Bahaya Cyberbullying! Guru Wajib Tahu Ciri-Cirinya

Bahaya Cyberbullying. Perundungan atau bullying nggak cuma terjadi di dunia nyata, tapi juga di dunia maya, lho! Ini namanya cyberbullying. Para guru yang kesehariannya ngajar di sekolah pasti pernah ngelihat perubahan perilaku pada muridnya. Nah, bisa jadi perubahan perilaku itu diakibatkan oleh cyberbullying. Yuk,Bahaya Cyberbullying kita kenali dulu ciri-cirinya!

Ciri-Ciri Murid yang Jadi Korban Cyberbullying:

  • Main gadget terus-menerusan: Perhatikan deh, kalau ada murid kamu yang tiba-tiba jadi lebih sering main gadget atau malah jadi jarang main, itu bisa jadi pertanda.
  • Emosi tiba-tiba berubah: lagi main game online, tiba-tiba marah atau sedih. Ini mungkin ada hubungannya dengan sesuatu yang dia lihat di gadgetnya.
  • Sembunyikan gadget: Biasanya anak yang lagi main gadget nggak masalah kalau diliatin orang lain. Nah, kalau murid kamu jadi suka ngumpetin gadgetnya, itu perlu diwaspadai.
  • Sering ganti akun media sosial: Murid kamu yang biasanya aktif di media sosial tiba-tiba menghilang atau ganti akun, itu bisa jadi dia menghindari bully-an online.
  • Menghindari kegiatan sosial: Dulu aktif di kegiatan sekolah, sekarang jadi males ikutan? Hati-hati, bisa jadi dia lagi dijauhi teman-temannya gara-gara cyberbullying.
  • Jadi pendiam dan murung: Perhatikan perubahan suasana hati pada murid kamu. Kalau dia jadi lebih pendiam dan murung, coba ajak ngobrol dan cari tahu penyebabnya.

Cegah Cyberbullying di Sekolah

Cyberbullying bisa dicegah kalau guru, orang tua, dan murid sama-sama peduli. Ini yang bisa dilakukan guru di sekolah:

  • Amati perilaku murid: Perhatikan perubahan perilaku murid kamu yang sekiranya mengarah ke cyberbullying.
  • Jalin komunikasi terbuka: Ajak murid kamu ngobrol tentang bahayanya cyberbullying dan pentingnya menggunakan internet dengan bijak.
  • Libatkan orang tua: Bekerja sama dengan orang tua untuk mengawasi aktivitas digital anak-anak mereka.
  • Jadi role model: Tunjukkan sikap positif di dunia digital. Hati-hati dengan apa yang kamu posting di media sosial.
  • Buat aturan main yang jelas: Sepakati bersama dengan murid tentang aturan penggunaan gadget di sekolah.

Mengenali Tanda-tanda Bahaya Cyberbullying di Kalangan Anak

Dalam era digital yang semakin maju, guru-guru memegang peran penting dalam mencegah dan mengatasi cyberbullying di antara siswa-siswa mereka. Anak-anak dapat terlibat dalam cyberbullying baik sebagai korban, pelaku, atau saksi. Namun, seringkali orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya tidak menyadari semua platform media sosial dan aplikasi yang digunakan oleh anak-anak. Semakin banyak platform digital yang digunakan anak, semakin banyak pula kesempatan untuk terkena cyberbullying.

Tanda-tanda Bahaya Cyberbullying

Banyak tanda-tanda peringatan bahwa cyberbullying sedang terjadi berhubungan dengan penggunaan perangkat digital seorang anak. Karena anak-anak menghabiskan banyak waktu di perangkat mereka, peningkatan atau penurunan penggunaan mungkin kurang terasa. Namun, penting untuk memperhatikan ketika seorang anak menunjukkan perubahan tiba-tiba dalam perilaku digital dan sosial mereka. Beberapa tanda-tanda bahwa seorang anak mungkin terlibat dalam cyberbullying adalah:

  • Peningkatan atau penurunan penggunaan perangkat yang mencolok, termasuk pengiriman pesan teks.
  • Respon emosional (tawa, kemarahan, kebingungan) terhadap apa yang terjadi di perangkat mereka.
  • Menyembunyikan layar atau perangkat ketika ada orang lain di sekitar, dan menghindari pembicaraan tentang apa yang mereka lakukan di perangkat mereka.
  • Akun media sosial ditutup atau muncul yang baru.
  • Mulai menghindari situasi sosial, bahkan yang pernah dinikmati di masa lalu.
  • Menjadi pendiam atau depresi, atau kehilangan minat pada orang dan kegiatan.

Mencegah dan Mengatasi Cyberbullying di Lingkungan Sekolah

Guru, administrator sekolah, staf kamp, komunitas, dan berbasis keagamaan memiliki peran unik untuk menciptakan lingkungan yang aman dengan norma sosial yang positif. Mereka juga berada dalam posisi di mana mereka mungkin melihat perubahan perilaku anak-anak dalam pengaturan kelompok, seperti ketika sekelompok anak fokus pada anak lain, atau tanda-tanda lain bahwa cyberbullying mungkin terjadi. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil di dalam kelas atau lingkungan kelompok lainnya untuk mengatasi atau mencegah cyberbullying:

  • Jika Anda menganggap seorang anak menjadi korban cyberbullying, berbicaralah secara pribadi dengan mereka untuk menanyakan tentang hal itu. Mereka juga mungkin memiliki bukti di perangkat digital mereka.
  • Jika Anda yakin seorang anak menjadi korban cyberbullying, bicaralah dengan orang tua tentang hal itu. Berfungsi sebagai fasilitator antara anak, orang tua, dan sekolah jika diperlukan.
  • Untuk memahami perilaku digital anak-anak dan bagaimana hal itu berhubungan dengan cyberbullying, tingkatkan kesadaran digital Anda.
  • Kembangkan aktivitas yang mendorong refleksi diri, meminta anak-anak untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan rasakan, dan untuk mempertimbangkan pemikiran dan perasaan orang lain. Bantu anak-anak mengembangkan kecerdasan emosional agar mereka dapat belajar keterampilan kesadaran diri dan regulasi diri serta belajar memiliki empati terhadap orang lain.
  • Menjadi teladan, memperkuat, dan memberi penghargaan atas perilaku positif terhadap orang lain.
  • Dorong keterlibatan teman sebaya dalam strategi pencegahan.

Baca juga: Jaga Dunia Digital Anak dengan Komunikasi Yang Terbuka

Bersama-sama Melawan Cyberbullying

Dengan kerjasama antara orang tua, guru, dan komunitas, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi anak-anak kita. Mari bersatu untuk melawan cyberbullying dan memberikan dukungan yang kuat bagi anak-anak kita agar mereka dapat tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut atau intimidasi di dunia digital. Ingatlah, dengan berkolaborasi dan memberikan perhatian yang tepat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Cyberbullying adalah masalah serius yang perlu ditangani bersama. Guru, orang tua, dan murid harus saling bekerja sama untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat. Dengan kepedulian dan pengawasan yang baik, kita bisa lindungi anak-anak dari bahaya cyberbullying.

Related Posts