Pernah liat teman kamu di-bully? Kasian banget, kan? Hentikan Bullying, Rasanya kayak pengin nyelesain masalah itu dengan kekuatan super kayak di film! Tapi, tenang aja. Kita semua bisa jadi pahlawan anti-bullying! Yuk, kita bahas gimana caranya ngelawan bullying!
Hentikan bullying dan Perundungan Secara Langsung
Ketika orang dewasa merespons dengan cepat dan konsisten terhadap perilaku perundungan, mereka mengirim pesan bahwa hal itu tidak dapat diterima. Penelitian menunjukkan bahwa ini dapat menghentikan perilaku perundungan dari waktu ke waktu. Ada langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan orang dewasa untuk menghentikan perundungan secara langsung dan menjaga keamanan anak-anak.
Lawan Bullying Seketika!
Bayangin gini, kalau kamu lagi kebakaran, kamu pasti pengin apinya cepet dipadamin, kan? Nah, ngelawan bullying juga gitu. Makin cepet ditangani, makin cepet berhenti. Orang dewasa yang ngeliat bullying harus langsung bertindak biar anak-anak yang lagi di-bully jadi aman. Ini dia langkah-langkah yang bisa dilakukan orang dewasa:
-
Langsung Bantu!: Jangan ragu buat minta bantuan orang dewasa lain kalau kamu sendirian. Yang penting, hentikan bullying secepatnya.
-
Pisahin yang Terlibat: Pisahin anak yang nge-bully dan yang di-bully. Pastiin mereka nggak bisa saling kontak lagi.
-
Pastikan Keamanan: Yang paling penting, pastikan semua orang aman, termasuk kamu dan anak-anak yang terlibat. Kalau ada yang terluka, obati mereka atau panggil bantuan medis.
-
Tenang dan Yakinkan: Tetap tenang dan yakinkan semua anak yang terlibat, termasuk yang ngeliatin, bahwa mereka aman. Tunjukin sikap yang sopan dan penuh hormat saat nanganin masalah ini.
Kesalahan yang Sering Terjadi
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari orang dewasa saat nanganin bullying:
-
Jangan Cuekin!: Jangan pura-pura nggak liat atau nganggap anak-anak bisa selesain masalah sendiri. Bullying itu serius dan butuh bantuan orang dewasa.
-
Jangan Langsung Menuduh: Jangan langsung nyalahin anak yang terlibat tanpa ngerti duduk perkaranya. Biarin mereka cerita dulu.
-
Jangan Paksa Ngomong: Jangan paksa anak-anak yang ngeliatin buat ngaku apa yang mereka liat. Mereka mungkin takut.
-
Jangan Marahi di Tempat: Jangan marahi anak yang nge-bully atau yang di-bully di depan anak lain. Nanti malah mempermalukan mereka. Bicaralah dengan mereka berdua-dua di tempat yang tenang.
-
Jangan Paksa Minta Maaf: Jangan paksa anak yang nge-bully buat minta maaf saat itu juga. Fokus dulu buat nenangin masalahnya.
Hindari Kesalahan Umum:
- Jangan abaikan. Jangan berpikir bahwa anak-anak bisa menyelesaikannya tanpa bantuan orang dewasa.
- Jangan langsung mencoba memilah fakta-fakta.
- Jangan memaksa anak-anak lain untuk mengatakan secara publik apa yang mereka lihat.
- Jangan tanyakan kepada anak-anak yang terlibat di depan anak-anak lain.
- Jangan bicara dengan anak-anak yang terlibat bersama-sama, hanya terpisah.
- Jangan membuat anak-anak yang terlibat meminta maaf atau memperbaiki hubungan secara langsung.
Kapan Harus Segera Lapor Polisi
Dalam beberapa kondisi, kamu butuh bantuan polisi atau tenaga medis secepatnya. Ini dia beberapa kondisinya:
-
Ada Senjata: Kalau ada senjata yang dipakai buat nge-bully, lapor polisi segera!
-
Ancaman Bahaya Fisik: Kalau ada ancaman bahaya fisik yang serius, lapor polisi!
-
Kekerasan karena Ketidaksukaan: Misalnya perlakuan rasis atau homophobia, lapor polisi!
-
Cedera Serius: Kalau ada yang terluka parah, panggil bantuan medis!
-
Pelecehan Seksual: Kalau terjadi pelecehan seksual, lapor polisi segera!
-
Tindakan Kriminal: Kalau ada tindak kriminal kayak perampokan atau pemerasan, lapor polisi!
Mencari Tahu yang Sebenarnya
Setelah ngelawan bullying di tempat, penting buat ngelakuin investigasi. Biar kamu bisa nentuin langkah selanjutnya yang tepat. Ini dia yang harus kamu lakuin:
-
Pisahin Semua Anak Terlibat: Jangan biarin mereka ngumpul lagi sampai masalah selesai.
-
Minta Cerita: Dengerin cerita dari semua pihak yang terlibat, termasuk anak-anak lain yang ngeliatin.
-
Dengerin Baik-baik: Jangan menyalahkan siapapun dulu. Dengerin cerita mereka dengan baik-baik.
-
Kumpulin Bukti: Kumpulin semua bukti yang ada, kayak misalnya bekas luka atau pesan elektronik.
Temukan Apa yang Terjadi
Baik Anda baru saja menghentikan perundungan secara langsung atau seorang anak telah mencari bantuan kepada Anda, ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menentukan cara terbaik untuk melanjutkan.
- Pisahkan semua anak yang terlibat.
- Dapatkan cerita dari beberapa sumber, baik orang dewasa maupun anak-anak.
- Dengarkan tanpa menyalahkan.
- Jangan menyebut tindakan itu “perundungan” saat Anda mencoba memahami apa yang terjadi.
- Mungkin sulit untuk mendapatkan cerita lengkap, terutama jika ada beberapa siswa yang terlibat atau perundungan melibatkan perundungan sosial atau cyberbullying. Kumpulkan semua informasi yang tersedia.
Tentukan Apakah Ini Perundungan
Ada banyak perilaku yang terlihat seperti perundungan tetapi memerlukan pendekatan yang berbeda. Penting untuk menentukan apakah situasi tersebut perundungan atau sesuatu yang lain.
- Tinjau definisi perundungan. Untuk menentukan apakah ini perundungan atau sesuatu yang lain, pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa sejarah antara anak-anak yang terlibat? Apakah ada konflik masa lalu?
- Apakah ada ketidakseimbangan kekuasaan? Ingatlah bahwa ketidakseimbangan kekuasaan tidak terbatas pada kekuatan fisik. Terkadang tidak mudah dikenali. Jika anak yang ditargetkan merasa ada ketidakseimbangan kekuasaan, kemungkinan ada.
- Apakah ini pernah terjadi sebelumnya? Apakah anak khawatir hal ini akan terjadi lagi?
- Apakah anak-anak tersebut pernah berkencan? Ada tanggapan khusus untuk kekerasan dalam hubungan remaja.
- Apakah salah satu dari anak-anak tersebut terlibat dalam geng? Kekerasan geng memiliki intervensi yang berbeda.
Ingatlah bahwa mungkin tidak masalah “siapa yang memulainya.” Beberapa anak yang pernah diperundung mungkin dianggap menjengkelkan atau memprovokasi, tetapi ini tidak membenarkan perilaku perundungan.
Dalam menanggapi perundungan, kita tidak hanya melindungi kesehatan mental anak-anak, tetapi juga kesehatan emosional mereka. Ini menunjukkan bahwa tindakan cepat dan konsisten dalam menanggapi perundungan adalah kunci untuk mencegahnya terjadi.
He who has health, has hope; and he who has hope, has everything.” – Arabian Proverb.