Salam Sobat Sehat! Pernah dengar soal gangguan kepribadian pada anak? Gangguan ini adalah pola perilaku dan sifat yang kaku dan nggak fleksibel, yang bikin anak kesulitan bergaul dan beraktivitas. Mirip kayak kita lagi belajar sesuatu yang baru, tapi caranya selalu gitu-gitu aja dan susah diubah.
Biasanya sih gangguan baru muncul pas remaja atau awal dewasa. Tapi menurut dokter, sekarang gangguan udah bisa didiagnosa pada anak di bawah 18 tahun. Asal, gangguan ini udah ada minimal setahun, terus-menerus, dan nggak bisa dibilang sebagai fase tumbuh kembang biasa atau efek dari penyakit mental lain.
Memangnya kenapa kontroversial ya, Sobat Sehat? Soalnya anak-anak itu lagi aktif belajar dan berkembang. Perasaan mereka naik turun, kadang egois, atau ngga mau ngalah itu wajar. Nggak selalu jadi pertanda gangguan kepribadian.
Misalnya, anak kecil yang lagi fase ngembangin konsep diri, pasti suka ngerasa dirinya paling hebat (narcissistic). Tapi lama-lama, perasaan itu akan berkurang sendirinya kok.
Penelitian nunjukin kalau sifat-sifat yang mirip gangguan kepribadian pada anak bisa berkurang dengan sendirinya dalam 3 tahun.
Meskipun jarang, gangguan yang paling sering ditemui pada anak adalah:
- Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder): Gampang banget marah, sedih, atau cemas. Hubungan dengan teman dan keluarga juga jadi nggak stabil.
- Gangguan kepribadian tak terdiagnosis (unspecified personality disorder): Gangguan yang belum bisa dikategorikan dengan jelas.
- Gangguan kepribadian skizotipal (schizotypal personality disorder): Perilaku dan cara berpikirnya aneh dan di luar kebiasaan.
Nah, gimana cara ngeliatnya kalau anak kita kena gangguan kepribadian? Susah, Sobat Sehat. Soalnya mirip sama fase tumbuh kembang biasa.
Tapi, coba deh perhatiin. Kalau perilaku anak kamu udah keterlaluan, misalnya marah-marah terus menerus, sulit banget diatur, dan perilakunya beda jauh dibanding teman sebayanya, alangkah baiknya konsultasi ke dokter anak atau dokter jiwa.
Pengobatan untuk gangguan kepribadian pada anak biasanya berupa terapi bicara (psikoterapi).
Tujuannya biar anak bisa belajar ngatur emosi dan gimana caranya berhubungan yang baik dengan orang lain.
Yang penting, orang tua jangan panik ya, Sobat Sehat. Gangguan pada anak bisa diobati. Tetap dukung dan dampingi anak dalam proses penyembuhan. Selain itu, jaga pola hidup sehat buat anak, kaya makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur. Dengan pola hidup sehat, kesehatan mental anak juga bisa lebih terjaga.
Yuk ciptakan suasana kekeluargaan yang hangat dan penuh kasih sayang buat anak kita!
He who has health, has hope; and he who has hope, has everything.” – Arabian Proverb.