Broken Home : Dampak Terhadap Kesejahteraan Anak

Dampak Broken Home

Beberapa dampak yang umum terkait dengan broken home termasuk:

1. Dampak Emosional: Anak-anak dapat mengalami perasaan sedih, marah, atau kebingungan karena perubahan besar dalam kehidupan mereka.
2. Dampak Psikologis: Mereka mungkin mengalami stres, kecemasan, atau masalah identitas karena situasi yang tidak stabil.
3. Dampak Sosial: Hubungan sosial mereka dapat terpengaruh, baik dengan teman sebaya maupun dengan orang lain di sekitar mereka.
4. Dampak Akademis: Konsentrasi dan kinerja sekolah mereka bisa terganggu akibat stres dan perubahan yang mereka alami.

Penyebab Broken Home

Penyebab dari kondisi broken ini bisa sangat bervariasi dan kompleks, dan sering kali melibatkan faktor-faktor yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dari broken home:

1. Perceraian: Salah satu penyebab paling umum dari broken home adalah perceraian antara pasangan suami istri. Perceraian bisa terjadi karena berbagai konflik dan perbedaan yang tidak dapat diselesaikan di antara mereka.
2. Perselingkuhan atau pengkhianatan: Kepercayaan yang rusak akibat perselingkuhan atau pengkhianatan sering kali bisa menjadi pemicu perpecahan dalam rumah tangga, mengarah pada perceraian atau perpisahan.
3. Krisis finansial: Masalah keuangan yang serius dalam rumah tangga dapat menambah tekanan yang signifikan, menyebabkan konflik dan akhirnya mempengaruhi stabilitas keluarga secara keseluruhan.
4. Kekerasan dalam rumah tangga: Kekerasan fisik, verbal, atau emosional dalam rumah tangga dapat menghancurkan kepercayaan dan menyebabkan perpisahan sebagai jalan keluar dari situasi yang berbahaya tersebut.

Implikasi jangka Panjang

Dampak-dampak dari broken home tidak hanya terbatas pada masa anak-anak, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa. Anak-anak yang mengalami situasi ini mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah psikologis dan sosial di masa dewasa, seperti depresi, kecanduan, atau kesulitan dalam menjalin hubungan yang stabil.