Info Kesehatan Terbaru – Anak dengan autisme sering kali mengalami sensitivitas sensorik yang tinggi, yang dapat menyebabkan mereka merasa kewalahan oleh stimulasi berlebihan di lingkungan sekitar. Stimulasi berlebihan dapat berupa suara bising, cahaya terang, sentuhan, atau bahkan keramaian sosial yang membuat mereka merasa tidak nyaman dan sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan pengasuh untuk memahami cara mengurangi stimulasi berlebihan agar anak dengan autisme dapat merasa lebih tenang dan nyaman dalam kesehariannya. Artikel ini akan membahas berbagai strategi yang bisa diterapkan untuk membantu anak dengan autisme menghadapi dan mengurangi stimulasi berlebihan.
Baca juga:Â IQ Rendah: Menanggapi Tantangan dengan Pendekatan Positif
Menciptakan Lingkungan yang Tenang
Lingkungan yang terlalu ramai dan penuh dengan rangsangan bisa membuat anak dengan autisme merasa gelisah. Oleh karena itu, ciptakan lingkungan yang tenang dengan cara:
- Mengurangi kebisingan dengan menggunakan karpet atau tirai tebal yang dapat menyerap suara.
- Menggunakan lampu dengan intensitas yang lebih lembut agar tidak terlalu menyilaukan.
- Menyediakan ruang khusus atau “safe space” di rumah atau sekolah sebagai tempat bagi anak untuk menenangkan diri.
Menggunakan Headphone Peredam Suara
Banyak anak dengan autisme memiliki sensitivitas tinggi terhadap suara, seperti suara keramaian atau bunyi alat elektronik. Penggunaan headphone peredam suara dapat membantu mengurangi gangguan dari suara bising dan memberikan kenyamanan lebih bagi anak saat berada di lingkungan yang ramai.
Menjaga Konsistensi Rutinitas
Rutinitas yang teratur dapat membantu anak dengan autisme merasa lebih aman dan nyaman. Perubahan mendadak dalam jadwal atau aktivitas dapat menjadi pemicu stres. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga konsistensi adalah:
- Membuat jadwal harian yang jelas dan mudah dipahami oleh anak.
- Menggunakan visual schedule atau gambar sebagai panduan aktivitas sehari-hari.
- Memberikan pemberitahuan lebih awal jika ada perubahan dalam rutinitas.
Mengajarkan Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi dapat membantu anak dengan autisme mengurangi kecemasan akibat stimulasi berlebihan. Beberapa metode yang bisa dicoba antara lain:
- Teknik pernapasan dalam, seperti menarik napas perlahan-lahan dan menghembuskannya secara perlahan.
- Teknik tekanan dalam, seperti memberikan pelukan lembut atau menggunakan selimut berat.
- Terapi sensorik, seperti bermain dengan pasir kinetik atau bola stres untuk membantu menenangkan sistem saraf.
Menyediakan Mainan Sensorik
Mainan sensorik seperti fidget spinner, slime, atau bola pijat dapat membantu anak mengalihkan perhatian mereka dari stimulasi yang mengganggu. Mainan ini juga dapat memberikan rangsangan sensorik yang menenangkan dan membantu mereka mengatur respons sensorik mereka sendiri.
Memahami dan Menghindari Pemicu Stimulasi Berlebihan
Setiap anak dengan autisme memiliki pemicu sensorik yang berbeda-beda. Orang tua dan pengasuh perlu mengenali faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres sensorik pada anak, seperti:
- Suara bising dari televisi atau radio yang terlalu keras.
- Bau menyengat dari parfum atau makanan tertentu.
- Tekstur pakaian yang tidak nyaman bagi anak.
Dengan memahami pemicu tersebut, orang tua dapat berusaha untuk menghindari atau mengurangi paparan anak terhadap rangsangan yang berlebihan.
Memberikan Waktu Istirahat yang Cukup
Ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda kewalahan akibat stimulasi berlebihan, berikan mereka waktu untuk beristirahat. Waktu istirahat ini dapat berupa:
- Duduk di tempat yang tenang dan nyaman.
- Melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti mendengarkan musik instrumental.
- Berjalan-jalan di luar ruangan untuk menghirup udara segar.
Menggunakan Pakaian yang Nyaman
Banyak anak dengan autisme memiliki sensitivitas tinggi terhadap tekstur pakaian. Pakaian yang terlalu kasar, ketat, atau memiliki label yang mengganggu dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Pilihlah pakaian yang lembut, nyaman, dan tidak memiliki elemen yang mengganggu.
Menerapkan Strategi Komunikasi yang Efektif
Anak dengan autisme mungkin kesulitan dalam mengungkapkan ketidaknyamanan yang mereka rasakan akibat stimulasi berlebihan. Oleh karena itu, orang tua dan pengasuh dapat menggunakan berbagai strategi komunikasi, seperti:
- Menggunakan kartu komunikasi atau gambar untuk membantu anak menyampaikan perasaannya.
- Mengajarkan anak kata atau isyarat sederhana untuk meminta bantuan atau menunjukkan bahwa mereka merasa tidak nyaman.
- Memberikan pilihan kepada anak agar mereka merasa memiliki kontrol terhadap situasi yang mereka hadapi.
Melibatkan Terapi Sensorik
Terapi sensorik dapat membantu anak dengan autisme dalam mengelola respons mereka terhadap rangsangan. Beberapa jenis terapi sensorik yang bisa dicoba meliputi:
- Terapi okupasi, yang berfokus pada keterampilan sehari-hari dan teknik regulasi sensorik.
- Terapi musik, yang membantu anak merasa lebih rileks melalui suara yang menenangkan.
- Terapi air, seperti berenang atau bermain air untuk memberikan efek menenangkan.
Mendorong Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik seperti bermain di luar ruangan, bersepeda, atau yoga dapat membantu anak menyalurkan energi mereka dengan cara yang positif dan mengurangi kecemasan akibat stimulasi berlebihan.
Berkolaborasi dengan Guru dan Terapis
Jika anak dengan autisme bersekolah, penting bagi orang tua untuk berkomunikasi dengan guru dan terapis mengenai kebutuhan sensorik anak. Guru dapat membantu menciptakan lingkungan kelas yang lebih ramah bagi anak dengan autisme, seperti menyediakan sudut tenang atau memberikan waktu istirahat sensorik di tengah pelajaran.
Terapi adalah metode perawatan yang paling efektif, aman, dan nyaman untuk mengatasi masalah kesehatan seperti ini. Jika Anda memerlukan terapi, silakan hubungi tenaga medis kami. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Rumah Sehat Medical Hacking.
Jangan lewatkan kesempatan bergabung dengan lebih dari 10.897 pasien di Indonesia yang telah merasakan manfaat dan kesembuhan dari layanan kami. Konsultasikan keluhan Anda segera dan dapatkan pemeriksaan dari terapis profesional kami.
