Tips Kesehatan – Kalau kamu pernah ngobrol sama anak dengan spektrum autisme, mungkin kamu bakal sadar satu hal: mereka bisa bahas satu topik aja terus-menerus, dari A sampai Z, tanpa lelah. Entah itu dinosaurus, kereta api, luar angkasa, sampai peta jalanan, begitu satu topik masuk radar mereka, udah deh, susah lepasnya.
Baca juga: Harapan dan Tantangan Masa Depan Pengobatan Autisme
Pertanyaannya: kenapa bisa begitu? Kenapa anak autis sering banget punya minat yang super intens ke satu hal tertentu? Apakah ini sesuatu yang perlu dikhawatirkan? Atau justru bisa dimanfaatkan? Yuk, kita bahas bareng-bareng.
Bukan Sekadar Suka, Tapi Sudah Kayak “Zona Nyaman”
Anak-anak dengan autisme biasanya punya cara berpikir yang beda dari anak neurotipikal. Mereka cenderung lebih detail-oriented, hal kecil yang mungkin luput dari perhatian kita, bisa mereka perhatikan dengan sangat teliti. Nah, ketika mereka menemukan topik yang menarik, itu kayak nemu “safe place” buat pikiran mereka. Di sana mereka bisa merasa tenang, fokus, dan bahkan bahagia.
Bayangin aja kayak kita lagi stres, terus nemu playlist lagu favorit yang bisa langsung bikin adem kepala. Nah, buat anak autis, topik spesial itu fungsinya kurang lebih sama. Bukan cuma suka, tapi jadi tempat “bernaung” secara emosional.
Fokus Mendalam = Super Power
Yang unik dari minat intens ini, sebenarnya bisa jadi kekuatan. Banyak orang tua awalnya khawatir, takut anaknya terlalu terobsesi. Tapi kalau diarahkan dengan tepat, minat ini justru bisa jadi jalan buat eksplorasi dunia luar.
Misalnya, kalau anak suka banget sama kereta, ajak mereka main ke stasiun, ngobrol soal teknologi di balik kereta cepat, atau bikin mini proyek bikin jalur kereta pakai karton. Dari situ, mereka bukan cuma belajar hal baru, tapi juga membangun koneksi dengan orang lain lewat hal yang mereka cintai.
Ada cerita menarik dari orang tua anak autis yang anaknya gila banget sama kalender. Setiap hari bisa dia tanya, “Tanggal 12 Juli 2023 itu hari apa?” dan dia bisa jawab dalam hitungan detik. Awalnya dianggap aneh, tapi ternyata kemampuan itu bisa dikembangkan jadi kecerdasan memori luar biasa. Sekarang anak itu jadi jago banget di bidang matematika.
Jadi, Kenapa Mereka Bisa “Terkunci” di Satu Topik?
Jawaban singkatnya: karena struktur otak mereka bekerja dengan cara yang berbeda.
Secara neurologis, anak autis punya pola koneksi otak yang unik. Area yang bertanggung jawab untuk fokus dan ketekunan bekerja lebih aktif. Ditambah lagi, mereka punya tantangan dalam memahami isyarat sosial, yang membuat mereka lebih nyaman menghabiskan waktu dengan hal-hal yang bisa dikendalikan sepenuhnya, seperti topik favorit mereka.
Selain itu, rutinitas dan prediktabilitas adalah hal yang penting buat mereka. Dengan mendalami satu topik, mereka merasa punya kontrol dan bisa mengurangi kecemasan dari hal-hal tak terduga di sekitarnya.
Jangan Langsung Dibatasi, Tapi Arahkan
Banyak orang tua yang, karena khawatir anaknya “terlalu fokus” pada satu hal, akhirnya membatasi minat itu. Padahal, pendekatan yang lebih ramah adalah mengalihkan, bukan memutus.
Misalnya, kalau anak terlalu asyik ngomongin dinosaurus terus, coba arahkan ke buku-buku sejarah, sains, atau bahkan menggambar. Jadi, minat itu dijadikan jembatan, bukan tembok.
Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
- Gali Minatnya Lewat Aktivitas Variatif
Kalau dia suka luar angkasa, coba ajak nonton film dokumenter, bikin eksperimen kecil di rumah, atau ajak ke planetarium. Dengan begitu, kamu bantu dia memperluas minat tanpa bikin dia merasa “dipaksa.”
- Gunakan Minat Itu untuk Belajar Hal Baru
Topik favorit bisa jadi media buat ngajarin berbagai hal, dari bahasa, matematika, sampai keterampilan sosial. Misalnya, lewat mainan bertema favorit, ajarkan cara berbagi atau bergiliran.
- Ajak Ngobrol Tanpa Menghakimi
Sering kali, anak autis kesulitan memulai percakapan. Tapi kalau topiknya sesuai, mereka bisa jadi sangat komunikatif. Gunakan momen ini untuk membangun kedekatan, tanpa menyela atau mengoreksi terus.
- Beri Ruang, Tapi Tetap Ada Batas
Walaupun minat itu penting, tetap penting juga mengajarkan anak untuk fleksibel. Buat jadwal yang seimbang antara waktu untuk mengeksplorasi minatnya dan waktu buat aktivitas lain. Pelan-pelan, mereka akan belajar adaptasi.
Minat Intens Bukan Masalah, Tapi Ciri Unik
Perlu digarisbawahi bahwa minat yang kuat bukan gejala yang harus “disembuhkan.” Justru itu bagian dari identitas mereka. Banyak tokoh hebat di dunia yang juga punya ketertarikan luar biasa terhadap satu hal dari Einstein sampai Temple Grandin, seorang ilmuwan sekaligus aktivis autisme yang terkenal dengan keahliannya di bidang peternakan karena kecintaannya pada hewan sejak kecil.
Ketertarikan yang intens bukan sekadar hobi biasa. Bagi anak autis, itu bisa jadi jendela untuk memahami dunia, membangun rasa percaya diri, dan berkomunikasi dengan cara mereka sendiri.
Lihat dengan Mata yang Baru
Alih-alih menganggap minat intens sebagai ‘gangguan’, coba lihat itu sebagai peluang. Ibaratnya, itu adalah pintu masuk buat menjalin koneksi dengan mereka. Lewat pintu itulah, kita bisa mengenal lebih dalam, memahami dunia mereka, dan menemani perjalanan mereka dengan lebih hangat.
Karena pada akhirnya, setiap anak baik dengan atau tanpa autisme punya keunikan yang layak untuk dirayakan.
Terapi adalah metode perawatan yang paling efektif, aman, dan nyaman untuk mengatasi masalah kesehatan seperti ini. Jika Anda memerlukan terapi, silakan hubungi tenaga medis kami. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Rumah Sehat Medical Hacking.
Jangan lewatkan kesempatan bergabung dengan lebih dari 10.897 pasien di Indonesia yang telah merasakan manfaat dan kesembuhan dari layanan kami. Konsultasikan keluhan Anda segera dan dapatkan pemeriksaan dari terapis profesional kami.
