Pernahkah kamu melihat anak kecil tiba-tiba pulang dengan luka memar atau baju robek tanpa penjelasan yang jelas? Atau mungkin kamu sendiri pernah merasakan perubahan suasana hati yang drastis tanpa sebab yang pasti? Bisa jadi, kamu atau orang di sekitarmu sedang mengalami bullying.
Bullying tidak selalu identik dengan kekerasan fisik. Bullying bisa terjadi secara verbal, online, bahkan melalui sikap pasif-agresif yang tersembunyi. Dampaknya pun beragam, mulai dari luka fisik hingga trauma emosional yang mendalam.
Bagaimana cara mengetahui seseorang mengalami bullying?
Berikut beberapa tanda-tandanya:
- Anak sering pulang dengan luka fisik yang tidak terjelaskan. Jika anak Anda mengalami bullying fisik, mereka mungkin pulang dengan memar, goresan, atau tanda lainnya.
- Barang-barang milik anak sering hilang atau rusak. Wajar jika anak kehilangan sesuatu sekali-kali, tetapi jika ini terjadi setiap hari atau setiap minggu, mungkin waktunya untuk mencari tahu lebih lanjut.
- Perubahan perilaku, seperti menjadi lebih pendiam, mudah marah, atau cemas. Perubahan perilaku harus diperhatikan. Perilaku ini dapat berupa kelebihan kesedihan atau kemarahan, kecemasan, penarikan diri, perubahan pola tidur atau makan, atau terlihat lebih mudah marah atau frustrasi dari biasanya.
- Penurunan prestasi belajar atau kinerja di tempat kerja. Penurunan kinerja sekolah atau pekerjaan bisa menjadi indikasi adanya bullying.
- Menghindari situasi sosial. Anak yang dianiaya cenderung mencoba menghindari situasi di mana mereka dianiaya.
- Keluhan sakit fisik tanpa penyebab yang jelas. Keluhan tentang sakit kepala atau sakit perut tanpa tanda-tanda penyakit yang jelas dapat menunjukkan stres terkait bullying.
- Pembicaraan tentang bunuh diri atau menyakiti diri sendiri. “Pembicaraan tentang menyakiti diri sendiri atau pemikiran bunuh diri harus diambil sangat serius karena menunjukkan ketidakmampuan yang parah,” kata Walker.
Jika kamu atau orang di sekitarmu menunjukkan tanda-tanda tersebut, jangan ragu untuk mencari bantuan.
Orang tua, guru, atasan, dan konselor dapat membantu korban bullying untuk mengatasi masalahnya.
Jaga Kesehatan Mental untuk Melawan Bullying
Kesehatan mental yang kuat dapat membantu seseorang untuk lebih tangguh dalam menghadapi bullying.
Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental:
- Makan makanan yang sehat dan bergizi.
- Tidur yang cukup dan berkualitas.
- Olahraga secara teratur.
- Bergabung dengan kegiatan sosial yang positif.
- Berbicara dengan orang yang kamu percaya tentang perasaanmu.
Bullying bukanlah hal yang sepele. Bullying dapat meninggalkan luka yang mendalam bagi korbannya.
Bullying dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala bullying dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya dengan cara memberikan dukungan, meningkatkan kesadaran, dan melibatkan pihak yang berwenang.
Tetaplah waspada terhadap tanda-tanda bullying di sekitar Anda dan terlibatlah aktif dalam mencegah dan mengatasi kasus-kasus bullying. Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan dengan menjaga pola hidup yang sehat, termasuk beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan olahraga secara teratur.