Ketika berbicara tentang perundungan, Terlibat dalam Perundungan, semua anak yang terlibat, baik sebagai korban, pelaku, atau menyaksikan, bisa terpengaruh. Penting untuk memberikan dukungan kepada semua anak yang terlibat agar perundungan tidak berlanjut dan dampaknya bisa diminimalkan.
Bullying itu kayak penyakit menular. Bisa nyebar ke mana aja, termasuk ke sekolah atau tempat kamu berkegiatan. Parahnya lagi, efeknya bisa jangka panjang. Semua yang terlibat, yang di-bully, yang nge-bully, atau yang ngeliat, bisa kena imbasnya. Makanya, penting banget buat ngelawan bullying dan ngedukung semua pihak yang terlibat.
Dukung Teman yang Dibully
Bayangin gini, sahabat kamu lagi sakit. Pasti kamu bakal ngedukung dia biar cepet sembuh, kan? Nah, ngedukung teman yang di-bully juga sama. Yuk, liat gimana caranya!
-
Dengerin Ceritanya: Biarin teman kamu cerita apa yang dia alamin. Tunjukin kalau kamu peduli dan pengin bantu dia.
-
Bukan Salahmu!: Yakininkan teman kamu bahwa dia nggak salah. Bullying itu salah pelakunya, bukan korbannya.
-
Minta Bantuan: Kadang, ngomongin masalah bullying itu berat. Ajak teman kamu minta bantuan ke guru, konselor sekolah, atau psikolog.
-
Latihan Respon: Bikin skenario sama teman kamu gimana ngelarin bullying kalau itu terjadi lagi.
-
Cari Solusi Bersama: Kerjasama dengan orang tua dan pihak sekolah buat ngelindungin teman kamu. Misalnya, ubah posisi duduk di kelas atau jam pulang sekolah. Tapi, jangan sampai ngelibatin teman kamu yang di-bully, misalnya dengan ngeluarin dia dari sekolah.
-
Tetap Tenang: Ngelawan bullying itu butuh proses. Tetaplah dukung teman kamu dan jangan menyerah.
Hindari Kesalahan Ini
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat ngedukung teman yang di-bully:
-
cuekin: Jangan cuekin teman kamu yang lagi kena bully. Bantu dia lawan bullying.
-
Nyalahin Korban: Jangan nyalahin teman kamu yang di-bully. Siapapun nggak pantas di-bully.
-
Balas Dendam: Jangan suruh teman kamu bales dendam. Nanti malah tambah runyam.
-
Hubungi Orang Tua Pelaku: Lebih baik lapor ke pihak sekolah atau orang yang berwenang.
-
Biarkan Berlalu: Bullying itu masalah serius. Jangan didiemin aja.
Terlibat dalam Perundungan, Mengawasi Pelaku Bullying
Anak yang nge-bully juga butuh bantuan. Orang tua, guru, dan pembimbing harus ngelakuin sesuatu.
-
Tegas dan Jelas: kasih tau anak yang nge-bully kalau kelakuannya itu salah dan bisa nyakitin orang lain.
-
Hukuman yang Mendidik: Jangan cuma ngasih hukuman, tapi kasih tau juga kenapa kelakuannya itu salah. Misalnya, suruh dia baca buku tentang persahabatan atau nonton film tentang bullying.
-
Cari Tahu Penyebabnya: Cari tahu kenapa anak itu nge-bully. Apa dia lagi ada masalah di rumah? Atau dia butuh teman? Dengan ngerti penyebabnya, masalah bisa diatasi dengan lebih baik.
-
Jangan Balas Dendam: Tujuannya bukan buat nge-balas dendam, tapi buat ngajarin anak yang nge-bully supaya jadi orang yang lebih baik.
Terlibat dalam Perundungan, Dukung Saksi Bullying
Ngeliat bullying tapi nggak berani ngelarang itu wajar. Tapi, ada banyak hal lain yang bisa dilakukan!
-
Laporkan!: Laporin ke guru, orang tua, atau orang dewasa lainnya tentang bullying yang kamu liat.
-
Dukung Korban: Tunjukin ke teman kamu yang di-bully bahwa kamu ada di pihak dia. Kamu bisa ngajak dia ngobrol atau main bareng.
-
Gaul yang Positif: Kalau kamu ngeliat ada anak yang suka nge-bully, jauhi dia. Gaul lah sama teman yang baik dan suka ngedukung orang lain.
Dukung Anak-Anak yang Diperundung
Dengarkan dan fokus pada anak. Ketahui apa yang terjadi dan tunjukkan bahwa Anda ingin membantu.
Pastikan anak tahu bahwa perundungan bukanlah kesalahannya.
Ketahui bahwa anak yang diperundung mungkin kesulitan untuk berbicara tentang itu. Pertimbangkan untuk merujuk mereka ke konselor sekolah, psikolog, atau layanan kesehatan mental lainnya.
Beri nasihat tentang apa yang harus dilakukan. Hal ini mungkin melibatkan permainan peran dan memikirkan bagaimana anak tersebut bisa bereaksi jika perundungan terjadi lagi.
Bekerja sama untuk menyelesaikan situasi dan melindungi anak yang diperundung. Anak, orang tua, dan sekolah atau organisasi mungkin memiliki masukan berharga. Hal ini dapat membantu untuk:
Tanyakan kepada anak yang diperundung apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya merasa aman. Ingatlah bahwa perubahan terhadap rutinitas harus diminimalkan. Dia tidak bersalah dan tidak boleh dijadikan sasaran. Misalnya, pertimbangkan untuk mengubah susunan tempat duduk di kelas atau di bus untuk semua orang. Jika langkah-langkah yang lebih besar diperlukan, seperti pindah kelas atau rute bus, anak yang diperundung tidak boleh dipaksa untuk berubah.
Buat rencana. Pertahankan komunikasi terbuka antara sekolah, organisasi, dan orang tua. Bahas langkah-langkah yang diambil dan batasan seputar apa yang bisa dilakukan berdasarkan kebijakan dan hukum. Ingatlah, hukum tidak memperbolehkan staf sekolah untuk membahas disiplin, konsekuensi, atau layanan yang diberikan kepada anak-anak lain.
Bersikeras. Perundungan mungkin tidak berhenti dalam semalam. Berkomitmenlah untuk menghentikannya dan secara konsisten mendukung anak yang diperundung.
Bullying bisa dicegah kalau semua pihak bekerja sama. Orang tua, guru, dan anak muda harus saling ngedukung. Yuk, ciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas bullying!
