Diabetes Dapat Menyebabkan Kebutaan, Ini Solusinya!

Info Kesehatan-Tahukah Anda? Diabetes bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mata dan berujung pada kebutaan. Jangan tunggu sampai terlambat! Temukan solusinya sebelum masalah ini menghampiri Anda.

Pengertian

Diabetes

Diabetes adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur kadar gula (glukosa) dalam darah dengan baik. Ini biasanya terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah) atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Insulin sangat penting untuk membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi. Ada dua tipe utama diabetes :

  • Diabetes Tipe 1: Ini adalah jenis diabetes yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin. Biasanya berkembang pada usia muda dan penderita harus bergantung pada suntikan insulin seumur hidup.
  • Diabetes Tipe 2: Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup atau sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Jenis ini lebih umum terjadi pada orang dewasa, meskipun sekarang semakin banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Faktor gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Gejala

  1. Sering merasa haus (polidipsia)

    • Kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan, sehingga menyebabkan dehidrasi dan rasa haus yang berlebihan.
  2. Sering buang air kecil (poliuria)

    • Kelebihan gula dalam darah mengarah ke peningkatan pengeluaran urine, yang menyebabkan sering buang air kecil, terutama di malam hari.
  3. Kelelahan

    • Gula darah yang tinggi atau rendah dapat menyebabkan perasaan lelah yang berkepanjangan.
  4. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

    • Pada diabetes tipe 1, tubuh mulai menggunakan otot dan lemak sebagai sumber energi karena tidak bisa memanfaatkan gula dengan efektif.
  5. Penglihatan kabur

    • Gula darah yang tinggi dapat memengaruhi lensa mata, menyebabkan penglihatan kabur.
  6. Luka yang lambat sembuh

    • Diabetes dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka, karena kadar gula darah yang tidak terkendali dapat memengaruhi aliran darah.
  7. Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki

    • Kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa di ekstremitas.

Penyebab 

1. Penyebab Diabetes Tipe 1

  • Faktor genetik: Penderita yang tipe 1 sering memiliki riwayat keluarga yang juga mengidap penyakit serupa.
  • Kondisi autoimun: Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
  • Lingkungan atau infeksi virus: Beberapa infeksi virus dapat memicu respons autoimun yang merusak sel pankreas.

2. Penyebab Diabetes Tipe 2

  • Genetika: Memiliki riwayat keluarga dengan yang tipe 2 meningkatkan risiko.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan, terutama lemak perut, mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan efektif.
  • Kurang aktivitas fisik: Tidak cukup bergerak dapat memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan insulin.
  • Pola makan yang buruk: Makanan tinggi lemak, gula, dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko yang tipe 2.
  • Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun.
  • Stres: Stres kronis dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh, yang akhirnya berdampak pada kadar gula darah.

3. Penyebab Diabetes Gestasional

  • Kehamilan: Kondisi ini terjadi pada beberapa wanita selama kehamilan, ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan ekstra selama masa kehamilan.
  • Faktor risiko lainnya: Obesitas, usia di atas 25 tahun, atau riwayat keluarga diabetes dapat meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional.

Faktor Risiko 

1. Faktor Risiko Diabetes Tipe 1

  • Riwayat keluarga (terutama orang tua atau saudara kandung yang mengidap diabetes tipe 1).
  • Faktor genetika dan etnis tertentu (misalnya, diabetes tipe 1 lebih umum ditemukan pada orang kulit putih).

2. Faktor Risiko Diabetes Tipe 2

  • Obesitas: Salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
  • Usia: Usia di atas 45 tahun meningkatkan risiko.
  • Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup tidak aktif meningkatkan risiko.
  • Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 2, risiko seseorang meningkat.
  • Diabetes gestasional: Wanita yang pernah mengidap diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
  • Pola makan tidak sehat: Makan terlalu banyak makanan tinggi lemak dan gula olahan dapat meningkatkan risiko.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kolesterol tinggi.
  • Etnis: Beberapa kelompok etnis, seperti Afrika-Amerika, Hispanik, dan Asia-Amerika, memiliki risiko lebih tinggi.

3. Faktor Risiko Diabetes Gestasional:

  • Obesitas: Berat badan berlebih meningkatkan risiko.
  • Usia: Wanita yang lebih tua, terutama di atas 25 tahun, berisiko lebih tinggi.
  • Riwayat keluarga diabetes: Memiliki kerabat dekat yang mengidap diabetes meningkatkan kemungkinan.
  • Etnis: Wanita dari kelompok etnis tertentu, seperti Afrika-Amerika, Hispanik, dan Asia, berisiko lebih tinggi.
  • Melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kg pada kehamilan sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko.

Hubungan Antara Diabetes Dan Kebutaan

Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius, dan salah satunya adalah kerusakan mata yang dapat berujung pada kebutaan. Hal ini terjadi karena dapat memengaruhi pembuluh darah kecil di retina (bagian mata yang mengirimkan sinyal visual ke otak). Kondisi ini dikenal dengan nama retinopati diabetik. Retinopati diabetik adalah salah satu penyebab utama kebutaan pada orang dewasa, terutama jika ini tidak terkontrol dengan baik. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan diabetes dan kebutaan:

1. Retinopati Diabetik

  • Retinopati diabetik terjadi ketika kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah di retina, yang mengarah ke pendarahan, pembengkakan, atau pertumbuhan pembuluh darah abnormal. Pembuluh darah yang rusak ini bisa mengganggu penglihatan, bahkan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.

Ada dua jenis utama retinopati diabetik :

  • Retinopati Diabetik Non-Proliferatif (stadium awal): Pembuluh darah retina mengalami pembengkakan atau kerusakan, namun belum terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal.
  • Retinopati Diabetik Proliferatif (stadium lanjut): Pada tahap ini, tubuh mencoba mengatasi kekurangan oksigen di retina dengan membentuk pembuluh darah baru yang rapuh dan mudah berdarah. Pembuluh darah baru ini bisa menyebabkan perdarahan dalam mata, jaringan parut, atau bahkan pelepasan retina.

2. Glaukoma

  • Glaukoma adalah kondisi yang terjadi ketika tekanan di dalam mata meningkat, merusak saraf optik dan mengarah ke hilangnya penglihatan. Orang dengan diabetes berisiko lebih tinggi terkena glaukoma karena kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan mata. Jika tidak diobati, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan permanen.

3. Katarak

  • Katarak adalah kondisi yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh, sehingga mengaburkan penglihatan. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan katarak pada usia lebih muda dibandingkan orang tanpa diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat mempercepat perkembangan katarak. Meskipun katarak bisa diobati dengan operasi, jika tidak ditangani, bisa menyebabkan kebutaan.

4. Pembuluh Darah Retina yang Rusak

  • Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah kecil di retina (di bagian belakang mata). Kerusakan ini mengurangi aliran darah ke retina, yang dapat mengganggu penglihatan. Pembuluh darah yang rusak juga bisa menyebabkan pembengkakan pada retina dan munculnya bercak-bercak hitam yang mengaburkan penglihatan.

Mengapa Diabetes Memengaruhi Mata?

Diabetes menyebabkan perubahan pada sistem pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di mata. Kadar gula darah yang tinggi membuat pembuluh darah menjadi lebih rapuh dan mudah rusak. Dalam jangka panjang, ini dapat memengaruhi berbagai bagian mata, termasuk retina, lensa, dan saraf optik. Semakin lama kadar gula darah tetap tinggi tanpa pengendalian yang baik, semakin besar risiko kerusakan mata yang lebih parah.

Organ Yang Terpengaruh Akibat Diabetes

Diabetes, terutama jika tidak terkontrol dengan baik, dapat memengaruhi berbagai organ dan sistem dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius pada banyak organ vital. Berikut adalah organ-organ utama yang dapat terpengaruh akibat diabetes:

1. Mata

  • Retina: Diabetes dapat merusak pembuluh darah kecil di retina dan menyebabkan retinopati diabetik, yang bisa berujung pada kebutaan jika tidak ditangani.
  • Katarak: Penderita ini berisiko lebih tinggi mengembangkan katarak (lensa mata yang keruh), yang bisa mengaburkan penglihatan.
  • Glaukoma: Penderita kesehatan ini juga berisiko lebih tinggi mengalami glaukoma, yaitu peningkatan tekanan mata yang bisa merusak saraf optik dan menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

2. Ginjal

  • Nefropati Diabetik: Diabetes dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dan cairan. Ini dapat menyebabkan gagal ginjal, yang bisa berakhir pada kebutuhan dialisis atau transplantasi ginjal.

3. Jantung dan Pembuluh Darah

  • Penyakit Jantung Koroner: Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung (seperti serangan jantung dan stroke) karena dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis), yang menghalangi aliran darah ke jantung dan otak.
  • Penyakit Pembuluh Darah Perifer (PVD): Pembuluh darah kecil di kaki bisa terpengaruh, meningkatkan risiko gangren dan amputasi pada ekstremitas.
  • Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Diabetes sering kali berhubungan dengan hipertensi, yang memperburuk kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

4. Sistem Saraf (Neuropati)

  • Neuropati Diabetik: Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf, terutama saraf kecil yang ada di kaki, tangan, dan organ tubuh lainnya. Ini bisa menyebabkan:
    • Kesemutan, rasa terbakar, atau mati rasa di kaki dan tangan.
    • Masalah pencernaan, seperti mual atau sembelit.
    • Disfungsi seksual, termasuk impotensi pada pria dan disfungsi seksual pada wanita.
    • Masalah kandung kemih, seperti kesulitan buang air kecil.

5. Kulit

  • Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi kulit dan gangguan kulit lainnya, seperti:
    • Infeksi bakteri dan jamur.
    • Luka yang lambat sembuh.
    • Gangguan kulit seperti dermatopati diabetik (makula cokelat yang muncul di kulit) dan granuloma annulare (lesi kulit berwarna merah atau pink).

6. Gigi dan Mulut

  • Penyakit Gusi (Periodontitis): Diabetes meningkatkan risiko infeksi gusi, gigi berlubang, dan masalah mulut lainnya. Gula darah tinggi dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, yang memperburuk masalah gusi.
  • Mulut Kering: Kadar gula darah tinggi juga bisa menyebabkan mulut kering, yang dapat memperburuk kesehatan gigi dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

7. Hati

  • Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD): Penderita diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi mengalami NAFLD, kondisi di mana lemak menumpuk di hati tanpa ada penyebab alkohol. Ini bisa berkembang menjadi sirosis hati atau penyakit hati kronis.

8. Sistem Kekebalan Tubuh

  • Diabetes dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan memperlambat proses penyembuhan luka. Hal ini membuat penderita diabetes lebih mudah terkena infeksi dan lebih lama sembuh setelah cedera.

9. Organ Reproduksi

  • Disfungsi Seksual: Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol fungsi seksual. Ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada pria dan gangguan seksual pada wanita, seperti penurunan gairah seksual dan kesulitan mencapai orgasme.

10. Sistem Pencernaan

  • Gastroparesis: Ini adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika saraf yang mengontrol gerakan perut terpengaruh. Penderita diabetes yang mengalami gastroparesis sering merasa mual, perut kembung, dan kesulitan mencerna makanan.
  • Sembelit atau diare: Kerusakan saraf pada saluran pencernaan bisa menyebabkan gangguan buang air besar, seperti sembelit atau diare.

Memahami Kondisi Diabetes Menurut TCM

Diabetes

Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM) atau Pengobatan Tradisional Tiongkok, diabetes dikenal dengan sebutan Xiao Ke (消渴), yang berarti “penyakit haus berlebihan”. Diabetes dalam pandangan TCM dianggap sebagai gangguan keseimbangan energi tubuh yang berhubungan dengan fungsi organ tertentu, terutama Lambung, Ginjal, dan Limpa. TCM tidak melihat diabetes hanya sebagai masalah gula darah yang tinggi, tetapi lebih pada ketidakseimbangan energi dalam tubuh yang menyebabkan gejala seperti sering haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan. Berikut adalah penjelasan ilmiah TCM mengenai diabetes :

1. Konsep Dasar dalam TCM

Menurut TCM, tubuh terdiri dari Qi (energi hidup), Darah (Xue), Cairan tubuh (Jin Ye), dan Yin dan Yang. Ketidakseimbangan antara elemen-elemen ini menyebabkan penyakit. Dalam konteks diabetes, TCM melihatnya sebagai masalah kekeringan yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara Yin dan Yang tubuh, serta gangguan dalam sirkulasi Qi dan darah.

2. Prinsip Penyebab Diabetes Menurut TCM

TCM mengidentifikasi beberapa penyebab dasar diabetes, antara lain:

  • Kelebihan Panas dan Kekeringan: Salah satu penyebab utama diabetes dalam TCM adalah penumpukan panas dalam tubuh, yang biasanya berkaitan dengan kelemahan Yin Ginjal atau Yin Lambung. Panas ini menyebabkan tubuh kehilangan cairan (yang mengarah pada rasa haus yang berlebihan) dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur cairan dengan baik.

  • Defisiensi Yin Ginjal: Ginjal dianggap sebagai organ yang mengatur cairan tubuh dan energi Yin. Ketika Yin Ginjal lemah, tubuh tidak dapat mengendalikan cairan dengan benar, menyebabkan peningkatan rasa haus dan buang air kecil berlebihan, yang merupakan gejala utama diabetes.

  • Defisiensi Qi Limpa: Limpa dalam TCM bertanggung jawab untuk memproduksi energi dan darah dari makanan yang dicerna. Jika Qi Limpa lemah, tubuh tidak dapat mengubah makanan menjadi energi dengan efisien, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan peningkatan kadar gula darah.

  • Panas di Lambung: TCM juga menyebutkan bahwa kelebihan panas di lambung dapat mengganggu proses pencernaan, yang kemudian menghasilkan peningkatan rasa haus dan gangguan metabolisme gula dalam tubuh.

3. Gejala Diabetes Menurut TCM

Diabetes dalam TCM memiliki gejala yang mirip dengan diabetes konvensional, tetapi dengan penjelasan berdasarkan ketidakseimbangan energi. Gejala-gejala tersebut termasuk:

  • Sering merasa haus (terutama untuk minuman manis), disebabkan oleh kekeringan dalam tubuh akibat defisiensi Yin.
  • Sering buang air kecil (terutama di malam hari), yang terjadi karena kelemahan Yin Ginjal atau terlalu banyak panas dalam tubuh.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, disebabkan oleh kelemahan Qi dan Yin, yang mengganggu fungsi normal metabolisme tubuh.
  • Lelah dan lemah, karena defisiensi Qi Limpa yang tidak dapat menghasilkan energi yang cukup dari makanan yang dicerna.
  • Kulit kering dan gatal, karena kekurangan cairan tubuh yang dapat mengganggu kelembapan tubuh.

Solusi Untuk Diabetes Yang Menyebabkan Kebutaan Di Medical Hacking

Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang penyakit tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.

Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:

  1. Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan kesehatan diabetes untuk membantu mengatasi masalah yang muncul akibat diabetes, seperti gangguan pada sistem muskuloskeletal atau saraf dengan rutin latihan gerakan yang sudah di beirkan di Rumah Terapi Medical Hakcking.
  2. Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti  SP 6, ST 36, LI 4, BL 23, KI 1, ST 40, SP 9, DU 20. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk membantu menyeimbangkan energi tubuh, memperbaiki sirkulasi, mengurangi gejala neuropati, dan memperbaiki metabolisme gula darah.

Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking

Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan diabetes, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.

Ayuk ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!

Dan Kami siap membantu keluhan Anda

Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Related Posts