Apakah Autisme Mungkin Disembuhkan?
Autisme adalah gangguan perkembangan yang tidak dapat disembuhkan dan terjadi seumur hidup. Namun, dengan intervensi yang tepat dan terkoordinasi, pengidapnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Banyak pengidap autisme mengembangkan strategi adaptif dan belajar mengelola kesulitan mereka, meskipun tidak ada jaminan bahwa gejalanya akan sepenuhnya hilang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Terapi Autisme
Tidak ada cara untuk menyembuhkan autisme, tetapi ada beberapa cara untuk membantu pengidapnya menyesuaikan diri dan mengembangkan potensi mereka.
Perawatan yang diberikan kepada setiap penyandang autisme dapat berbeda-beda. Dokter biasanya memberikan terapi kepada pasien.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa anak-anak dengan autisme membutuhkan profesional dari berbagai bidang untuk membantu mereka. Meskipun beberapa pengidap tidak membutuhkan terapi obat, mereka tetap membutuhkan intervensi non-obat.
Dokter saraf anak dan dokter rehabilitasi, bekerja sama dengan terapis, melakukan langkah ini dengan mengajarkan anak-anak tentang kemampuan mandiri dan bekerja.
Usia, intensitas gejala, dan kemampuan kognitif pengidap akan memengaruhi pilihan intervensi. Berikut ini adalah beberapa metode terapi yang umum digunakan oleh pengidap:
1. Terapi perilaku dan komunikasi: Jenis terapi ini mengajarkan pengidap keterampilan dasar sehari-hari, baik verbal maupun nonverbal. Berikut adalah beberapa contoh terapi perilaku dan komunikasi:
untuk meningkatkan perilaku positif dan menghentikan perilaku negatif, analisis perilaku terapan (ABA).
Terapi okupasi, yang membantu penyandang kelainan memperoleh keterampilan hidup seperti berpakaian, makan, dan berhubungan dengan orang lain. Terapi wicara, yang membantu penyandang kelainan berkomunikasi dengan lebih baik.
Kelompok keterampilan sosial untuk melatih keterampilan sosial dalam lingkungan yang terstruktur. Terapi integrasi sensorik untuk membantu seseorang yang memiliki masalah dengan sentuhan, pemandangan, atau suara.
Intervention dalam pertumbuhan hubungan (RDI) adalah aktivitas yang meningkatkan keinginan, minat, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam interaksi sosial bersama.
2. Terapi keluarga: Terapi ini dimaksudkan untuk orang tua dan anggota keluarga yang mengalami autisme. Tujuannya adalah agar keluarga tahu cara berinteraksi dengan pengidap. Mereka juga ingin membantu pengidap berbicara dan berperilaku normal.
3. Pemberian obat-obatan Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengontrol gejala. Dokter akan memberikan berbagai obat-obatan tergantung pada gejala Si Kecil, seperti:
Melatonin untuk mengatasi masalah tidur, obat antikejang untuk mengatasi kejang, obat antipsikotik untuk mengatasi masalah perilaku, dan obat antidepresan untuk meredakan depresi.