Kenali Gejala Migrain Sejak Dini pada Anak

Salam Sobat Sehat! Yuk kita Kenali Gejala Migrain Sejak Dini pada Anak. Pernah nggak si kecil tiba-tiba mengeluh sakit kepala berdenyut, mual, dan silau saat terkena cahaya? Duh, jangan panik dulu! Gejala ini bisa jadi tanda migrain lho, yang ternyata nggak cuma di alami orang dewasa aja, tapi anak-anak dan remaja juga bisa mengalaminya.

Migrain biasanya lebih sering di kaitkan dengan orang dewasa. Padahal, kenyataannya 1 dari 10 anak dan remaja pernah mengalami migrain. Nggak heran, kan, kalau anak kamu mengalaminya juga.

Yuk, kenali gejala dan cara mencegah migrain pada anak!

Migrain Nggak Pilih Usia!

Migrain pada anak biasanya muncul lebih awal dari yang kita kira. Yups, sejak usia 10 tahun, 1 dari 20 anak sudah pernah mengalami migrain. Bahkan lebih awal dari itu pun bisa terjadi.

Uniknya, sebelum pubertas, migrain lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan perempuan secara seimbang. Namun setelah pubertas, migrain justru lebih banyak dialami anak perempuan.

Migrain Beda dengan Sakit Kepala Biasa

Sakit kepala pada anak biasanya disebabkan oleh virus seperti flu. Nah, migrain berbeda. Migrain biasanya ditandai dengan:

  • Nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala (pada orang dewasa), tapi pada anak biasanya terasa di kedua sisi, di kening atau pelipis.
  • Mual dan muntah
  • Sensitif terhadap cahaya dan suara

Walaupun gejala seperti kilatan cahaya jarang terjadi pada anak, orang tua tetap perlu waspada terhadap tanda-tanda lain seperti anak lebih lelah, rewel, atau pucat sebelum migrain muncul. Biasanya anak juga butuh waktu lebih lama untuk kembali pulih setelah migrain berlalu.

Apa Penyebab Migrain pada Anak?

Penyebab pasti migrain belum diketahui secara jelas. Dulu, diperkirakan migrain berhubungan dengan aliran darah ke otak. Namun, teori tersebut sudah terbantahkan. Diduga migrain lebih berkaitan dengan saraf yang lebih sensitif dan mudah terangsang oleh beberapa hal, seperti stres, lelah, lapar, dan lain-lain.

Faktanya, migrain sering turun-temurun dalam keluarga. Jadi, kalau orang tua kamu pernah migrain, si kecil juga berpotensi mengalaminya.

Yuk, Cegah Migrain Sejak Dini!

Cara terbaik mencegah migrain adalah mengenali dan menghindari faktor pencetusnya. Nah, faktor pencetus ini bisa berbeda pada tiap anak. Untuk itu, yuk biasakan si kecil untuk mencatat kegiatannya dalam sebuah “buku harian sakit kepala”.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika gejala migrain anak terjadi secara sering atau parah, dan mengganggu kehidupan sehari-hari anak, segera konsultasikan ke dokter. Dokter dapat memberikan penanganan lebih lanjut dan membantu menentukan rencana terbaik untuk mengatasi migrain anak.

Kesimpulan dan Nasehat Sehat

Migrain pada anak adalah masalah yang bisa diatasi dengan penanganan yang tepat. Namun, yang lebih penting adalah upaya pencegahan. Pastikan anak mendapatkan cukup istirahat, makanan sehat, dan hidrasi yang cukup. Mengelola stres juga merupakan hal yang penting, bukan hanya untuk mencegah migrain, tapi juga untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

 

Related Posts