Tips Kesehatan-Pernah merasa frustasi karena anak sulit mengendalikan emosinya? Jangan khawatir! Temukan cara ampuh untuk membantu anak belajar mengelola perasaan mereka dengan metode terapi yang sudah terbukti efektif. Yuk, simak selengkapnya di sini!
Penjelasan
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga merasakan beragam emosi, seperti kebahagiaan, kemarahan, kesedihan, ketakutan, atau kecemburuan, meskipun cara mereka mengekspresikan dan mengelola keluhan tersebut seringkali berbeda karena keterbatasan dalam pengendalian diri dan pengalaman hidup yang lebih sedikit.
Pada usia yang lebih muda, anak-anak mungkin belum sepenuhnya memahami atau bisa mengidentifikasi emosi mereka sendiri. Mereka lebih cenderung mengekspresikan keluhan ini melalui perilaku, seperti menangis, marah, atau bahkan melarikan diri dari situasi yang menakutkan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia dan perkembangan sosial-emosional, mereka mulai belajar mengenali, mengungkapkan, dan mengelolanya dengan lebih baik.
GejalaÂ
-
Perubahan Perilaku:
-
Anak bisa menunjukkan perubahan perilaku seperti menjadi lebih pendiam, lebih agresif, atau bahkan lebih hiperaktif tergantung pada emosi yang mereka rasakan.
-
-
Tingkah Laku yang Ekstrem:
-
Misalnya, menangis berlebihan, tantrum (meronta-ronta), atau marah-marah tanpa alasan yang jelas. Ini sering terjadi saat anak merasa kesulitan untuk mengekspresikan emosi mereka dengan kata-kata.
-
-
Gangguan Tidur atau Makan:
-
Anak yang merasa cemas atau stres mungkin mengalami kesulitan tidur atau kehilangan nafsu makan.
-
-
Perubahan Fisik:
-
Gejala fisik seperti perut sakit, sakit kepala, atau ketegangan otot bisa muncul sebagai respons terhadap emosi yang tidak dikelola dengan baik.
-
-
Keterlambatan dalam Berbicara tentang Emosi:
-
Anak kecil mungkin tidak bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan dengan kata-kata, jadi mereka mungkin menunjukkan kecemasan atau ketidaknyamanan dengan perilaku yang membingungkan bagi orang dewasa.
-
Penyebab
-
Pengalaman Sosial dan Lingkungan:
-
Hubungan dengan keluarga, teman-teman, atau pengaruh lingkungan sekitar bisa sangat memengaruhi emosi anak. Konflik di rumah, perpisahan orang tua, atau perundungan (bullying) di sekolah bisa menimbulkan stres dan kecemasan pada anak.
-
-
Perubahan Kehidupan yang Signifikan:
-
Perubahan besar seperti pindah rumah, masuk sekolah baru, atau perubahan rutinitas dapat memicu emosi seperti kecemasan atau ketakutan.
-
-
Kurangnya Keterampilan Mengelola Emosi:
-
Anak-anak yang belum belajar cara mengelola atau mengekspresikan emosi mereka dengan tepat mungkin menunjukkan perilaku emosional yang berlebihan. Mereka mungkin kesulitan untuk menenangkan diri setelah merasa marah atau frustrasi.
-
-
Pengaruh Genetik dan Biologis:
-
Beberapa anak mungkin lebih sensitif secara emosional karena faktor genetik atau masalah perkembangan tertentu, seperti gangguan kecemasan atau ADHD, yang memengaruhi cara mereka merespons situasi tertentu.
-
-
Pengalaman Traumatis:
-
Kejadian traumatis atau mengganggu, seperti kehilangan orang yang disayangi, kecelakaan, atau kekerasan rumah tangga, bisa menyebabkan keluhan tersebut yang intens pada anak.
-
TantanganÂ
-
Kesulitan dalam Menyampaikan Perasaan:
-
Anak-anak, terutama yang lebih muda, sering kali kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Tanpa kemampuan ini, mereka cenderung menunjukkan perasaan mereka melalui tindakan seperti tantrum, teriakan, atau bahkan bersembunyi.
-
-
Ketidakmampuan Mengendalikan Emosi:
-
Anak-anak masih dalam tahap perkembangan dalam hal pengendalian diri, sehingga mereka mungkin kesulitan untuk menenangkan diri saat merasa marah atau frustrasi.
-
-
Perbedaan Cara Mengelola Emosi Berdasarkan Usia:
-
Usia anak memengaruhi cara mereka mengelola dan memahami emosi. Anak yang lebih muda mungkin belum memahami konsep perasaan dengan jelas, sementara anak yang lebih besar mungkin mulai mengalami perasaan yang lebih kompleks dan memerlukan dukungan untuk menghadapinya.
-
-
Tekanan dari Lingkungan Sosial:
-
Anak-anak seringkali menghadapi tekanan dari teman sebaya atau bahkan di rumah untuk menyesuaikan diri dengan harapan tertentu, seperti menjadi lebih “dewasa” atau mengikuti norma sosial tertentu, yang bisa membuat mereka merasa cemas atau tertekan.
-
-
Stigma terhadap Emosi:
-
Beberapa anak mungkin merasa bahwa mengekspresikan perasaan mereka (terutama perasaan negatif seperti takut atau sedih) dianggap “lemah” atau “tidak diinginkan” oleh orang tua atau teman-teman mereka. Hal ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk mengungkapkan atau mengelola emosi mereka secara sehat.
-
Memahami Keluhan Emosi Anak Menurut TCM
Dalam konteks Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), emosi anak, seperti halnya pada orang dewasa, memiliki peranan yang penting dalam kesehatan fisik dan mental mereka. Dalam sistem TCM, emosi dianggap sebagai bagian integral dari keseimbangan energi tubuh (Qi), dan jika ada gangguan dalam emosi, bisa memengaruhi kesehatan fisik maupun mental. TCM melihat tubuh dan pikiran sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan, dan emosi yang tidak seimbang bisa memengaruhi organ-organ tertentu dalam tubuh.
Prinsip Dasar TCM Mengenai Emosi
-
Emosi dan Organ Terkait: Dalam TCM, setiap emosi terkait dengan organ tubuh tertentu. Ketidakseimbangannya dapat memengaruhi organ-organ yang terkait, dan sebaliknya, masalah dalam organ dapat menyebabkan gangguan keluhan tersebut. Berikut adalah hubungan umum antara emosi dan organ dalam TCM:
-
Marah (perasaan frustrasi, kemarahan) terkait dengan Hati (Liver).
-
Cemas (kecemasan, ketakutan berlebihan) terkait dengan Ginjal (Kidney).
-
Sedih (kesedihan berlebihan, kehilangan) terkait dengan Paru-Paru (Lung).
-
Kekhawatiran (khawatir berlebihan, berpikir terus-menerus) terkait dengan Limpa (Spleen).
-
Takut (ketakutan, terkejut) terkait dengan Jantung (Heart).
-
-
Peran Qi (Energi) dalam Emosi: Dalam TCM, keluhan ini berlarut-larut atau terlalu intens dapat mengganggu aliran Qi (energi vital) dalam tubuh. Qi yang terhambat atau berlebihan dapat menyebabkan gangguan fisik, seperti rasa sakit atau ketegangan di tubuh, serta gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi.
-
Keseimbangan Yin dan Yang: Emosi yang tidak seimbang sering kali berkaitan dengan ketidakseimbangan antara Yin dan Yang dalam tubuh. Misalnya, terlalu banyak emosi “panas” seperti marah atau frustrasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan Yin (kelembutan, ketenangan), sementara terlalu banyak emosi “dingin” seperti rasa takut atau depresi dapat mengganggu Yang (aktivitas, energi).
Emosi Anak dalam TCM
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai emosi anak dalam perspektif TCM, yaitu :
-
Perkembangan Qi dan Emosi
-
Pada usia muda, Qi anak-anak masih dalam fase berkembang dan lebih rentan terhadap gangguan. Ketika anak-anak mengalami keluhan ini yang sangat kuat atau berlarut-larut (seperti kemarahan yang berlebihan atau ketakutan), hal ini bisa mengganggu aliran Qi mereka dan memengaruhi keseimbangan organ tubuh.
-
Misalnya, jika anak merasa cemas atau takut secara terus-menerus, Ginjal mereka bisa terganggu, karena Ginjal terkait dengan emosi takut dalam TCM. Jika Qi Ginjal terganggu, ini bisa mengarah pada masalah tidur atau masalah pertumbuhan fisik.
-
-
Ketidakstabilan Emosi pada Anak
-
Anak-anak cenderung lebih mudah terpengaruh oleh emosi mereka karena kurangnya keterampilan pengelolaan yang matang. Dalam TCM, ketika keluhan ini pada anak tidak dikelola dengan baik, bisa menyebabkan “penyumbatan Qi” pada organ tertentu.
-
Misalnya, Hati (Liver) yang terlalu banyak “panas” akibat kemarahan atau frustrasi bisa menyebabkan gejala seperti kejang, sakit kepala, atau gangguan tidur.
-
-
Faktor Lingkungan:
-
Perubahan lingkungan, seperti pindah rumah, perubahan dalam rutinitas harian, atau adanya perasaan tidak aman (misalnya, saat orang tua terlibat dalam konflik) dapat memengaruhi keseimbangan pada anak-anak dalam TCM. Stres yang berkepanjangan dapat menurunkan Qi dan menyebabkan gangguan dalam tubuh.
-
-
Peran Pengasuhan dalam Emosi Anak:
-
Pengasuhan yang penuh kasih dan pengertian memiliki peran penting dalam mendukung keseimbangan Qi pada anak. TCM mengajarkan bahwa ketenangan dan pengaturan emosi orang tua dapat menenangkan dan memperkuat Qi anak. Dengan demikian, sikap tenang dan penuh perhatian dari orang tua atau pengasuh dapat membantu menyeimbangkan keluhan tersebut anak.
-
Memahami Keluhan Emosi Anak Menurut Teori Wu Xing
Dalam teori Wu Xing (Lima Elemen) dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), emosi anak (dan manusia pada umumnya) dipahami dalam kaitannya dengan lima elemen alam: Kayu (Wood), Api (Fire), Tanah (Earth), Logam (Metal), dan Air (Water). Masing-masing elemen ini tidak hanya berkaitan dengan organ tubuh, tetapi juga dengan emosi tertentu. Emosi yang berlebihan atau terganggu dalam hubungan dengan elemen-elemen ini dapat memengaruhi keseimbangan tubuh dan pikiran.
-
Kayu (Wood):
-
Emosi yang terkait: Marah atau Frustrasi.
-
Organ yang terkait: Hati (Liver) dan Pankreas.
-
Karakteristik emosi Kayu: Kayu melambangkan pertumbuhan, ekspansi, dan ketegasan. Keluhan ini yang berhubungan dengan elemen Kayu adalah marah atau frustrasi, yang bisa timbul ketika anak merasa dibatasi atau tidak bisa mencapai tujuan mereka. Keluhan ini bisa muncul saat anak merasa tidak diberi kebebasan atau saat mereka merasa terhambat oleh aturan atau kondisi yang tidak adil.
-
Tanda ketidakseimbangan: Jika emosi marah atau frustrasi ini tidak dikelola dengan baik, ini dapat menyebabkan stres fisik dan keluhan tersebut. Pada anak, hal ini dapat mengarah pada temper tantrums (ledakan emosi), perasaan gelisah, atau bahkan masalah tidur.
-
-
Api (Fire):
-
Emosi yang terkait: Kegembiraan, Cinta, Kekhawatiran.
-
Organ yang terkait: Jantung (Heart) dan Usus Kecil.
-
Karakteristik emosi Api: Api terkait dengan hubungan sosial, kegembiraan, dan ekspresi diri. Ketika elemen Api dalam diri anak seimbang, mereka akan merasa gembira, penuh kasih sayang, dan bisa bersosialisasi dengan mudah. Namun, terlalu banyak kegembiraan atau kecemasan berlebihan (kekhawatiran) bisa mengganggu keseimbangan emosi mereka.
-
Di sisi lain, jika mereka merasa “terbakar” dengan terlalu banyak kegembiraan, ini bisa menyebabkan kelelahan emosional atau hiperaktivitas.
-
-
Tanah (Earth):
-
Emosi yang terkait: Kekhawatiran atau Bimbang.
-
Organ yang terkait: Limpa (Spleen) dan Perut (Stomach).
-
Karakteristik emosi Tanah: Tanah terkait dengan stabilitas, ketenangan, dan rasa aman.
-
Tanda ketidakseimbangan: Anak yang terpengaruh oleh emosi kekhawatiran atau ketidakpastian yang berlarut-larut bisa menunjukkan tanda-tanda cemas atau gelisah. Mereka mungkin juga mengalami masalah makan, karena kekhawatiran dapat mengganggu pencernaan mereka.
-
-
Logam (Metal):
-
Organ yang terkait: Paru-paru (Lung) dan Usus Besar (Large Intestine).
-
Karakteristik emosi Logam: Logam melambangkan kontrol, struktur, dan kemampuan untuk melepaskan. Keluhan tersebut terkait dengan Logam adalah sedih atau melankolis, yang bisa muncul ketika anak merasa kehilangan atau terputus dari sesuatu yang penting dalam hidup mereka, misalnya kehilangan benda berharga atau merasa terpisah dari keluarga atau teman-teman.
-
Tanda ketidakseimbangan: Ketika anak terlalu larut dalam kesedihan, atau ketika mereka merasa “terputus” dari hubungan sosial mereka, mereka mungkin menjadi lebih menarik diri, menunjukkan perasaan melankolis atau bahkan berjuang dengan masalah pernapasan (seperti sesak napas atau batuk).
-
-
Air (Water)
-
Organ yang terkait: Ginjal (Kidney) dan Pusar (Bladder).
-
Karakteristik emosi Air: Air terkait dengan ketenangan, ketakutan, dan kebijaksanaan. keluhan ini yang berhubungan dengan elemen Air adalah takut atau cemas, yang bisa terjadi ketika anak merasa terancam atau tidak aman, baik itu secara fisik, sosial, atau emosional.
-
Tanda ketidakseimbangan: Ketika anak merasa takut atau cemas berlebihan, mereka mungkin mengalami ketegangan fisik, seperti ketegangan otot atau masalah tidur. Dalam kasus yang lebih ekstrem, ketakutan berlarut-larut bisa menyebabkan masalah lebih serius, seperti fobia atau gangguan kecemasan.
-
Cara Mengatasi Keluhan Emosi Anak Di Medical Hacking
Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.
Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:
- Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan disleksia pada anak untuk memanfaatkan gerakan tubuh dan perbaikan postur untuk membantu anak menenangkan diri, mengurangi ketegangan fisik, dan akhirnya meredakan gangguan emosional mereka dengan rutin latihan gerakan yang sudah di berikan terapis.
- Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti HT 7, An Mian, LV 3, GV 24, LI 4, PC 6, GV 20, ST 36. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk untuk mengatur energi dalam tubuh, mengatasi ketegangan emosional, dan meredakan gejala fisik yang terkait dengan gangguan emosional.
Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking
Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan emosi anak, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.
Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!
Dan Kami siap membantu keluhan Anda
Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Ahli Terapis Akupuntur Ortopedi, Hematologi, dan Neurologi