Salam sobat sehat, kali ini kita akan bahas tentang Disfagia terutama pada penderita stroke. Setelah mengalami stroke, kehidupan seorang survivor stroke dapat terpengaruh pada beberapa area, termasuk memori jangka pendek, keterampilan motorik, dan kesehatan mental. Tidak jarang Disfagia pada stroke kesulitan dalam menelan makanan atau minuman juga bisa terjadi, yang dapat memengaruhi asupan nutrisi dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Perawatan Disfagia
Dysphagia hampir selalu dapat diperbaiki dengan perawatan jika disphagia yang disebabkan oleh stroke tidak hilang secara spontan dan cepat. Banyak survivor stroke yang mengalami masalah menelan akan dirujuk oleh penyedia medis mereka untuk sesi dengan ahli terapi bicara dan bahasa atau ahli terapi penelan, serta terapi fisik dan/atau terapi okupasi. Terapi yang ditujukan untuk memperbaiki penelan mungkin mencakup pembelajaran dan latihan fisik serta kognitif.
Strategi dan Teknik Manajemen Disfagia
Cara dysphagia dikelola bergantung pada gejala tertentu dan keparahan gejala tersebut. Oleh karena itu, pengobatan dan manajemen dysphagia bervariasi, dan apa yang tidak berhasil untuk orang lain mungkin tetap bermanfaat bagi yang lain. Beberapa strategi dan teknik yang direkomendasikan untuk hidup dengan aman dengan dysphagia adalah sebagai berikut:
- Minum dengan Aman: Penting untuk minum cairan yang cukup setiap hari untuk mencegah dehidrasi. Terapis fisik, okupasi, dan/atau bicara mungkin merekomendasikan penggunaan minuman yang diperkental, seperti smoothie, untuk membantu seseorang mengonsumsi cairan harian yang cukup dalam diet mereka.
- Makan Makanan Lunak Atau Dipur: Survivor stroke mungkin perlu makan makanan yang lebih lunak untuk membantu menelan makanan lebih efisien.
- Mengubah Suhu dan Waktu Makan: Menghindari makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, serta mengonsumsi makanan dalam porsi kecil pada setiap waktu makan, dapat membantu mengurangi gejala dysphagia.
Apakah Disfagia Akan Hilang Setelah Stroke?
Beberapa survivor stroke membuat kemajuan yang luar biasa dan pulih sepenuhnya dari dysphagia. Namun, kebanyakan survivor stroke dengan dysphagia akan pulih, tetapi terapi yang ditujukan untuk dysphagia dapat memainkan peran penting dalam proses ini.
Peran Layanan Rehabilitasi
Terlibat dalam program rehabilitasi stroke dapat memaksimalkan pemulihan. Ini juga dapat memungkinkan survivor untuk memperoleh fleksibilitas fisik, kekuatan, dan kapasitas latihan yang lebih besar daripada sebelumnya, terutama jika mereka tidak banyak berolahraga sehari-hari sebelum stroke. Untuk gejala dysphagia, seorang terapis bicara atau penelan akan menilai keterampilan menelan dan memberikan rencana perawatan yang sesuai.
Menavigasi Disfagia : Mengenali Gejala dan Meningkatkan Pemulihan Stroke
Penting untuk mengetahui dan memahami tanda dan gejala dysphagia. Jika seorang survivor stroke mengalami dysphagia, mendapatkan evaluasi dari penyedia medis dan terlibat dalam terapi fisik, okupasi, dan/atau bicara untuk menyelesaikan gangguan ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan.
He who has health, has hope; and he who has hope, has everything.” – Arabian Proverb.