangguan pada organ ini dapat mempengaruhi produksi darah dan energi, yang berhubungan langsung dengan suasana hati. Ketidakseimbangan pada limpa atau lambung bisa menyebabkan kecemasan atau depresi.

3. Qi dan Defisiensi Qi

Lansia seringkali mengalami defisiensi Qi, yang dapat menyebabkan tubuh merasa lelah dan kurang bertenaga, baik secara fisik maupun mental. Qi juga memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatasi stres. Defisiensi Qi pada lansia sering menyebabkan gejala seperti:

  • Kelelahan fisik dan mental
  • Perasaan cemas atau khawatir
  • Kesulitan tidur
  • Hilangnya semangat hidup

TCM berfokus pada meningkatkan Qi dengan cara meningkatkan energi tubuh melalui akupunktur, herbal, dan teknik lain untuk memperbaiki aliran Qi.

4. Gangguan Emosi

Menurut TCM, emosi yang tidak terkelola dengan baik dapat mengganggu keseimbangan Qi dan memengaruhi kesehatan mental. Beberapa gangguan emosi yang umum pada lansia adalah:

  • Kemarahan (Hati): Ketidakseimbangan pada hati bisa menyebabkan perasaan frustrasi atau kemarahan yang terpendam, yang berisiko menyebabkan gangguan fisik dan mental lainnya.

  • Kecemasan (Limpa dan Ginjal): Gangguan pada fungsi limpa atau ginjal dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan atau perasaan tidak aman.

  • Kepanikan atau Takut (Ginjal): Dalam TCM, ketakutan berhubungan dengan ginjal. Ketika ginjal lemah atau kekurangan Jing, perasaan takut atau cemas yang tidak rasional bisa muncul.

  • Kepedihan atau Kesedihan (Paru-paru): Kesedihan yang berlarut-larut berhubungan dengan paru-paru dalam TCM, yang dapat menyebabkan perasaan kehilangan, apatis, atau bahkan depresi.

5. Penyebab Umum Gangguan Kesehatan Mental pada Lansia dalam TCM

  • Defisiensi Qi, Yin, dan Yang: Seiring bertambahnya usia, tubuh kehilangan energi vital (Qi) dan elemen Yin-Yang berkurang, menyebabkan ketidakseimbangan yang dapat memengaruhi keseimbangan mental.

  • Stagnasi Qi dan Darah: Ketika Qi dan darah tidak mengalir dengan lancar, hal ini dapat menyebabkan ketegangan fisik dan emosional, serta gangguan mental seperti kecemasan atau depresi.

  • Stres yang Berkepanjangan: Stres fisik dan emosional yang berkepanjangan dapat mengganggu aliran Qi dan mempengaruhi kesehatan mental. Ini bisa terjadi akibat faktor eksternal seperti masalah keuangan atau kehilangan orang yang tercinta.

  • Kurangnya Interaksi Sosial: Lansia yang merasa terisolasi atau kesepian berisiko mengalami ketidakseimbangan emosi yang bisa memperburuk kondisi mental mereka.

Memahami Kesehatan Mental Pada Lansia Menurut Teori Wu Xing

Kesehatan mental

Teori Wu Xing atau Lima Elemen (Wood, Fire, Earth, Metal, dan Water) adalah salah satu prinsip dasar dalam Ilmu Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM). Teori ini menggambarkan interaksi antara lima elemen yang saling mendukung dan mengendalikan dalam tubuh manusia serta alam semesta. Dalam konteks kesehatan mental lansia, Wu Xing membantu menjelaskan bagaimana keseimbangan antara elemen-elemen ini dapat memengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang, serta bagaimana ketidakseimbangan dapat menyebabkan gangguan emosional atau psikologis. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana Wu Xing berhubungan dengan kesehatan mental lansia, dengan fokus pada masing-masing elemen:

1. Elemen Kayu (Wood)

Kayu berhubungan dengan hati (liver) dan empedu, serta fungsi mengatur aliran Qi (energi vital) dalam tubuh. Dalam konteks emosi, Kayu berhubungan dengan kemarahan, frustrasi, dan keinginan untuk bertumbuh atau berubah. Elemen ini juga mengatur fleksibilitas mental kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan hidup, yang sangat penting pada usia tua.

  • Gangguan Kesehatan Mental pada Lansia: Ketidakseimbangan pada elemen kayu dapat menyebabkan stagnasi Qi hati, yang seringkali terkait dengan perasaan tertekan, frustrasi, atau bahkan kemarahan yang terpendam. Pada lansia, perasaan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan, atau ketidakpuasan dengan keadaan, bisa memicu depresi atau kecemasan.

2. Elemen Api (Fire)

Api berhubungan dengan jantung (heart), yang dalam TCM dianggap sebagai tempat bagi roh (Shen) dan pusat dari kesadaran, pikiran, dan perasaan. Api mencerminkan kebahagiaan, kegembiraan, dan semangat. Pada lansia, ketidakseimbangan elemen api dapat menyebabkan gangguan mental yang berhubungan dengan kecemasan, kegelisahan, dan insomnia.

  • Gangguan Kesehatan Mental pada Lansia: Ketidakseimbangan elemen api, seperti kelemahan Yin jantung atau stagnasi Qi, dapat menyebabkan kecemasan berlebihan, gangguan tidur, atau depresi. Kondisi ini seringkali ditandai dengan perasaan gelisah, kebingungannya pikiran, atau bahkan perasaan terisolasi.

  • Gejala: Kecemasan, insomnia, perasaan tidak tenang atau gelisah, dan perubahan mood yang drastis, seperti melankolis atau perasaan takut yang berlebihan.

  • Pendekatan dalam TCM: Pengobatan dengan ramuan herbal yang menenangkan Shen seperti Suanzaoren (Zizyphus) atau Longan, akupunktur untuk menenangkan jantung, serta latihan meditasi untuk menenangkan pikiran.

3. Elemen Tanah (Earth)

Tanah berhubungan dengan limpa (spleen) dan lambung (stomach), yang mengatur pencernaan dan pembentukan energi vital. Dalam konteks emosi, elemen ini berhubungan dengan kepedulian, kepercayaan, dan kemampuan untuk merawat diri sendiri dan orang lain. Tanah juga mengatur stabilitas emosional dan kemampuan untuk merasakan keamanan.

  • Gangguan Kesehatan Mental pada Lansia: Pada lansia, ketidakseimbangan elemen tanah dapat menyebabkan kecemasan terkait dengan ketidakamanan finansial atau sosial, serta masalah dalam beradaptasi dengan perubahan dalam kehidupan. Defisiensi Qi atau darah dapat menyebabkan perasaan cemas, rendah diri, atau kebingungannya pikiran.

  • Gejala: Rasa khawatir berlebihan tentang masa depan, kecemasan atau perasaan tidak aman, kurangnya motivasi atau semangat hidup, dan perasaan tidak dihargai.

  • Pendekatan dalam TCM: Terapi untuk memperkuat limpa dan lambung, seperti konsumsi makanan bergizi yang mendukung pencernaan, akupunktur untuk meningkatkan aliran Qi, dan ramuan herbal seperti Dang Shen atau Bai Zhu untuk meningkatkan energi vital.

4. Elemen Logam (Metal)

Logam berhubungan dengan paru-paru (lungs), yang mengatur pernapasan dan berhubungan dengan kemampuan untuk melepaskan dan menerima. Dalam konteks emosi, logam mengatur rasa kehilangan, kesedihan, dan kemampuan untuk merelakan.

  • Gangguan Kesehatan Mental pada Lansia: Pada lansia, logam sering kali terkait dengan kesedihan yang berlarut-larut akibat kehilangan orang terdekat atau kesepian. Ketidakseimbangan logam dapat menyebabkan perasaan terperangkap dalam kesedihan, atau ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan kehilangan.

  • Gejala: Kesedihan mendalam, perasaan kehilangan, keinginan untuk menghindari kenyataan atau berlarut-larut dalam perasaan tertekan, serta kecemasan terkait dengan rasa kehilangan.

  • Pendekatan dalam TCM: Menggunakan ramuan herbal seperti Huang Qi (Astragalus) atau Ren Shen untuk memperkuat paru-paru dan meningkatkan energi, serta akupunktur untuk menenangkan perasaan dan meningkatkan kemampuan untuk menerima kenyataan.

5. Elemen Air (Water)

Air berhubungan dengan ginjal (kidney), yang menyimpan Jing (energi hidup) dan mengatur pertumbuhan, perkembangan, serta penuaan. Dalam konteks emosi, Air berhubungan dengan ketakutan, perasaan tidak aman, dan ketidakmampuan untuk mengatasi stres.

  • Gangguan Kesehatan Mental pada Lansia: Ketidakseimbangan elemen air, seperti kekurangan Jing (energi vital), dapat menyebabkan perasaan takut, kekhawatiran berlebihan, atau bahkan kehilangan semangat hidup. Ini juga bisa berkontribusi pada masalah tidur dan depresi.

  • Gejala: Ketakutan berlebihan, kekhawatiran tentang kesehatan, kelelahan mental atau fisik, serta perasaan ketidakmampuan untuk menghadapi stres atau tantangan hidup.

  • Pendekatan dalam TCM: Penggunaan ramuan untuk meningkatkan Jing ginjal seperti He Shou Wu (Fo-Ti) dan Shu Di Huang (Rehmannia), serta terapi akupunktur untuk menenangkan perasaan takut dan meningkatkan energi vital.

Cara Menangani Penyakit Stroke Di Medical Hacking

Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.

Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:

  1. Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan kesehatan mental pada lansia untuk mengatasi banyak tantangan fisik dan emosional yang datang dengan penuaan, mengurangi risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan perasaan terisolasi dengan rutin latihan terapi khusus yang di berikan terapis.
  2. Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti  HT 7, An Mian, EX-HN 3, LI 4, EX-HN 1, GB 20, ST 36, DU 20. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk membantu mengatasi kecemasan, depresi, dan gangguan tidur yang sering dialami lansia, meningkatkan fungsi kognitif, menyeimbangkan aliran Qi (energi vital), mengatur sistem tubuh, dan merangsang tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking

Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan kesehatan mental, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.

Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!

Dan Kami siap membantu keluhan Anda

Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Related Posts