Kenali Faktor Risiko Demensia Dini Sebelum Usia 65

Hai Sobat Sehat! Pernah dengar istilah “demensia dini”? Yups, ini kondisi di mana penurunan daya ingat dan berpikir terjadi sebelum usia 65 tahun. Ngeri, kan? Nah, penelitian terbaru mengungkap 15 faktor yang tingkatkan risiko demensia dini. Yuk, kita bahas bareng supaya kita bisa waspada dan menjaga kesehatan!

Demensia Dini: Musuh Otak yang Menyerang Usia Produktif

Bayangkan otak sebagai mesin mobil. Seiring usia, kemampuan mesin ini memang menurun. Tapi kalau terawat baik, fungsinya bisa optimal lebih lama. Nah, demensia dini layaknya kerusakan mesin yang terjadi terlalu cepat, mengganggu performa saat usia masih produktif.

10Musuh Otak yang Wajib Dikenali:

Penelitian ini mengidentifikasi 15 faktor, 8 di antaranya sudah terbukti atau diduga kuat picu demensia dini. Ibarat musuh tertangkap basah, inilah mereka:

Musuh Utama:

  • Gen: Membawa gen tertentu (APOE ε4) tingkatkan risiko Alzheimer.
  • Alkohol berlebihan: Rusak bagian otak yang penting untuk berpikir dan mengingat.
  • Kurang bersosialisasi: Otak perlu stimulasi layaknya otot, interaksi sosial jaga otak tetap “bugar”.
  • Kekurangan vitamin D: Penting untuk fungsi otak dan kekebalan tubuh.

Musuh Lainnya:

  • Gangguan pendengaran: Kurangi stimulasi dan interaksi sosial, berdampak pada fungsi otak.
  • Riwayat stroke: Kerusakan otak akibat stroke bisa tingkatkan risiko demensia vaskular.
  • Penyakit jantung: Tingkatkan risiko stroke yang berujung pada demensia vaskular.
  • Diabetes (pada pria): Bisa picu kerusakan pembuluh darah otak dan demensia.

Faktor Pengurang “Tameng” Otak:

  • Pendidikan rendah: Kurangi kemampuan kognitif untuk “melawan” penurunan fungsi otak.
  • Status sosial ekonomi rendah: Bisa batasi akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan lingkungan yang sehat.

Waspada, Tapi Jangan Panik!

Beberapa faktor lain mungkin terkait “gejala awal” demensia, bukan penyebab langsung. Contohnya, depresi bisa muncul karena khawatir pikun, bukan sebaliknya. Demikian pula tekanan darah rendah saat berdiri (orthostatic hypotension) bisa jadi akibat, bukan penyebab, demensia tertentu.

5 Langkah Jaga Otak Tetap Prima:

Meskipun beberapa faktor di atas tidak bisa diubah, ada 5 langkah yang bisa Sobat Sehat lakukan untuk kurangi risiko demensia dini:

  • Hindari alkohol berlebihan.
  • Aktif bersosialisasi dan jalin hubungan sosial yang baik.
  • Pastikan kecukupan vitamin D, melalui sinar matahari atau suplemen.
  • Periksakan pendengaran rutin dan gunakan alat bantu dengar bila perlu.
  • Jaga pola hidup sehat: olahraga teratur, makan bergizi, berat badan ideal, kontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah.

Demensia dini memang mengkhawatirkan, tapi dengan mengenali faktor risikonya dan menerapkan pola hidup sehat, kita bisa menurunkan risikonya. Jaga kesehatan otak layaknya harta berharga, Sobat! Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Kesehatan adalah investasi masa depan. Yuk, wujudkan #OtakSehatBebasDemensia dengan pola hidup sehat dan bijak kelola stres! Ingat, kesehatan mental dan fisik saling terkait. Awali perubahan kecil hari ini demi masa depan yang sehat dan bahagia!

Related Posts