Kenali Berbagai Macam Bullying : Lawan dan Ciptakan Dunia Bebas Perundungan- Perundungan atau bullying tidak selalu identik dengan kekerasan fisik seperti yang sering kita lihat di film. Bullying bisa terjadi dalam berbagai bentuk, dan dampaknya bisa sama merusak bagi kesehatan mental korbannya. Yuk, kita kenali berbagai macam bullying supaya kita bisa bersama-sama menghentikannya!
Bullying tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tapi juga bisa ditemui di berbagai tempat, termasuk di tempat kerja, di rumah, atau bahkan di dunia maya. Penting bagi kita untuk memahami berbagai jenis bullying agar kita dapat mengidentifikasinya dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
Para ahli membagi perundungan menjadi empat kategori utama, yaitu:
Bullying Fisik
Ini seperti adegan di film di mana anak sekolah yang besar mengancam anak yang lebih kecil untuk menyerahkan uang bekalnya. Bullying fisik termasuk pukulan, tendangan, dorongan, hingga perusakan barang milik korban. Dampaknya tidak hanya luka secara fisik, tetapi juga bisa menimbulkan trauma psikologis jangka panjang.
Bullying fisik mencakup perilaku agresif seperti memukul, menendang, atau mendorong. Gambaran klasiknya adalah seorang anak nakal yang mengancam untuk memukuli anak lain demi uang makan siangnya. Tindakan fisik semacam ini tidak hanya dapat menyebabkan cedera fisik, tetapi juga trauma psikologis jangka panjang.
Bullying Verbal
Pernah dicela karena penampilan, suku, agama, atau orientasi seksualitas? Itu termasuk bullying verbal. Bullying verbal bisa dilakukan secara terang-terangan dengan kata-kata kasar atau secara terselubung dengan sindiran dan julukan yang menyakitkan. Meskipun tidak melukai secara fisik, bullying verbal bisa menimbulkan stres, rasa tidak percaya diri, dan bahkan depresi.
Bullying verbal adalah interaksi verbal yang berkelanjutan yang mungkin mencakup ejekan, cacian, atau komentar yang menyinggung. Contoh umumnya adalah ejekan tentang penampilan seseorang, agama, etnisitas, atau seksualitas.
Bullying Pasif-Agresif
Ini nih yang agak sulit dikenali. Pelaku bullying pasif-agresif biasanya menyatakan ketidaksukaannya secara tidak langsung. Misalnya, dengan menyebarkan gosip atau menghindar ajakan bermain. Meskipun pelaku seperti tidak berbuat jahat secara terbuka, tetapi perilaku ini bisa membuat korbannya diasingkan dan merasa tidak dihargai.
Bullying pasif-agresif, sering disebut sebagai bullying sosial atau relasional, adalah bentuk yang lebih halus dan sulit untuk diidentifikasi. Bentuknya bisa berupa sindiran, pengecualian, atau menyebarkan gosip. Meskipun sulit dideteksi, bullying semacam ini dapat merusak hubungan dan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Cyberbullying
Maraknya media sosial membuat muncul bentuk bullying yang baru, yaitu cyberbullying. Pelaku cyberbullying menggunakan platform digital untuk menyebarkan konten negatif atau menganiaya korbannya secara online. Cyberbullying bisa berupa komentar jahat di media sosial, membuat akun palsu untuk menipu orang lain, atau bahkan menyebarkan foto atau video korban tanpa izin. Dampak cyberbullying bisa sangat parah karena jejak digital sulit dihapus dan bisa terlihat oleh banyak orang.
Sementara bullying verbal, fisik, dan pasif-agresif terjadi dalam interaksi sosial tatap muka, internet telah menciptakan dunia baru untuk bullying. Cyberbullying terjadi melalui platform digital dengan membuat dan menyebarkan konten merugikan atau pribadi tentang seseorang untuk merusak kredibilitas mereka, menyebabkan malu, dan menciptakan ketakutan psikologis.
Jaga Kesehatan Mental untuk Dukung Perlawanan terhadap Bullying
Bullying memiliki dampak yang merugikan, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali dan mengambil tindakan terhadap berbagai jenis bullying. Dukungan dan perhatian terhadap korban bullying, serta pendekatan yang tegas terhadap pelaku bullying, dapat membantu mengurangi kejadian bullying di masyarakat.