Apakah kamu tahu apa itu bullying? Ya, bullying adalah perilaku agresif yang Merusak Kesejahteraan Mental, disengaja dan dilakukan berulang kali oleh sekelompok atau individu terhadap seorang korban yang tidak bisa dengan mudah membela diri. Meskipun ada beberapa perdebatan tentang definisi, kebanyakan peneliti setuju bahwa bullying melibatkan niat untuk menyakiti dan ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban, serta terjadi secara berulang kali.
Bullying meliputi serangan verbal (seperti ejekan, ancaman), perilaku fisik (seperti pukulan, tendangan, merusak properti korban), dan agresi relasional/sosial (seperti pengucilan sosial, penyebaran gosip) bahkan hingga bentuk-bentuk serangan terbaru melalui Internet dan teknologi baru (dikenal sebagai cyberbullying)..
Ketika Agresi Merusak Kesejahteraan Mental
Tingkat prevalensi bullying bervariasi luas antara penelitian, sebagian disebabkan oleh perbedaan dalam pengukuran dan/atau operasionalisasi konsep bullying. Namun, studi besar yang dilakukan di negara-negara Barat menunjukkan bahwa sekitar 4-9% anak muda sering melakukan perilaku bullying dan sekitar 9-25% anak sekolah menjadi korban bullying. Di samping itu, ada juga kelompok kecil anak muda yang menjadi pelaku bullying dan juga menjadi korban (bully/victims).
- Bullying dapat dianalogikan dengan penyakit kanker yang menggerogoti kesehatan mental dan fisik korbannya.
- Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bullying dan menciptakan budaya anti-bullying di sekolah, di rumah, dan di komunitas.
- Orang tua dan guru harus berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi bullying.
- Setiap orang dapat berperan dalam menciptakan dunia yang lebih aman dan ramah bagi semua orang.
Berdasarkan sebuah peninjauan terbaru, sekitar 20-25% anak muda terlibat langsung dalam bullying sebagai pelaku, korban, atau keduanya. Sedangkan untuk cyberbullying, diperkirakan sekitar 15% anak muda terlibat.
Dalam masyarakat yang berkembang, bullying di sekolah seperti penyakit yang harus diwaspadai. Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua individu sangatlah penting. Kita harus terus memerangi bullying dengan meningkatkan kesadaran akan dampak negatifnya dan menciptakan sistem pendukung bagi para korban. Selain itu, penting juga bagi kita semua untuk memahami bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jaga hubungan yang baik dengan teman-teman, berbicara secara terbuka, dan selalu berusaha untuk saling mendukung satu sama lain.
Ingatlah, kebaikan hati dan kepedulian terhadap sesama adalah kunci untuk membangun dunia yang lebih baik tanpa bullying. Mari kita jaga kesehatan kita dengan pola hidup yang sehat, termasuk istirahat yang cukup, makanan bergizi, dan aktif berolahraga. Dengan begitu, kita dapat memastikan kesehatan kita dan mencegah penyakit bullying mengganggu kehidupan kita.
Mari jadikan diri kita agen anti-bullying! Mulailah dari diri sendiri dengan tidak melakukan bullying, berani menegur teman yang melakukan bullying, dan membantu korban bullying. Ingatlah, bullying bukan hal yang sepele. Luka akibat bullying bisa membekas seumur hidup. Mari bersama-sama ciptakan dunia yang bebas dari bullying!
He who has health, has hope; and he who has hope, has everything.” – Arabian Proverb.