Emang Bisa Frozen Shoulder Sembuh Dengan Terapi Bio Mekanical ?

Info Kesehatan Terbaru – Sudah lelah dengan rasa sakit pada bahu yang tak kunjung hilang? Bisakah Frozen Shoulder sembuh dengan terapi Bio Mekanical ? Dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa kembali bergerak bebas tanpa rasa nyeri. Yuk, temukan bagaimana terapi bisa menjadi solusi efektif untuk masalah bahu Anda!

Hallo, saya Sakina. Saya di sini sebagai terapis di Rumah Terapi Medical Hacking. Di tulisan artikel hari ini, saya ingin memberikan informasi ke teman-teman tentang frozen shoulder, supaya teman-teman yang sedang membaca artikel ini bisa tahu bagaimana cara terapi untuk keluhan frozen shoulder tersebut.

Pengertian Frozen Shoulder

Frozen Shoulder, atau dalam istilah medis disebut adhesive capsulitis, adalah kondisi yang menyebabkan peradangan, kekakuan, dan nyeri pada sendi bahu, yang mengakibatkan keterbatasan gerakan pada bahu. Sebagai salah satu gangguan pada sendi, frozen shoulder sering memengaruhi orang dewasa di usia produktif, terutama mereka yang berusia antara 40 hingga 60 tahun.

Diperkirakan sekitar 2-5% dari populasi umum mengalami frozen shoulder. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia antara 40 hingga 60 tahun, dengan puncaknya pada usia 50-an. Wanita lebih cenderung mengalami frozen shoulder daripada pria, dengan rasio sekitar 2:1.

Faktor Risiko :

• Diabetes: Orang yang menderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami frozen shoulder, dengan sekitar 10-20% penderita diabetes mengalami kondisi ini, dibandingkan dengan 3-5% pada populasi umum.
• Cedera atau trauma pada bahu: Seperti patah tulang atau dislokasi, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan frozen shoulder.
• Kondisi medis lainnya: Beberapa kondisi, seperti stroke, penyakit jantung, atau masalah tiroid, juga dapat meningkatkan risiko terkena frozen shoulder.

Tiga Fase Frozen Shoulder

Frozen shoulder umumnya berkembang dalam tiga fase yang masing-masing memerlukan pendekatan pengobatan yang berbeda:

1. Fase Pembekuan (Freezing Stage):
   • Pada fase ini, rasa sakit pada bahu mulai muncul dan bertambah buruk seiring waktu, terutama saat melakukan gerakan tertentu.
   • Keterbatasan gerak mulai terasa, dan aktivitas sehari-hari menjadi lebih sulit dilakukan karena rasa sakit dan kaku.
   • Fase ini bisa berlangsung antara 6 minggu hingga 9 bulan.
2. Fase Beku (Frozen Stage):
   • Pada fase ini, rasa sakit pada bahu mulai berkurang, tetapi kekakuan tetap ada.
   • Rentang gerak bahu sangat terbatas, dan pasien mungkin tidak dapat menggerakkan bahu mereka sama sekali atau hanya bisa bergerak sedikit.
   • Fase ini bisa berlangsung antara 4 hingga 6 bulan.
3. Fase Pemulihan (Thawing Stage):
   • Pada fase ini, kondisi bahu mulai membaik, dan rentang gerak perlahan-lahan kembali normal.
   • Fase ini bisa berlangsung antara 6 bulan hingga 2 tahun.
   • Walaupun banyak orang yang sembuh dengan sendirinya dalam fase ini, pemulihan penuh bisa memakan waktu yang cukup lama.

Gejala Utama Frozen Shoulder

• Nyeri pada bahu: Terutama saat bergerak atau saat tidur di sisi yang terkena. Nyeri ini biasanya dimulai secara perlahan dan bertambah parah.
• Kekakuan: Pembatasan rentang gerak pada bahu. Pasien mungkin merasa kesulitan untuk mengangkat lengan atau melakukan gerakan sederhana seperti menyisir rambut atau meraih sesuatu di rak tinggi.
• Rasa sakit yang mengganggu tidur: Karena posisi tidur bisa memperburuk rasa sakit pada bahu, banyak penderita frozen shoulder yang mengalami gangguan tidur.

Akupunktur Pada Frozen Shoulder

Akupunktur bekerja dengan merangsang sistem saraf untuk melepaskan zat kimia alami di otak, sumsum tulang belakang, dan sistem saraf, seperti endorfin (pembunuh rasa sakit alami) dan serotonin (yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi rasa sakit). Ini dapat membantu dalam beberapa cara untuk mengatasi frozen shoulder:

1. Mengurangi Peradangan: Akupunktur dapat membantu mengurangi peradangan di area sendi bahu yang terkena, yang merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan frozen shoulder.
2. Meningkatkan Sirkulasi Darah: Dengan merangsang titik-titik tertentu, akupunktur dapat meningkatkan aliran darah ke area yang terinfeksi dan kaku. Sirkulasi yang lebih baik membantu dalam proses penyembuhan dan pengurangan kekakuan.
3. Meredakan Nyeri: Akupunktur dapat menstimulasi pelepasan endorfin, yang dapat membantu mengurangi nyeri bahu yang sering menjadi masalah utama pada frozen shoulder.
4. Relaksasi Otot: Penerapan akupunktur dapat merilekskan otot-otot yang tegang di sekitar sendi bahu, sehingga mengurangi kekakuan dan meningkatkan rentang gerak.
5. Meningkatkan Fungsi Sendi: Dengan merangsang jalur saraf yang berhubungan dengan sendi bahu, akupunktur dapat membantu memperbaiki mobilitas dan fungsi bahu, yang biasanya terbatas pada pasien frozen shoulder.

Manfaat Akupunktur pada Frozen Shoulder

Penelitian dan pengalaman klinis menunjukkan beberapa manfaat potensial dari akupunktur untuk frozen shoulder, meskipun hasilnya bisa bervariasi dari orang ke orang:

1. Pengurangan Nyeri: Beberapa studi menunjukkan bahwa akupunktur dapat mengurangi rasa sakit yang terkait dengan frozen shoulder, bahkan pada kasus yang sudah berlangsung lama.
2. Peningkatan Rentang Gerak: Banyak pasien melaporkan peningkatan dalam rentang gerak setelah menjalani terapi akupunktur, yang dapat membantu mereka mengembalikan fungsi bahu yang sebelumnya terbatas.
3. Alternatif Non-Obat: Bagi mereka yang ingin menghindari penggunaan obat-obatan penghilang rasa sakit atau suntikan kortikosteroid, akupunktur menawarkan alternatif yang lebih alami dan non-invasif untuk manajemen nyeri.
4. Pendekatan Komplementer: Akupunktur dapat digunakan bersamaan dengan terapi fisik atau pengobatan medis lainnya untuk meningkatkan hasil pengobatan dan mempercepat pemulihan.

Memahami Kondisi Frozen Shoulder dalam TCM

Dalam TCM, frozen shoulder dikaitkan dengan gangguan pada Qi dan Xue (darah) yang mengalir di dalam tubuh, serta meridian (jalur energi) yang menghubungkan berbagai bagian tubuh. Frozen shoulder dapat dianggap sebagai akibat dari beberapa faktor yang saling berinteraksi, seperti angin, dingin, kelembaban, atau stagnasi darah.

Berikut adalah konsep-konsep TCM yang terkait dengan frozen shoulder:

1. Stagnasi Qi dan Darah

Salah satu penjelasan utama untuk frozen shoulder dalam TCM adalah stagnasi Qi dan darah di sekitar sendi bahu. Ketika Qi dan darah tidak mengalir dengan lancar, ini dapat menyebabkan kekakuan, rasa sakit, dan peradangan pada sendi. Pada umumnya, stagnasi Qi dan darah dapat dipicu oleh faktor eksternal seperti angin dingin atau kelembaban yang menyerang tubuh, terutama ketika seseorang terpapar cuaca buruk atau mengalami cedera pada bahu.

• Qi Stagnasi: Ketika Qi (energi vital) terhambat, aliran energi tubuh terputus, yang mengarah pada penurunan fungsi organ yang mengatur pergerakan. Pada frozen shoulder, stagnasi Qi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan keterbatasan gerak pada bahu.
• Stagnasi Darah: Ketika darah tidak dapat mengalir dengan lancar, terjadi penebalan darah atau penyumbatan, yang menyebabkan area tersebut menjadi keras, bengkak, dan kaku. Ini merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kekakuan pada sendi bahu.

2. Angin, Dingin, dan Kelembaban

TCM menganggap bahwa cuaca buruk dan faktor lingkungan, seperti angin dingin atau kelembaban, bisa menyebabkan gangguan pada aliran Qi dan darah. Angin dalam TCM sering dikaitkan dengan perubahan cuaca dan dapat “menyerang” tubuh, menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan pada sendi-sendi tubuh, terutama di daerah yang lebih rentan seperti bahu.

• Angin Dingin: Pengaruh angin dingin pada tubuh bisa mengganggu sirkulasi Qi dan darah di daerah bahu, menyebabkan penurunan fleksibilitas dan nyeri.
• Kelembaban: Kondisi kelembaban yang tinggi bisa memperburuk stagnasi darah dan Qi, mengakibatkan pembengkakan dan penurunan mobilitas.

3. Defisiensi Qi dan Darah

Selain stagnasi, frozen shoulder juga dapat dipengaruhi oleh defisiensi Qi dan defisiensi darah. TCM menganggap bahwa tubuh yang kekurangan Qi atau darah akan mengalami kesulitan dalam mendukung fungsi organ dan sendi.

• Defisiensi Qi: Pada individu yang memiliki defisiensi Qi, tubuh kurang memiliki energi untuk mendukung aktivitas fisik, yang dapat menyebabkan kelemahan otot dan persendian. Ini bisa berkontribusi pada kekakuan sendi bahu.
• Defisiensi Darah: Kekurangan darah, terutama pada usia lanjut atau pada individu yang mengalami kelelahan kronis, dapat menyebabkan pengurangan pasokan oksigen dan nutrisi ke sendi, yang memperburuk kondisi frozen shoulder.

4. Gangguan pada Meridian Hati dan Ginjal

Dalam TCM, ada keyakinan bahwa Hati dan Ginjal memiliki peran penting dalam kesehatan sendi. Hati bertanggung jawab untuk mengatur aliran Qi, sedangkan Ginjal menyimpan energi tubuh dan mengatur kesehatan tulang. Ketika ada gangguan pada kedua organ ini, baik karena defisiensi atau stagnasi, kondisi seperti frozen shoulder dapat muncul.

• Hati: Hati mengatur Qi dalam tubuh. Jika Qi Hati stagnan, dapat menyebabkan ketegangan otot dan persendian, seperti yang terjadi pada frozen shoulder.
• Ginjal: Ginjal menyimpan energi yang mendukung kesehatan tulang dan sendi. Defisiensi Ginjal sering dikaitkan dengan penurunan kesehatan tulang dan sendi, termasuk pada kasus frozen shoulder, di mana kekakuan pada sendi bahu bisa menjadi gejala dari defisiensi Ginjal.

Diagnosis TCM untuk Frozen Shoulder

Dalam TCM, diagnosis untuk frozen shoulder akan melibatkan observasi, pemeriksaan lidah, dan palpasi untuk menentukan ketidakseimbangan dalam tubuh. Beberapa tanda yang dicari oleh seorang praktisi TCM adalah:

• Lidah: Lidah yang berwarna merah atau ungu dengan lapisan lilin atau kering dapat menunjukkan stagnasi darah atau Qi.
• Nadi: Nadi yang terasa penuh dan keras bisa menunjukkan stagnasi Qi dan darah, sementara nadi yang lemah bisa mengindikasikan defisiensi Qi atau darah.

Pendekatan Medis dan Terapi di Medical Hacking

Di Medical Hacking, kami menganalisis kondisi pasein menggunakan teori Wu Xing dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM). Kami menemukan bahwa ketidakseimbangan pada elemen Air, Kayu, Tanah, dan Api yang mempengaruhi kesehatan.

• Elemen Air (Ginjal dan K. Kemih) : Stagnasi energi dalam meridian Air dapat menghambat sirkulasi Qi dan cairan tubuh, menyebabkan kekurangan cairan sinovial dan nyeri pada sendi bahu.
• Elemen Kayu (Hati dan K. Empedu) : Jika stagnasi Qi terjadi, darah dan cairan tubuh tidak dapat mengalir dengan lancar, sehingga menyebabkan pembengkakan, kekakuan, dan rasa sakit pada sendi bahu.
• Elemen Tanah (Limpa Lambung) : Defisiensi Qi Limpa mengarah pada kekurangan energi dan darah untuk mendukung jaringan tubuh, termasuk sendi bahu. Ini bisa memperburuk kondisi frozen shoulder dengan mengurangi kemampuan tubuh untuk sembuh dan merawat sendi yang terluka.

Sakina Ali

Ahli Terapis Akupuntur Ortopedi, Hematologi, dan Neurologi