Bell’s Palsy: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya.

Tips KesehatanBell’s palsy adalah kelumpuhan pada salah satu sisi otot wajah sehingga salah satu sisi wajah tampak melorot. Bell’s palsy terjadi secara tiba-tiba, tetapi biasanya tidak bersifat permanen. Bell’s palsy bisa terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, kondisi ini paling sering terjadi pada ibu hamil, penderita diabetes, dan penderita infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu.

Halo Sobat Medi kembali lagu bersama saya M Roihan Naufal sebagai Akupunktur Terapis di Rumah Terapi  Medical Hacking. Pada hari ini saya akan berbagi informasi mengenai Bell’s Palsy: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya yang Perlu Anda Ketahui.

Tahukah Kamu!

Bell’s palsy adalah suatu kondisi gangguan saraf tepi (perifer) yang memengaruhi gerakan otot-otot di wajah. Kondisi ini seringkali terjadi hanya di salah satu sisi wajah saja.

Tampilan Bell’s palsy dapat berupa senyum miring atau kelopak mata yang tidak menutup sepenuhnya. Penyakit Bell’s palsy dapat terjadi ketika terdapat peradangan dan pembengkakan pada saraf kranial ketujuh, yaitu jenis saraf yang mengendalikan otot-otot wajah.

Sebagian besar penderita penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, biasanya perbaikan dapat dilihat setelah 2 minggu sampai 6 bulan kemudian. Di sisi lain, walau kecil persentase kejadiannya, tidak menutup kemungkinan gejala sisa dari Bells Palsy dapat menetap seumur hidup pada pasien.

Penyebab

  • Luka lepuh di wajah akibat infeksi virus herpes simpleks dan herpes genital
  • Cacar air dan herpes zoster
  • Virus Epstein-Barr
  • Infeksi sitomegalovirus
  • Adenovirus yang menyebabkan gangguan pernapasan
  • Rubella atau campak Jerman
  • Virus gondongan
  • Influenza B
  • Virus coxsackie yang menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD)

Faktor Risiko Penyebab

  • Wanita hamil pada trimester ketiga atau minggu pertama setelah melahirkan
  • Terkena gangguan saluran pernapasan, termasuk pilek atau flu
  • Mengidap diabetes
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Berat badan berlebih

Gejala 

Gejala utama Bell’s palsy adalah kelumpuhan otot pada satu sisi wajah. Kondisi ini dapat terjadi di bagian wajah tertentu, seperti dahi, alis, sudut mulut, mata, dan kelopak mata.

Umumnya, kelumpuhan otot wajah muncul secara tiba-tiba dan mencapai puncak keparahan dalam waktu 48-72 jam. Berikut tanda dan gejala lainnya:

  • Kelemahan ringan sampai total di satu sisi wajah yang dapat terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah onset.
  • Keluarnya air liur dari mulut akibat kelumpuhan di salah satu sisi otot yang membantu buka tutup sudut bibir
  • Mata kering karena kesulitan menutup kelopak mata
  • Sulit berbicara, makan, atau minum
  • Nyeri pada daerah rahang atau belakang salah satu telinga
  • Sakit kepala atau pusing berputar
  • Hilangnya rasa di lidah
  • Telinga berdenging atau tinnitus
  • Mengalami kepekaan terhadap suara atau hiperakusis

Cara Mengatasinya

Ada sejumlah cara menyembuhkan Bell’s palsy yang bisa dilakukan, sebagai berikut:

1. Konsumsi Obat Medis

Dokter dapat merekomendasi obat-obatan umum untuk mengobati kelumpuhan otot pada satu sisi wajah. Jenis obat ini dapat berupa kortikosteroid, seperti prednison.

Kortikosteroid dapat mengurangi pembengkakan saraf wajah dan paling baik digunakan saat gejala awal muncul. Kortikosteroid yang dimulai segera dapat membantu kemungkinan pemulihan penderita Bells palsy.

2. Fisioterapi

Anda bisa mengatasi kelumpuhan otot pada satu sisi wajah dengan fisioterapi, seperti memijat dan melatih otot-otot wajah secara efektif. Selain itu, penanganan Bell’s palsy bisa menggunakan kain dan air hangat untuk mengurangi kekakuan dan nyeri pada wajah. Bahkan, terapi wicara dan tes motorik wajah juga dapat menjadi metode fisioterapi Bells Palsy.

3. Akupunktur

Akupunktur menjadi salah satu obat alternatif dan terapi Bell’s palsy. Perawatan ini dapat memasukkan jarum tipis ke titik tertentu di kulit dan otot wajah untuk merangsang pergerakan otot di wajah.

Manfaat pengobatan akupunktur, yaitu mampu merangsang saraf dan otot, mengurangi rasa nyeri sehingga memberikan rasa nyaman pada tubuh. Pastikan untuk memilih terapis yang memiliki sertifikat atau lisensi agar terhindar dari masalah kesehatan lainnya.

Cara Mencegah

Tidak ada langkah pasti untuk mencegah terjadinya kelumpuhan otot pada satu sisi wajah. Kondisi ini berkaitan dengan infeksi virus tertentu, tetapi tidak semua orang yang mengalami infeksi virus bisa terkena Bell’s palsy.

Anda bisa menurunkan risiko kelumpuhan otot dengan cara menerapkan pola hidup sehat, terutama pada penderita diabetes, obesitas, atau tekanan darah tinggi. Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala Bell’s palsy.m

 

Dapatkan Terapi Yang Terbaik Di Medical Hacking

Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa penyakit Asma pada lansia, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.

Teman-teman yang ingin tahu lebih banyak tentang Layanan dari Rumah Terapi Medical Hacking? Ayuk langsung klik banner dibawah ini sekarang !!

Dapatkan Konsultasi Dengan Tenaga Kesehatan Kami (GRATIS)

Berikut Video Gejala Bell’s palsy

Pengobatan dengan metode terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini.

Selain menggunakan metode terapi, mengkonsumsi Nutrisi Syaraf juga sangat baik untuk menunjang perawatan.

Jika Anda membutuhkan pengobatan terapi untuk gangguan kesehatan Anda, silahkan menghubungi tenaga kesehatan kami melalui Klik Call Center Online Rumah Sehat Medical Hacking.

 

Bergabunglah dengan 10897+ pasien Indonesia yang telah merasakan manfaat serta kesembuhan dari layanan kami.

Segera konsultasikan keluhan Anda, untuk mendapatkan screening dari ahli terapis profesional Rumah Sehat Medical Hacking.

Related Posts