Info Kesehatan – Autisme, atau yang lebih dikenal dengan gangguan spektrum autisme (ASD), adalah kondisi perkembangan yang mempengaruhi cara anak berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi, dan belajar. Pada dasarnya, autisme memiliki dampak yang bervariasi pada setiap individu, namun salah satu aspek yang paling menonjol adalah perkembangan bahasa. Pemahaman tentang autisme dan perkembangan bahasa anak sangat penting untuk memberikan dukungan yang tepat dan optimal bagi anak-anak dengan ASD.
Baca juga:Â Harapan dan Tantangan Masa Depan Pengobatan Autisme
Apa itu Autisme?
Autisme adalah gangguan perkembangan neurologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Penyebab autisme masih belum sepenuhnya dipahami, namun sejumlah faktor genetik dan lingkungan dipercaya berperan dalam timbulnya kondisi ini. Autisme dapat didiagnosis sejak usia dini, biasanya sebelum anak mencapai usia tiga tahun, meskipun gejalanya bisa tampak lebih jelas saat anak memasuki masa prasekolah.
Salah satu ciri utama dari autisme adalah kesulitan dalam berkomunikasi. Ini tidak hanya mencakup kesulitan dalam berbicara, tetapi juga dalam memahami dan menggunakan bahasa dalam interaksi sosial. Beberapa anak dengan autisme mungkin mengalami keterlambatan dalam berbicara, sementara yang lainnya mungkin tidak berbicara sama sekali.
Perkembangan Bahasa pada Anak dengan Autisme
Perkembangan bahasa pada anak-anak dengan autisme sangat bervariasi. Beberapa anak dengan autisme mungkin mengalami keterlambatan dalam berbicara, sementara yang lainnya mungkin memiliki keterampilan berbicara yang lebih baik tetapi mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa untuk berinteraksi sosial. Selain itu, ada anak yang sangat fasih dalam berbicara tetapi kesulitan memahami nuansa sosial dalam komunikasi, seperti bercanda, humor, atau ekspresi wajah.
Pada umumnya, anak-anak dengan autisme mungkin menunjukkan beberapa ciri perkembangan bahasa yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak tanpa autisme. Berikut adalah beberapa perbedaan yang umum ditemui:
- Keterlambatan dalam Berbicara
Banyak anak dengan autisme mengalami keterlambatan dalam perkembangan berbicara. Sebagian anak bahkan mungkin tidak dapat berbicara sama sekali hingga usia yang lebih tua. Beberapa anak mungkin hanya mengucapkan beberapa kata atau frasa dalam waktu lama, sementara yang lainnya mungkin baru mulai berbicara setelah usia lima tahun atau lebih.
- Kesulitan dalam Menggunakan Bahasa untuk Komunikasi Sosial
Meskipun anak-anak dengan autisme bisa memiliki kemampuan bahasa yang baik, mereka seringkali kesulitan dalam menggunakan bahasa secara sosial. Mereka mungkin tidak memahami aturan sosial dalam percakapan, seperti bergiliran dalam berbicara, atau kesulitan dalam memahami ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh lawan bicara.
- Echolalia
Beberapa anak dengan autisme mengulang kata-kata atau kalimat yang didengar, sebuah fenomena yang dikenal sebagai echolalia. Ini bisa terjadi dalam bentuk pengulangan langsung (echoing) atau pengulangan yang lebih kompleks, seperti mengulangi kalimat dalam konteks yang salah. Meskipun ini sering dianggap sebagai keterlambatan, echolalia bisa menjadi langkah awal dalam perkembangan bahasa anak dengan autisme.
- Pembatasan pada Penggunaan Bahasa
Anak-anak dengan autisme sering kali menggunakan bahasa untuk tujuan yang sangat terbatas. Mereka mungkin lebih tertarik untuk berbicara tentang hal-hal yang mereka sukai atau dalam konteks yang sangat spesifik. Ini bisa menyebabkan keterbatasan dalam percakapan yang lebih luas atau dalam menjalin hubungan sosial yang lebih kompleks.
- Kesulitan dalam Memahami Bahasa Non-Verbal
Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan adalah bagian penting dari komunikasi manusia. Anak-anak dengan autisme mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan menggunakan petunjuk-petunjuk non-verbal ini, yang dapat menyebabkan masalah dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Mengapa Perkembangan Bahasa Pada Anak dengan Autisme Berbeda?
Ada beberapa faktor yang berperan dalam mengapa perkembangan bahasa anak dengan autisme berbeda dari anak-anak pada umumnya. Secara neurologis, anak-anak dengan autisme sering kali memiliki struktur dan fungsi otak yang berbeda, terutama di area yang mengatur komunikasi dan interaksi sosial. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak dengan autisme mungkin memiliki perbedaan dalam cara mereka memproses informasi sosial dan bahasa, yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam berbicara dan berinteraksi.
Selain itu, perbedaan dalam cara anak-anak dengan autisme merespons rangsangan sensorik juga dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berkomunikasi. Misalnya, sensitivitas terhadap suara, cahaya, atau tekstur tertentu bisa membuat mereka merasa terganggu atau tidak nyaman, yang pada gilirannya mengganggu kemampuan mereka untuk berfokus pada percakapan atau bahasa yang mereka pelajari.
Strategi Mendukung Perkembangan Bahasa Anak dengan Autisme
Meskipun perkembangan bahasa pada anak dengan autisme bisa menantang, ada banyak strategi yang dapat membantu mendukung perkembangan bahasa mereka. Beberapa pendekatan yang umum digunakan untuk membantu anak-anak dengan autisme dalam mengembangkan keterampilan bahasa meliputi:
- Terapi Wicara dan Bahasa
Terapi wicara dan bahasa adalah salah satu intervensi yang paling umum digunakan untuk membantu anak-anak dengan autisme mengatasi keterlambatan bahasa. Terapis wicara bekerja dengan anak untuk mengembangkan keterampilan berbicara, pemahaman bahasa, dan keterampilan komunikasi sosial. Pendekatan ini seringkali disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak, baik untuk meningkatkan pemahaman bahasa atau memperbaiki penggunaan bahasa dalam interaksi sosial.
- Penggunaan Gambar dan Visual
Anak-anak dengan autisme sering kali lebih responsif terhadap gambar dan visual daripada bahasa lisan. Menggunakan gambar, simbol, atau papan komunikasi visual bisa membantu anak-anak dengan autisme dalam memahami dan mengungkapkan kebutuhan mereka. Sistem komunikasi berbasis gambar seperti Picture Exchange Communication System (PECS) adalah salah satu alat yang digunakan untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan berbicara.
- Rutinitas dan Struktur
Anak-anak dengan autisme seringkali merasa lebih nyaman dengan rutinitas yang terstruktur. Menyediakan lingkungan yang konsisten dan dapat diprediksi, termasuk dalam cara berkomunikasi, dapat membantu anak merasa lebih aman dan lebih mudah belajar bahasa. Pengulangan dalam konteks yang terstruktur juga bisa memperkuat pemahaman dan penggunaan bahasa.
- Peningkatan Keterampilan Sosial
Mengembangkan keterampilan sosial sangat penting dalam mendukung perkembangan bahasa anak dengan autisme. Melalui latihan interaksi sosial yang dipandu, seperti bermain peran atau berbicara dengan teman sebaya, anak dapat mempelajari cara berkomunikasi dalam berbagai konteks sosial.
Terapi adalah metode perawatan yang paling efektif, aman, dan nyaman untuk mengatasi masalah kesehatan seperti ini. Jika Anda memerlukan terapi, silakan hubungi tenaga medis kami. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Rumah Sehat Medical Hacking.
Jangan lewatkan kesempatan bergabung dengan lebih dari 10.897 pasien di Indonesia yang telah merasakan manfaat dan kesembuhan dari layanan kami. Konsultasikan keluhan Anda segera dan dapatkan pemeriksaan dari terapis profesional kami.
