Salam Sobat Sehat! Pernah dengar soal bipolar dan gangguan kepribadian borderline (BPD)? Kedua kondisi ini mempengaruhi suasana hati dan perilaku seseorang. Nah, yang bikin bingung, gejala keduanya bisa mirip-mirip. Bahkan, ada kemungkinan seseorang mengalami keduanya sekaligus, loh! Waduh, gimana tu? Tenang, Sobat Sehat, baca terus artikel ini sampai selesai ya!
Bipolar dan Gangguan Kepribadian Borderline: Gangguan yang Beda
-
Bipolar: Mirip kayak rollercoaster, suasana hati kamu bisa naik turun drastis. Kadang semangat banget (mania), tapi kadang juga bisa sedih banget (depresi). Bayangin lagi lagi ujian. Pas nilainya bagus, kamu pasti senang banget. Tapi pas nilainya jelek, langsung down. Nah, pada penderita bipolar, perubahan suasana hati ini jauh lebih ekstrem dan bisa ganggu kehidupan sehari-hari.
-
BPD: Gangguan ini mempengaruhi emosi, perilaku, hubungan dengan orang lain, dan citra diri kamu. Penderita BPD sering mengalami emosi yang intens dan kesulitan mengendalikannya. Mereka juga gampang banget merasa cemas, impulsif, dan punya hubungan yang nggak stabil dengan orang lain.
Gejala yang Mirip
Meskipun berbeda, Bipolar dan BPD memang punya beberapa gejala yang mirip, seperti:
- Emosi yang meledak-ledak
- Perilaku impulsif
- Cenderung menyakiti diri sendiri
- Diagnosis Ganda: Bipolar dan BPD
Sekitar 20% penderita bipolar tipe 2 dan 10% penderita bipolar tipe 1 bisa juga didiagnosis dengan BPD. Nah, gimana cara ngebedainnya, Sobat Sehat? Dokter biasanya akan melihat kondisi kamu secara keseluruhan. Mereka akan mencari tahu apakah kamu cuma mengalami satu gangguan dengan kecenderungan gejala dari gangguan lainnya, atau memang mengalami keduanya.
Memperoleh Diagnosis yang Tepat
Biasanya, diagnosis bipolar yang muncul duluan. Gejala bipolar yang berubah-ubah bisa menutupi gejala BPD. Namun, lama kelamaan, dengan pengobatan yang tepat, gejala BPD bisa jadi lebih terlihat.
Bagaimana Mendapatkan Diagnosis GKB dan Bipolar?
Mayoritas orang yang memiliki dual diagnosis bipolar dan GKB menerima satu diagnosis sebelum yang lain. Itu karena gejala salah satu gangguan bisa tumpang tindih dan kadang-kadang menyembunyikan yang lain.
Bipolar disorder seringkali didiagnosis lebih dulu karena gejalanya dapat berubah-ubah. Ini membuat lebih sulit mendeteksi gejala GKB. Dengan waktu dan perawatan untuk satu gangguan, yang lainnya mungkin akan lebih jelas.
Anda dapat mengunjungi dokter Anda dan menjelaskan gejala Anda jika Anda merasa menunjukkan tanda-tanda bipolar dan GKB. Dokter akan melakukan penilaian untuk menentukan sifat dan tingkat gejala Anda.
Dokter Anda akan menggunakan edisi terbaru dari Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) untuk membantu mereka membuat diagnosis. Mereka akan meninjau setiap gejala Anda dengan Anda untuk melihat apakah mereka sejalan dengan gangguan lain.
Pentingnya Konsultasi ke Dokter
Kalau kamu merasa punya gejala bipolar dan BPD, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Mereka akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan jenis dan tingkat keparahan gejala yang kamu alami. Dokter juga akan menggunakan pedoman terbaru untuk diagnosis gangguan mental (DSM-5). Selain itu, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan mental kamu dan keluarga.
Diagnosis bipolar dan BPD memang bisa bikin bingung. Namun, dokter bisa membantu membedakan keduanya. Yang penting, jangan tunggu lama untuk memeriksakan diri ke dokter. Diagnosis dan penanganan yang tepat bisa bantu kamu mengendalikan gejala dan menjalani hidup yang lebih baik. Selain itu, jaga kesehatan mental dengan pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, cukup istirahat, dan olahraga teratur,
Bipolar dan BPD sama-sama bisa ditangani. Dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang benar, penderita bisa hidup dengan normal. Yuk, jaga kesehatan mental kita bersama!
He who has health, has hope; and he who has hope, has everything.” – Arabian Proverb.